Sebanyak 11 kelompok
tersebut masing-masing kelompok memiliki anggota 10 orang. Sehingga jumlah
anggota secara keseluruhan terdapat 110 orang.
Dari masing-masing
kelompok setelah mengikuti pembekalan ini, mendapat bantuan dana sebesar Rp
10.000.000 per kelompoknya. Sehingga total dana yang dibagikan kepada 11
kelompok tersebut mencapai Rp 110.000.000.
"Anggaran ini
bersumber dari Dana Pokir Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPRD) Kabupaten Malaka melalui Dinas Nakertrans Malaka,"
kata Kepala Bidang (Kabid) Dinas Nakertrans Maria Serafina Luruk kepada
Pos Kupang, Kamis 6 Oktober 2022.
Menurutnya, kegiatan
pemberdayaan masyarakat ini sumber anggarannya dari pokir DPRD Malaka.
Ia menilai kegiatan ini
sangat positif sebab selama masa covid-19 banyak masyarakat yang kehilangan
pekerjaan.
"Untuk itu, dengan
pemberdayaan kepada kelompok tenun ikat tersebut
kita berharap dapat memulihkan kembali ekonomi masyarakat,"
jelasnya.
Dari 11 kelompok tenun ikat ini
pertama Desa Naibone memiliki satu kelompok, Desa Weseben tiga kelompok, Desa
Builaran dua kelompok, Desa Badarai satu kelompok, Desa Weoe satu kelompok,
Desa Lorotus dua kelompok, dan Desa Manumuti Sisole satu kelompok.
"Jadi semuanya
terdapat 11 kelompok tenun ikat,"
kata Maria Serafina Luruk.
Sementara Kepala Dinas Nakertrans Malaka Vinsensius Babu kepada Pos Kupang berharap
agar 11 kelompok yang berhasil mendapatkan anggaran dana sebesar Rp 10.000.000
ini bisa meningkatkan kesejahteraan masing-masing kelompok tersebut.
"Semoga kelompok
ini makin berkreasi untuk membuat tenun ikat Malaka. Dengan banyak menjual
tenun ikat tentunya kelompok akan sejahtera. Pada prinsipnya harus mencoba
untuk memulainya," pesan Vinsensius Babu mantan
Camat Malaka Tengah ini.
Kegiatan pembekalan
11 kelompok tenun ikat ini,
lanjut Vinsensius Babu, sudah berlangsung
setidaknya dua Minggu.
Getrudis Tefa kelompok
Desa Naibone kepada Pos Kupang menyampaikan rasa syukur atas kelompoknya yang
diberi anggaran dana sebesar Rp 10.000.000 ini.
"Dengan anggaran
dana ini tentunya kami akan membelikan bahan-bahan untuk keperluan menenun.
Supaya anggota kelompok bisa melakukan aktivitas menenun," ujarnya.
Dikatakannya, dengan
anggaran dana tersebut ia optimis bahwa ini tidak hanya sukses saja dalam
kelompoknya akan tetapi juga pada masing-masing orang akan sejahtera.
"Secara pribadi ia
begitu optimis sebab tidak diberi dukungan dana saja kelompok mereka bisa
melakukan aktivitas menenun. Apalagi dengan angggaran sebanyak ini tentunya
kelompoknya akan lebih banyak menenun dan berkreasi dan inovasi menghasilkan
tenun Malaka nan berkualitas," tutupnya. (*) poskupang.com
.