Kasihan Remaja di Malaka NTT Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal Saat Latihan Bela Diri

Kasihan Remaja di Malaka NTT Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal Saat Latihan Bela Diri



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) KAN alias Kendy (15), pelajar salah satu SMP di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.

Kendy merupakan korban penembakan orang tidak dikenal, saat mengikuti latihan bela diri silat bersama rekan perguruan Persatuan Setia Hati Terate (PSHT), pada Jumat (28/4) malam.Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP) Betun, untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, pada Minggu (30/4) korban dinyatakan meninggal dunia.

Informasi yang dihimpun, pada Jumat (28/4) malam sekitar pukul 19.00 Wita, korban bersama rekan-rekan perguruan PSHT melakukan latihan bela diri. Dua jam pasca latihan atau sekitar pukul 22.00 Wita, korban ditembak diduga menggunakan senapan angin oleh orang yang tidak dikenal.

Tembakan saat itu mengarah kepada kumpulan orang yang sedang melaksanakan latihan bela diri PSHT. Namun, peluru menyasar ke tubuh korban.

Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Kasus ini sudah dilaporkan keluarga korban ke Polres Malaka pasca kejadian atau pada Jumat (28/4) malam.

Autopsi Jenazah

Penyidik Satreskrim Polres Malaka sulit menentukan penyebab kematian korban. Karena itu, Polres Malaka meminta bantuan tim medis Bid Dokkes Polda NTT, untuk melakukan autopsi.

Autopsi dilakukan pada Selasa (2/5) siang oleh Kasubbid Dokpol Bid Dokkes Polda NTT, AKBP Edi Syahputra Hasibuan, dibantu Briptu Saint Valenthino Tefnai. Autopsi berlangsung di rumah korban di Dusun Kota Bone, Desa Kota Bone, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.

Autopsi juga dihadiri Kasat Reskrim Polres Malaka, penyidik Polres Malaka, kapolsek Weliman, tim Inafis Polres Malaka, serta pengamanan lokasi dari anggota Polres Malaka, Polsek Weliman dan dari anggota Subden Brimob Pelopor A.

Tim medis memastikan kalau korban meninggal sejak tiga hari lalu. Saat autopsi, ditemukan luka kepala bagian samping kanan atas dari telinga bagian belakang kurang lebih 10 centimeter.

Di bagian dalam ada lubang menembus tengkorak samping kanan sampai ke otak. Juga terdapat sebuah butir peluru senapan dengan diameter 0,5 x 0,3 centimeter di dalam otak korban.

"Sudah dilakukan pemeriksaan mayat dan ditemukan sebuah luka robek di kepala bagian kanan dan ditemukan sebuah peluru di otak, sehingga penyebab kematian adalah penekanan pada otak akibat pecahnya pembuluh darah di otak," jelas Edi Syahputra Hasibuan, Rabu (3/5).

Kapolres Malaka AKBP Rudy Junus Jacob Ledo mengatakan, dari hasil autopsi terhadap jenazah terdapat satu buah peluru senapan angin yang berada dalam kepala korban.

Peluru senapan angin tersebut telah diambil guna dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Hasil otopsi terhadap korban selanjutnya disampaikan setelah dilakukan pemeriksaan oleh ahli Forensik.

Kapores mengimbau agar rekan dan senior korban khususnya organisasi PSHT, juga kepada pihak keluarga untuk tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

"Jangan main hakim sendiri, serahkan penyelesaian kasus ini ke pihak kepolisian," tandasnya.

Kapolres juga meminta kepada warga dan pemerintah setempat agar menjaga Kamtibmas agar tetap kondusif pasca kejadian itu.

"Saya meminta kepada keluarga dan warga setempat agar tidak main hakim sendiri. Jangan lagi ada main balas dendam," tutup Rudy Junus Jacob Ledo. *** merdeka.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama