Foto: Sejumlah rumah rusak dan tanah bergeser di Kota Kupang, NTT dampak dari badai siklon tropis 98S (YUVEN NITANO/NTT EXPRESS) |
Lurah Pasir Panjang,
Robert Lomi mengatakan, banjir rob ini
menghantam rumah dan kos-kosan yang ditempati oleh delapan kepala keluarga di
wilayah itu.
"Ada 8 Kepala
Keluarga (KK) di RT 07, RW 03 terdampak gelombang pesisir atau banjir
rob sekitar pukul 13.00 Wita tadi," ujarnya.
Menurut Robert, ia
telah mengarahkan warganya untuk mengungsi ke tempat aman di malam hari
mengantisipasi kejadian susulan.
"Saya perintahkan
untuk mengungsi sementara waktu. Kita tidak tahu cuaca ini
sewaktu-waktu berubah," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa
dalam kejadian itu, namun kerugian materiil diprediksi mencapai ratusan juta
rupiah. Ia telah berkoordinasikan dengan Camat Kota Lama, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD),
serta Penjabat Wali Kota Kupang.
"Kami harap para
nelayan untuk sementara waktu bisa berhenti melaut dulu, karena gelombang
sangat tinggi. Tunggu cuaca kembali
normal baru melaut lagi," imbaunya.
Plt Kepala Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Stasiun Maritim Tenau Kupang, Agung Sudiono Abadi telah mengeluarkan peringatan
terbaru mengenai banjir
rob atau gelombang pesisir.
Selama dua hari ke
depan masyarakat pesisir di Pulau Sabu Raijua, Pulau Timor dan Rote diminta
untuk waspada mulai Selasa 11 April 2023.
"Masyarakat
pesisir pantai dihimbau waspada adanya potensi fenomena banjir pesisir (rob)
yang diprediksi terjadi pada tanggal 11 sampai 12 April 2023," kata Agung
Sudiono Abadi dalam pernyataan tertulisnya.
Sebelumnya,
Kepala BPBD Provinsi
NTT Ambrosius Kodo mengatakan, pihaknya hari ini ini menerima dua laporan dari
Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. Di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat
dilaporkan ada pergeseran tanah yang menyebabkan kerusakan satu unit rumah.
"Rumah milik
Seprianus Beti terdampak akibat dari pergeseran tanah itu. Tidak ada korban
jiwa, semuanya aman dan selamat. Mereka telah mengunsi ke rumah orang
tua," jelasnya.
Menurut Ambrosius,
wilayah tersebut memang rentan terhadap pergeseran tanah, apalagi intensitas
hujan yang tinggi sejak Minggu 10 April.
"Ini merupakan
dampak tidak langsung dari siklon
tropis 98S," tutupnya. *** nttmediaexpress.com