Menteri Koordinasi
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa
total korban yang akibat tragedi Kanjuruhan mencapai 448 orang.
"Hasil akhir dari
korban yang sudah diverifikasi semua pihak termasuk Polri dan penyelenggara ada
448 korban," kata Muhadjir usai rapat koordinasi di Pendopo Panji,
Kepanjen, Malang, Senin (3/10).
Pertandingan Arema vs
Parsebaya memici kerusuhan. Bermula dari kekalahan Arema. Para suporter yang
tidak terima berhamburan ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial. Arema FC
kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya.
Terlihat penonton mulai
anarkis. Upaya pengamanan dan pencegahan oleh pihak keamanan dengan menembakkan
gas air mata. Lantas penonton berhamburan menyelamatkan diri. Terjadi
penumpukan penonton di pintu 10 sehingga berdesakan dan terinjak-injak.
Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo mengungkapkan, secara medis,
penyebab kematian korban tragedi Kanjuruhan adalah sesak napas.
"Situasi panik
karena chaos dan terinjak-injak. Kalau secara medis karena sesak napas. Untuk
kondisi tubuh, ada yang luka-luka, patah tulang ada," kata Wiyanto.
Presiden FIFA Gianni
Infantino mengucapkan duka cita mendalam terhadap Tragedi Kanjuruhan. Bahkan
para pemain da
"Dunia sepakbola
sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir
pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion
Kanjuruhan," ujarnya.
"Ini adalah hari
yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi
memilukan," tambahnya.
Gianni menyampaikan
belasungkawa terdalam kepada keluarga dan teman-teman para korban yang
kehilangan nyawa dalam insiden tragis ini.*** trans7.co.id