Warga NTT di auala Kelurahan Bukit
Tunggal menunggu kepastian selanjutnya nasib mereka semua. (Foto : Agus
Fatatoni M) |
Namun saat sampai di
kantor yang ditunjuk ternyata tidak ada orang yang menjanjikan pekerjaan
tersebut. Bahkan saat di hubungi nomor HP yang bersangkutan sudah tidak aktif
lagi.
Lurah Bukit Tunggal
Subhanoor, menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan laporan adanya sekumpulan
orang yang berkumpul di pinggir Jalan Rajawali, yang akhirnya dibawa pihak
kelurahan ke aula untuk dievakuasi dari pinggir jalan.
"Kita mendapati
mereka tiduran di pinggir jalan yang akhirnya kita bawa ke Kelurahan Bukit
Tunggal untuk beristirahat di aula Basarang yang kita miliki untuk mereka
beristirahat," ucapnya, Selasa, 20 Desember 2022.
Subhan menjelasakan,
awalnya mereka menerima tawaran kerja melalui media sosial facebook dan
hanya berkomunikasi melalui telepon, hingga akhirnya mereka semua tertipu saat
saampai di Palangka Raya.
"Awalnya
dijanjikan kerja di Sampit, namun setalah sampai mereka semua diarahkan ke
Palangka Raya dengan menggunakan travel yang dipesan oleh Bambang, yang
menjanjikan mereka bekerja," tukasnya.
Saat ini semua warga
NTT tersebut masih berada di Kelurahan Bukit Tunggal menunggu kepastian mereka
akan dibawa kemana, karena saat ini sedang mencari solusi.
"Dewasa sebanyak
31 orang dewasa, anak-anak 17 orang. Saat ini juga hadir dari paguyuban
keluarga Flobamora yang membantu mencarikan solusi bagi mereka," tukasnya.
Sementara itu, ketua
Pagutuban Flobamora warga NTT Gregorius mengatakan, saat ini pihaknya tengah
mencarikan solusi kepada mereka yang tertipu dijanjikan mendapatkan pekerjaan
tersebut.
"Saat ini ada
salah satu perusahaan yang akan menampung mereka semua, tinggal menunggu pihak
perusahaan datang untuk berkoordinasi kepada meraka semua," tukasnya.
(AGUS/B-5) *** borneonews.co.id