Jokowi Buka KTT Asean 2023 di Labuan Bajo |
Pada kesempatan itu,
sang kepala negara bicara mengenai dinamika global yang menurutnya semakin
tidak terprediksi saat ini. Dia lantas mengajak negara-negara ASEAN untuk tidak
tinggal diam menghadapi tantangan global tersebut.
“Para pemimpin ASEAN
yang saya hormati saat ini ekonomi global belum sepenuhnya pulih, rivalitas
semakin tajam, dinamika dunia semakin tidak terprediksi, dan yang menjadi
pertanyaan apakah ASEAN hanya akan menjadi penonton, apakah ASEAN hanya akan
diam, serta apakah ASEAN mampu menjadi motor perdamaian dan pertumbuhan,” kata
Jokowi.
Jokowi yakin ASEAN bisa
menghadapi segala tantangan yang. Dia lantas menekankan pentingnya persatuan
negara ASEAN. Jokowi yakin ASEAN mampu menjadi pemain sentral untuk membawa
pertumbuhan dan perdamaian dunia.
“Saya yakin kita
semuanya percaya ASEAN bisa , asalkan satu kuncinya persatuan, dengan persatuan
ASEAN akan mampu menjadi pemain sentral dalam membawa perdamaian dan
pertumbuhan,” ujarnya.
Jokowi kemudian membeberkan
aset kuat yang dimiliki ASEAN salah satunya pertumbuhan ekonomi yang di atas
rata-rata dunia dan bonus demografi.
“Kita punya aset kuat
sebagai epicentrum of growth, ekonomi yang tumbuh jauh di atas rerata dunia,
bonus demografi dan kestabilan kawasan yang terjaga,” ujarnya.
Jokowi meminta ASEAN
untuk memperkuat integrasi ekonomi serta kerja sama inklusif. Dia yakin dengan
kerja keras tersebut, ASEAN akan menjadi pusat pertumbuhan dunia.
“Sehingga ke depan
ASEAN harus semakin memperkuat integrasi ekonominya, mempererat kerjasama
inklusif termasuk implementasi aset dan memperkokoh arsitektur kesehatan
pangan, energi, dan stabilitas keuangan, mari bekerja keras menjadikan ASEAN
matters epicentrum of growth dan dengan ini saya nyatakan KTT ke-42 ASEAN dibuka,”
lanjut Jokowi.
Untuk diketahui, KTT
ke-42 ini dihadiri 8 pimpinan negara ASEAN termasuk Timor Leste, serta Sekjean
ASEAN. Pimpinan negara Thailand dan Myanmar terkonfirmasi tidak hadir dalam KTT
ini.
Menlu Retno Marsudi
menjelaskan pimpinan Thailand dan Myanmar sudah terkonfirmasi tidak akan hadir.
Thailand tidak bisa hadir karena akan menjalani Pemilu pada 14 Mei, sedangkan
Myanmar diundang secara non-political.
“Thailand menyatakan
tidak dapat hadir karena Thailand akan pemilu, tanggal 14 Mei Thailand akan
melakukan pemilihan umum oleh karena itu yang hadir bukan perdana menterinya
tetapi deputi perdana menteri. Sementara dari Myanmar, sesuai dengan keputusan
leaders ASEAN sebelumnya maka Myanmar yang diundang adalah dari non-political
level bukan dari leader mereka,” kata Retno dalam keterangannya, Minggu (7/5).
“Jadi yang sudah
confirm adalah delapan leaders ASEAN, plus Sekjen ASEAN, plus Perdana Menteri
Timor Leste karena Timor Leste secara prinsip sudah menjadi negara anggota
ASEAN,” imbuh Retno. *** bulir.id