Dampak Siklon Tropis di Kota Kupang NTT, Rumah Warga Rusak Hingga Tanah Bergeser

Dampak Siklon Tropis di Kota Kupang NTT, Rumah Warga Rusak Hingga Tanah Bergeser

Foto: Sejumlah rumah rusak dan tanah bergeser di Kota Kupang, NTT dampak dari badai siklon tropis 98S (YUVEN NITANO/NTT EXPRESS)


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Sebanyak 26 warga pesisir Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungsi karena terdampak banjirrob, Senin 10 April 2023.

Lurah Pasir Panjang, Robert Lomi mengatakan, banjir rob ini menghantam rumah dan kos-kosan yang ditempati oleh delapan kepala keluarga di wilayah itu.

"Ada 8 Kepala Keluarga (KK) di RT 07, RW 03 terdampak gelombang pesisir atau banjir rob sekitar pukul 13.00 Wita tadi," ujarnya.

Menurut Robert, ia telah mengarahkan warganya untuk mengungsi ke tempat aman di malam hari mengantisipasi kejadian susulan.

"Saya perintahkan untuk mengungsi sementara waktu. Kita tidak tahu cuaca ini sewaktu-waktu berubah," ujarnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian materiil diprediksi mencapai ratusan juta rupiah. Ia telah berkoordinasikan dengan Camat Kota Lama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Penjabat Wali Kota Kupang.

"Kami harap para nelayan untuk sementara waktu bisa berhenti melaut dulu, karena gelombang sangat tinggi. Tunggu cuaca kembali normal baru melaut lagi," imbaunya. 

Plt Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tenau Kupang, Agung Sudiono Abadi telah mengeluarkan peringatan terbaru mengenai banjir rob atau gelombang pesisir. 

Selama dua hari ke depan masyarakat pesisir di Pulau Sabu Raijua, Pulau Timor dan Rote diminta untuk waspada mulai Selasa 11 April 2023. 

 "Masyarakat pesisir pantai dihimbau waspada adanya potensi fenomena banjir pesisir (rob) yang diprediksi terjadi pada tanggal 11 sampai 12 April 2023," kata Agung Sudiono Abadi dalam pernyataan tertulisnya.

Sebelumnya, Kepala BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo mengatakan, pihaknya hari ini ini menerima dua laporan dari Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. Di Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat dilaporkan ada pergeseran tanah yang menyebabkan kerusakan satu unit rumah.

"Rumah milik Seprianus Beti terdampak akibat dari pergeseran tanah itu. Tidak ada korban jiwa, semuanya aman dan selamat. Mereka telah mengunsi ke rumah orang tua," jelasnya. 

Menurut Ambrosius, wilayah tersebut memang rentan terhadap pergeseran tanah, apalagi intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu 10 April. 

"Ini merupakan dampak tidak langsung dari siklon tropis 98S," tutupnya. *** nttmediaexpress.com



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama