Jon dan Andrew Erwin
atau yang akrab disapa The Erwin Brothers, yang dikenal melalui produksi film I Can Only Imagine, Woodlawn, October Baby dan yang lainnya mengakui, jika film
ini adalah projek terlama yang pernah dia buat.
Ia menceritakan
perjalanan penuh lika liku yang ia harus lalui sepanjang penggarapan film ini.
Bahkan pertemuan pertamanya dengan pendeta Greg Laurie, gembala senior gereja
Harvest Christian Fellowship di Riverside, California. Dia tahu jika Greg
adalah pendeta yang melakukan kebangkitan spiritual terhadap anak-anak muda
kaum hippies.
Berawal dari
pemberitaan di Majalah Time pada akhir tahun 1960-1970, memberi judul
headlinenya “Revolusi Yesus”. Sejak membaca artikel tersebut, Jon mulai
berpikir untuk menggarap film ini.
Dari sinilah Jon mulai
menggali perjalanan Revolusi Yesus yang dikerjakan Greg Laurie di tahun
1970-an. Pelayanan pengabaran injil yang dilekaukan Laurie dan istrinya Cathe
menjadi pusat cerita dari film Jesus Revolution.
Selain itu, sang
produser Kevin Downes mengaku penggarapan film Jesus Revolution bukan saja
sangat panjang dan mengalami lika liku. Tetapi juga banyak sekali mukjizat
terjadi sepanjang penggarapannya.
“(Film) Yang satu ini
dipenuhi mukjizat demi mukjizat, di mana kami benar-benar merasakan hadirat
Tuhan di seluruh prosesnya,” ungkap Downes.
Salah satu mukjizat
yang tak masuk akal dialami oleh Kelsey Grammer. Sebelum dipilih bermain di
film ini, Grammer ternyata sudah memiliki keinginan untuk terlibat dalam sebuah
film yang berbeda dengan yang sudah ia kerjakan selama bertahun-tahun. Pemeran
utama di Calvary Chapel ini, suatu malam tak bisa tidur dan hanya bisa
memikirkan tawaran peran seperti yang ia sedang inginkan tersebut. Sampai
keesokan harinya, sebuah naskah tiba di rumahnya dan dia mengaku takjub bahwa
itu adalah peran yang ia inginkan.
“Saya tidak bisa tidur dan saya mulai berpikir
saya ingin melakukan sesuatu yang bernilai, lebih dari sekadar bermain film,
tetapi sesuatu yang bisa saya nikmati. Dan keesokan paginya, naskah ini diantar
ke rumah saya,” ungkap Grammer.
Semoga film ini bisa
jadi berkat buat setiap orang yang menonton dan bahkan Tuhan bisa menyentuh
hati mereka untuk mengalami-Nya secara pribadi. ***jawaban.com