Pelamar PPPK guru 2022
yang telah lulus passing grade 2021 ditempatkan pada urutan prioritas 1.
Meski demikian, pada
pengumuman penempatan PPPK guru 2022, banyak pelamar P1 yang tidak mendapatkan
formasi.
Diketahui terdapat
sebanyak 41.892 ribu guru pelamar prioritas 1 yang tidak mendapatkan formasi
pada PPPK guru 2022.
Hal tersebut pun
disampaikan secara langsung oleh Nunuk Suryani melalui Rapat Koordinasi dengan
Komisi X DPR RI dengan Kemdikbud Ristek, pada Kamis, 3 November 2022.
Pada Rakoor tersebut,
Nunuk memaparkan data-data seleksi penempatan guru lulus passing tahun 2021.
Di mana terdapat
sebanyak 24.876 tidak terdapat kebutuhan atau oversupply dari jumlah 193 ribu
guru yang telah lulus passing grade.
Nunuk mengaku bahwa
data tersebut dibuat agar menjadi rujukan Kemdikbud dan Komisi X DPR RI dalam
memecahkan permasalahan yang ada di seleksi PPPK guru 2022.
“Kami sengaja membuat
data ini memang bisa menjadi rujukan kita bersama, ketika kita berbicara dengan
para guru,” kata Nunuk.
Lebih lanjut, Nunuk
mengungkapkan bahwa terdapat sebanyak 41.892 ribu guru lulus passing grade
tidak mendapatkan formasi PPPK guru 2022.
Hal tersebut disebabkan
karena Pemda tidak membuka formasi untuk PPPK guru 2022.
“Karena memang faktanya
mereka sudah lulus PG di tahun 2021, 24 ribu lebih ini tidak terdapat
kebutuhan,” kata Nunuk.
Di samping itu, Nunuk
mengungkapkan bahwa dari jumlah guru yang tidak dapat diangkat menjadi ASN PPPK
guru 2022, pihaknya telah membuat skema khusus agar guru dapat terserap.
“Namun seperti yang
Bapak pimpinan sampaikan, kami melakukan berbagai macam skema agar guru
tersebut dapat terserap,” kata Nunuk.
Skema yang dibuat
adalah opsi turun prioritas bagi pelamar P1 yang tidak mendapatkan formasi PPPK
guru 2022.
“Sehingga ada tawaran
dalam aplikasi mereka untuk turun prioritas, artinya jika mereka bisa melamar
di jenjang jabatan lainnya, maka di data kami terserap 11 .349,” kata Nunuk.
Menurut Nunuk, apabila
skema yang dibuat ini dapat berjalan dengan baik, maka hanya 13 ribu guru saja
yang masih perlu diupayakan kembali.
“Jika memang ini
terjadi dengan baik, yang menjadi PR kita bersama hanya 13 ribu sebenarnya,
tapi sekarang yang mengirim Wa dan menangis itu adalah 41 ribu, plus 13 ribu,
karena yang 11 ribu ini mereka sudah ada notifikasi, mereka bisa turun
prioritas,” kata Nunuk.***
Sumber
: https://prsoloraya.pikiran-rakyat.com