Memperihatinkan! Begini Kondisi Fasilitas Pendidikan di Sekolah Dasar Angsol Kabupaten Sumba Barat Daya, Masih Tertinggal Jauh!

Memperihatinkan! Begini Kondisi Fasilitas Pendidikan di Sekolah Dasar Angsol Kabupaten Sumba Barat Daya, Masih Tertinggal Jauh!

Begini Kondisi Ruang Kelas Sekolah di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Sangat Memperihatinkan dan Masih Tertinggal Jauh. (Ilustrasi/Rovyn Tenge).


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Kondisi ini terjadi di Sekolah Dasar Angsol, yang berlokasi di Gallu Tanah, Desa Bukambero, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten SumbaBarat Daya (SBD), fasilitas pendidikan sangat memperihatinkan dan masih tertinggal jauh.

Bagaimana tidak, sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut sangat tidak layak dan masih terbatas, seperti gedung sekolah, kursi dan meja belajar, ruang guru, serta perpustakaan.

Dilansir Hits IDN.com di lokasi, pada Minggu 19 Februari 2023, kondisi seperti itu, terdapat tujuh ruang kelas dari empat bangunan permanen yang tidak ada ruang gurunya.

Bukan hanya itu, bangunan yang dimaksud juga masih berdinding dari anyaman kulit bambu dan lantainya masih dari tanah.

Sedangkan atap bangunan menggunakan seng bekas yang sudah bocor tanpa plafon. Ketika disiang hari terasa sangat panas.

Sedangkan kursi dan meja untuk para siswa terbuat dari lembaran papan kayu racuk lalu dibentuk kaki bangku dan meja dari kayu mangga yang tidak di sugu lagi.

Akibatnya pun, para siswa-siswa tidak merasa nyaman ketika belajar karena sangat gatal duduk di tempat belajar seperti itu.

Begini Kondisi Bangunan SD Angsol yang Berlokasi di Gallu Tanah, Desa Bukambero, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD). (Dok. WhatsApp/Rovyn Tenge).


Selain itu juga, sarana belajar-mengajar seperti perpustakaan yang menyediakan bahan bacaan guna menambah ilmu pengetahuan sekaligus tempat berekreasi yang sehat disela-sela kegiatan rutin belajar siswa, tida ada.

Sekolah tersebut sudah berdiri cukup lama sejak tahun 2015 silam, namun hingga saat ini tahun 2023. Sarana dan prasarananya secara kasat mata masih tertinggal.

Padahal Anggaran Pendidikan Nasional yang konon katanya 20% untuk mencerdaskan anak bangsa dari keterbelakangan, nyatanya belum terwujud di Kabupaten SBD terlebuh khusus SD Angsol tersebut.

Salah satu guru kelas sekolah tersebut yang tidak bersedia disebut namanya inisialnya S (40) kepada awak media menjelaskan, sekolah ini, SD Angsol sudah berdiri sejak 2015 silam.

Sebagai pendidik, dia sampaikan isi hati nya bahwa keadaan sekolah tempat ia mengajar ini sangat jauh dari kata nyaman dalam mendidik seperti halnya lembaga pendidikan pada umumnya.

Disebutkan S, selama mengajar di sekolah tersebut tidak memiliki buku pelajaran demi berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang baik.

"Padahal pemerintah telah menjamin dengan namanya Dana Operasional Sekolah (BOS), tetapi yang terjadi malah berbalik,"ungkapnya.

Mirisnya lagi belakangan ini, dirinya bersama guru yang notabene tenaga honorer belum menerima gaji selama 8 bulan.

Sementara itu Kepala Sekolah SD Angsol, Agustinus saat dikonfirmasi akan keadaan tersebut tidak banyak yang dia bisa perbuat.

"Agustinus mengaku telatnya pembayaran gaji guru disebabkan karena persoalan laporan dan pengajuan dana BOS yang tidak kunjung selesai sehingga terlambat dan tidak ada dana masuk alias gagal prosedur,"jelasnya.

Padahal sebelumnya sudah disampaikan juga kepada Ketua Yayasan Tunas Timur yang merupakan organisasi nirlaba yang menaungi SD tersebut sepertinya melempar persoalan kepada Kepala Sekolah.

"Bagi dia, persoalan sekolah adalah tanggung jawab Kepala Sekolah. Padahal menurut kepala sekolah terkait pengelolaan Dana BOS dibutuhkan kerjasama dan intervensi dari Ketua Yayasan Tunas Timur,"kata dia seperti dikutip dari suruhnusantaranews.com, Minggu (19/02/203).

Padahal sebelumnya sudah disampaikan juga kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Barat Daya saat dikonfirmasi akan keadaan tersebut, dia menyampaikan pernyataan yang tidak kalah mengejutkan.

"Alih-alih memberikan jawaban justru awak media dialihkan untuk mengkonfirmasi ke Kadisdik Kabupaten Sumba Barat Daya dan Anggota DPRD Komisi Kesra,"katanya.



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama