Kurangnya debit air
dikuatirkan dapat menyebabkan petani gagal panen pasalnya curah hujan di
wilayah tersebut sangat minim.
Setelah diperiksa,
ditemukan sejumlah permasalahan diantaranya pintu air di Bendung Benenain hanya
dibuka 8 jam bukan 1x24 jam dan petugas pintu air tidak optimal dalam
menjalankan tugasnya.
Diketahui, dalam
seminggu petugas air harus mengoptimalisasi air disejumlah lokasi diantaranya
Malaka Tengah, Kobalima, Weliman dan Malaka Barat sesui jadwal yang telah
ditetapkan.
Hal itu disampaikan
oleh Wakil Ketua Fraksi Malaka Sejahtera, Anderias Nahak Seran pada Minggu,
(26/03/2023).
Petugas yang jaga pintu
air belum optimal bekerja. Sampai saat ini petani masih pakai palang manual di
pintu air untuk alirkan air ke sawah mereka dan banyak pembobolan irigasi
permanen menggunakan pipa paralon, ujarnya.
Politisi Partai Perindo
Kabupaten Malaka itu mengatakan, jalan keluar yang ditawarkan, perlu
dibentuknya kelompok pemakai air (Pokmair) oleh Penyuluh Pertanian Lapangan
(PPL) disemua areal persawahan dan tidak adanya irigasi tersier baik permanen
maupun darurat.
Pemda Malaka segera bentuk
kelompok pemakai air disemua hamparan areal pertanian dan segera dibangun
irigasi tersier. Memberikan dukungan tambahan motor roda 3 untuk mengangkut
sampah disemua pintu air minimal 2 unit dan dukungan dana tambahan untuk
petugas pintu air yang sekarang membantu menjaga pintu air di Boni, jelasnya. ***