Bendungan Oesao di Kupang NTT. |
Tercatat sebanyak 300
jiwa di Kecamatan Kupang Timur terdampak banjir akibat luapan Bendungan Oesao.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Sayap Bendungan Oesao jebol tergerus air
banjir," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang
Elfrid V Saneh, Sabtu (4/2).
Dia mengatakan tim dari
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kupang maupun Balai Wilayah Sungai NTT serta
BPBD Kabupaten Kupang telah melihat secara langsung kondisi Bendungan Oesao
yang jebol akibat banjir. Menurut dia, kerusakan bendungan cukup serius karena
tembok Bendungan Oesao runtuh dan tergerus air.
"Pintu air
Bendungan Oesao sudah tidak berfungsi selama 10 tahun sehingga tidak bisa
digunakan untuk membuka aliran air saat debit air meningkat karena kondisi
pintu air rusak," ujar dia.
Dia menjelaskan
penanganan darurat perlu segera dilakukan. Seperti pemasangan bronjong guna
menahan tembok bendungan yang masih utuh sehingga kerusakan tidak semakin
parah.
Elfrid mengatakan
Bendungan Oesao menjadi salah satu bendungan yang penting bagi petani di
wilayah Kecamatan Kupang Timur karena menjadi sumber air untuk mengairi ribuan
hektare sawah di kawasan persawahan Oesao, Naibonat, dan Nunkurus.
"Apabila kerusakan
bendungan ini tidak bisa diatasi maka potensi gagal tanam pada 2023 bisa saja terjadi
karena tidak ada air yang bisa mengairi sawah milik para petani," kata
Elfrid V Saneh.
Dia menjelaskan pihak
Balai Wilayah Sungai Provinsi NTT sudah menyatakan siap untuk memperbaiki
kerusakan pada Bendungan Oesao agar kebutuhan air bagi usaha pertanian milik
para petani tetap terpenuhi. *** merdeka.com