Namun, masih ada daerah
yang sangat peduli dengan guru honorer yang lulus PG pada seleksi PPPK
2021.
Pengurus Perkumpulan
Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut Dudi Abdullah mengungkapkan
sebanyak 3.326 guru lulus PG mendapatkan formasi PPPK 2022.
Itu setelah pengumuman
guru lulus PG atau prioritas satu (P1) di akun SSCASN Badan Kepegawaian Negara
(BKN).
"Tanggal 31
Oktober seluruh guru lulus PG di Kabupaten Garut bersukacita. Sujud syukur
karena semua P1 mendapatkan formasi," kata Dudi kepada JPNN.com, Minggu
(6/11).
Bagi Dudi, ini adalah
hadiah menjelang HUT Guru. Dua kali ikut tes PPPK 2021, dia gagal mendapatkan
formasi, padahal nilainya tinggi.
Tes yang pertama nilai
707, Dudi mendapatkan peringkat ke-5 se-kabupaten Garut. Tes ke-2 nilainya 717
dapat peringkat 2 se-kabupaten Garut lagi.
"Tahun lalu, yang
diakomodir hanya 196 guru lulus PG. Alhamdulillah tahun ini seluruhnya, tidak
ada yang tercecer," terangnya.
Dia menegaskan kunci
dari pengangkatan PPPK adalah di pemda. Kalau pemda serius memperjuangkan nasib
guru lulus PG, maka pasti diusulkan formasi sesuai jumlah yang lulus PG.
Pemkab Garut,
lanjutnya, fokus mengangkat guru P1, sedangkan P2, P3, dan P4 tidak
dibuka.
"Tahun lalu hanya
196, tahun ini formasi terbanyak sepanjang sejarah pengangkatan di Garut,"
ucapnya.
Setelah ini, lanjut
Dudi, 3.326 guru lulus PG siap-siap menghadapi tahapan pemberkasan. Pemkab
Garut akan mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan panselnas.
"Anggaran gaji
PPPK 2022 sudah tersedia. Insyaallah begitu pemberkasan dimulai Pemkab Garut
sudah siap mengusulkan NIP PPPK," ujar Dudi Abdullah. (esy/jpnn)
Sumber
: https://www.jpnn.com