Kenalilah Lebih Dekat Kain Tenun NTT, Ada 737 Motif dan 3 Teknik Menenun

Kenalilah Lebih Dekat Kain Tenun NTT, Ada 737 Motif dan 3 Teknik Menenun

Koleksi Mata Hati merupakan kolaborasi Ivan Gunawan bersama Dekranasda NTT. Foto: Dok. Garis Poetih



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Bicara pesona wastra Nusantara tak akan ada habisnya. Dari ujung barat hingga timur Indonesia, kain tradisional punya beragam motif, cerita leluhur, dan filosofi kehidupan. Kali ini, kita mengenal lebih dekat tenun dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam sesi peragaan busana Mata Hati, kolaborasi Ivan Gunawan dan Dekranasda NTT, Ketua Dekranasda NTT yang juga istri Gubernur NTT, Julie Sutrison Laiskodat bagikan serba-serbi tenun NTT.

Menurut Julie, dari 22 Kabupaten/Kota dan 3.353 desa di NTT terdapat 737 motif tenun NTT. "Masing-masing setiap motif ada filosofi dari leluhur. Motif kami sangat kaya. Setiap daerah tidak punya cerita yang sama," ujarnya penuh semangat dalam konferensi pers Mata Hati di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, pada Jumat, 17 Februari 2023.

Dari lebih 700 motif tenun NTT, Julie mengungkapkan dua kisah di balik motif kuda dan tengkorak yang ada di Sumba Timur. 

"Di NTT, kita terkenal ada paso, pertandingan kuda antar desa. Kuda jadi ikon, ujar perempuan yang sudah menjadi pelanggan desainer Ivan Gunawan lebih dari satu dekade itu.

"Yang kedua, ada tengkorak. Tengkorak besar di tengah, lalu ada tengkorak kecil di kiri kanannya," jelasnya dengan detail sambil menunjuk.

Menurutnya, tengkorak tengah itu diibaratkan posisi raja di Sumba saat meninggal bersama pengawal yang mendampinginya.

"Sebelum (raja) meninggal, ada budaya tarik batu. jadi 200-300 org menarik batu dari laut untuk menyiapkan kuburan. Itu ada seremonialnya. Sang raja meninggal dalam posisi duduk, makanya formasinya tidak tidur," imbuhnya. 

"Setahu saya para leluhur bercerita bahwa raja tersebut jika memang meninggal, ajudannya kalau sekarang, meninggal atau tidak, mereka dikubur di kiri kanannya untuk mengawal raja tersebut.itulah cerita para leluhur," tambahnya.

Julie juga mengatakan pentingnya untuk tidak memakai motif tenun terbalik, atas menjadi bawah atau sebaliknya. Jika terbalik bisa berdampak pada kesehatan berdasarkan cerita leluhur, dan Julie pernah merasakannya sendiri

"Saya (pernah) sakit satu minggu, saya minum obat apa pun saya gak sembuh-sembuh. Saya gak enak badan. Suatu saat, sebulan kemudian, ada yang bilang 'Bunda (panggilan masyarakat NTT kepada Julie) waktu itu pake (motif) baju terbalik, itu dari daerah saya, nanti bunda sakit lho'," tuturnya

"Akhirnya, saya berdoa dan minta ampun karena salah tidak sengaja. Itu semakin menjadi perhatian saya," tukasnya.

Teknik Menenun

Bicara soal proses menenun, Julie mengatakan dahulu kala menenun dari kapas lalu dipintal, kini lebih banyak menggunakan benang sintetis. Terkait pewarnaan, ada yang menggunakan benang pabrikan warna-warni atau benang putih yang dicelupkan ke pewarna alami.

"Warna gonjreng (cerah) sudah dari sananya, tapi ada juga benang putih pabrikan lalu dicelup ke pewarna alam, contohnya, merah marun pakai mengkudu, cokelat pakai kayu, kunyit untuk kuning," jelasnya.

Berapa lama proses menenun selembar kain? Dia mengatakan bisa berminggu-minggu atau berbulan-bulan tergantung pada kerumitan motif.

Koleksi Mata Hati merupakan kolaborasi Ivan Gunawan bersama Dekranasda NTT mengangkat pesona tenun Sumba Timur. Foto: Dok. Garis Poetih


Terkait teknik, Julie mengatakan ada tiga teknik menenun di NTT. "Kami punya tiga teknik. Teknik ikat yang tidak timbul. lalu ada tenun yang lotis, timbul satu sisi. Ada lagi buna, timbul dua sisi," jelasnya

Di koleksi Mata Hati, Julie menyebutkan teknik yang dipakai adalah sotis.

Teknik menenun buna adalah membuat motif pada kain dengan menggunakan benang yang sudah diwarnai terlebih dahulu. Sementara itu, teknik menenun lotis, proses pembuatannya mirip dengan tenun buna, tapi identik dengan warna dasar gelap, seperti cokelat, hitam, biru tua, dan merah hati.

Dan, tenun ikat adalah kain tenun yang proses pembuatan motif dilakukan dengan cara pengikatan benang.

Pentingnya Menenun untuk Masyarakat NTT

Menurut Julie, sebanyak 90 persen mata pencaharian masyarakat NTT adalah petani dan nelayan. Mengingat pekerjaan itu ada musimnya, maka dari itu menenun bisa menjadi sumber pemasukan lain untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

"Memangnya sekolah anak ada musimnya, dapur ngebul ada musimnya, kan tidak? Harus ada cari pemasukan, tanpa melihat musim," ucapnya.

Maka dari itu, salah satu komitmennya untuk melestarikan tenun NTT adalah selalu memakai busana dari tenun tersebut setiap hari. Ia juga tidak pernah memakai busana dengan motif tenun printing.

"Tidak ada print, dan motif tidak perlu berubah. Karena corak itu leluhur punya cerita, kita tidak perlu berubah," jelasnya.

Promosi Tenun NTT

Julie juga mengisahkan selama masa jabatannya sebagai Ketua Dekranasda NTT hingga September 2023 ini, ia sudah berkolaborasi dengan banyak desainer. Pesona kain NTT juga sudah melenggang di peragaan busana bergengsi nasional seperti Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Week, dan Garis Poetih yang teranyar. Julie juga mengatakan promosi tenun NTT sudah sampai ke salah satu pusat mode di Amerika Serikat, yakni New York.

Dari sisi perlindungan hak cipta, Julie mengatakan sudah mematenkan setiap motif bersama dinas terkait dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Ia juga rutin membeli kain-kain tenun dari perajin, lalu dibawa ke jakarta untuk dijual di butiknya di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan.

(tengah) Ivan Gunawan bersama ibunda, Erna Gunawan, dan Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrison Laiskodat. Foto: Dok. Garis Poetih



Cara Mencuci dan Menyimpan Tenun NTT

Julie menyarankan untuk cuci kering (dry clean), memakai deterjen lembut atau sampo bayi saat mencuci kain tenun NTT. Selain itu, juga bisa menggunakan deterjen khusus yang dijual oleh Dekranasda. 

Jika Anda memutuskan tidak ingin mencuci karena hanya dipakai sebentar di dalam ruangan, bisa juga diangin-anginkan saja, kata Julie.

"Saat disimpan, jangan terlalu banyak kena sinar matahari atau lampu. Diangin-anginkan sebulan sekali supaya tidak lembap dan berjamur," ujarnya membagi tips.

Saat menyimpan kain tenun NTT, boleh dilipat atau digantung, kunci agar tahan lama adalah rutin diangin-anginkan setiap bulan. *** cantika.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama