Namun, ada
seorang mahasiswa di NTT yang tega menipu orang tuanya, ia mengaku telah wisuda tapi
ternyata belum dinyatakan lulus oleh pihak kampus. Mahasiswa di NTT tersebut
berinisial YT (30), ia merupakan mahasiswa Institut Agama Kristen (IAKN)
Kupang, Nusa Tenggara Timur. YT menipu orang tuanya dengan cara membawa
kedua orang tuanya datang ke acara wisuda yang digelar oleh pihak kampus di
Hotel Cahaya Bapa, Kupang.
Berdasarkan informasi
yang didapat, YT belum lulus kuliah,
bahkan YT belum menyelesaikan skripsinya hingga ia duduk di semester 13. Aksi
YT dipergoki oleh dosennya, saat itu dosen melihat YT berada di dekat lokasi
acara wisuda dengan membawa atribut lengkap layaknya seseorang yang ingin
wisuda.
“Kejadiannya ketika
acara wisuda di Hotel Cahaya Bapa hari Selasa (29/11) lalu” ujar Ketua Panitia
Wisuda Martin Liufeto pada Minggu (4/12).
Acara wisuda
dilaksanakan pada Selasa (29/11) pagi. YT datang bersama kedua orang tuanya
dengan mobil pikap. Bukannya masuk ke dalam hotel, YT justru berhenti di sebuah
apotek, 100 meter dari hotel dengan alasan diminta dosennya menunggu disitu,
orang tua dan keluarga YT pun percaya.
Sejumlah warga yang melihat YT menginformasikan pada pihak kampus bahwa ada wisudawan yang terlambat, yang ternyata mahasiswa tersebut ialah YT.
“Setelah mendapat
informasi itu, karena saat itu saya sedang sibuk, saya minta tolong Kepala
Program Studi Agama Kristen Bu Johana untuk menemui” terangnya.
Bu Johana pun kemudian
mengetahui bahwa wisudawan tersebut ialah YT yang belum lulus kuliah. Johana
menjelaskan pada orang tua YT bahwa YT belum bisa wisuda karena proposal,
skripsi, dan yudisiumnya belum selesai. Nama YT juga tidak terdaftar pada
daftar wisudawan.
“Rupanya YT menipu orang tuanya,
dia datang bersama keluarganya membawa satu mobil pikap, keluarga di rumahnya
juga ada yang menunggu untuk syukuran. YT memang mahasiswa kami, masuk sejak
tahun 2016 lalu, sekarang sudah semester 13” pungkasnya.
Mendengar penjelasan
dari dosen, orang tua YT merasa kecewa, mereka pulang ke rumah. Para dosen
berharap orang tua bisa ikut memantau perkembangan studi anaknya agar
mengetahui apa kesulitan yang mungkin dialami dan sejauh mana perkembangannya.
Orang tua
mahasiswa di NTT tersebut rencananya juga akan bertemu para dosen
untuk diberi penjelasan lebih lanjut tentang perkembangan studi YT agar bisa
berkoordinasi bersama.