"Hari ini
programnya mulai berjalan dan akan berakhir sampai 19 Maret pekan ini. Jadi
selama sepekan ini akan terus digelar pasar murah," kata Pemimpin Wilayah
Perum Bulog Nusa Tenggara Timur Eko Yoga Cahyo Utomo ditemui di Kupang,Senin,
(13/3/2023).
Dia mengatakan bahwa
semua komoditas atau sembako yang sering dijual di pasar dan dibutuhkan
masyarakat di jual dalam program pasar murah ini dengan harga yang lebih murah
atau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) di pasar.
Eko mencontohkan untuk
beras misalnya di pasar harganya sekitar Rp12.500 hingga Rp15 ribu per
kilogram. Di pasar murah ini per kilo hanya Rp9.000 atau jika dalam kemasan
karung lima kilogram maka harganya Rp45 ribu.
Sementara itu minyak
goreng MinyakKita jika di pasaran Rp14.500 per liter, di pasar murah ini
harganya hanya mencapai Rp12 ribu per liter.
Selain itu dalam pasar
murah itu juga mereka menjual gula pasir per kilo Rp12 ribu, bawang putih per
kilo Rp26 ribu, telur per rak isi isi 30 butir Rp54 ribu, cabai kerinting per
kilogram mencapai Rp60 ribu, cabai rawit per kilogram Rp65 ribu dan bawang
merah per kilonya Rp25 ribu.
"Karena itu ini
adalah kesempatan bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pokok dengan harga
murah," ujar dia.
Khusus untuk beras
tambah dia, per orang hanya diberikan batas pembelian sebanyak satu karung
dengan ukuran lima kilogram saja.
Untuk pelaksanaan pasar
murah sendiri tambah dia mulai dari pukul 09.00 WITA hingga 12.00 WITA dengan
lokasinya berubah setiap hari.
Pejabat Walikota Kupang
Penjabat Wali Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur George Melkianus Hadjoh
mengapresiasi upaya Bulog NTT dan TPID Kota Kupang untuk mencegah terjadinya
Inflasi di kota itu.
"Perlu kita kerja
sama perlu sinergitas untuk menjaga agar kota kita ini tidak mengalami
kekurangan bahan-bahan pokok apalagi kelangkaan yang mengakibatkan kenaikan
harga," ujar dia.
Dia menjelaskan bahwa
pasar murah mobile yang diluncurkan itu diharapkan bisa menekan harga kebutuhan
pokok di Kota Kupang, mengingat saat ini jelang Ramadhan.
Dia berharap agar
masyarakat memanfaatkan momentum itu untuk berbelanja dengan harga yang rendah. *** antaranews.com