Melibatkan KemenPAN-RB,
Nadiem Makarim bermaksud melakukan perubahan terhadap tunjangan tahun 2023 guru
dan kepala sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Jika memang benar rancangan
perubahan tunjangan tahun 2023 guru dan kepala sekolah ini direalisasikan,
tentunya akan memberikan keuntungan bagi guru dan kepala sekolah yang
mendapatkan tunjangan tahun 2023.
Nadiem Makarim
mengatakan kalau rencana perubahan tunjangan tahun 2023 ini, bertujuan untuk
merampingkan birokrasi yang selama ini dinilai terlalu belit-belit dan ribet.
Sehingga tahun depan Kemendikbudristek sudah merancang jika tunjangan tahun
2023 guru dan kepala sekolah alurnya akan dirubah.
Dikutip dari laman web
Menpan.go.id tentang kerja sama antara MenPAN-RB dan Mendikbudristek dalam
membangun reformasi birokrasi tematik di jalur pendidikan, Mendikbudristek
mengungkapkan jika selama ini, tunjangan guru dan kepala sekolah yang bersumber
dari Dana Alokasi Umum (DAU) Dikucurkan melalui rekening pemerintah daerah.
Hal ini Nadiem Makarim,
membuat alur penyaluran tunjangan guru dan kepala skeolah menjadi panjang dan
terkesan sia-sia. Maka dari itu dengan kerja sama yang nantinya akan melibatkan
Menkeu Sri Mulyani ini, Mendikbudristek merancang melakukan pemangkasan
terhadap birokrasi tersebut.
Dari pemerintah pusat
lanjut Nadiem Makarim, tunjangan tahun 2023 guru dan kepala sekolah akan
langsung ditransfer ke dalam rekening masing-masing guru dan kepala sekolah
yang terdaftar sebagai penerima tunjangan.
Bukan hanya itu saja,
Nadiem Makarim juga mengungkapkan kalau hal lain yang menjadi prioritas
Kemendikbudristek tahun 2023 adalah, perihal meningkatkan profesionalisme
dosen, termasuk dosen dari PPPK. Nadiem Makarim menginginkan agar guru maupun
dosen PPPK, bisa menjadi solusi menciptakan flexible and performance work force
dalam ASN.
Kerja sama antara
KemenPAN-RB dan Kemendikbudristek ini, dapat melakukan tranformasi SDM bersama.
Sehingga dapat dengan mudah mewujudkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Potensi kerja
sama dua kementerian ini menurut kami (Kemendikbudristek), merupakan kolaborasi
yang punya potensi revolusioner terhadap SDM khususnya SDM pendidik seperti
guru dan kepala skeolah," demikian Nadiem Makarim.
Sementara itu MenPAN-RB
Abdullah Azwar Anas mengatakan jika terdapat 3 fokus reformasi birokrasi
tematik. Yakni yang pertama reformasi birokrasi untuk pengentasan kemiskinan.
Kemudian yang kedua RB investasi dan pertumbuhan ekonomi inklusif serta yang
ketiga, administrasi pemerintahan.
Sebab menurut MenPAN-RB
Anas, kesuksesan RB tematik tentu tidak terlepas dari dukungan dan peran serta
ASN sebagai motor penggerak birokrasi. Karena menurutnya ASN harus menghayati
dan dirinya mengajak ASN dalam menyongsong birokrasi Indonesia yang memiliki
kelas tingkat dunia.
"Presiden Jokowi
mengarahkan jika seluruh elemen pemerintahan, diminta agar segera bekerja sama
untuk menuntaskan persoalan dengan berbagai dimensinya," singkatnya.
Sumber
: https://radarkepahiang.disway.id