Peran Guru dalam Kurikulum Merdeka Belajar - Catatan Reflektif Dunia Pendidikan Zaman Now

Peran Guru dalam Kurikulum Merdeka Belajar - Catatan Reflektif Dunia Pendidikan Zaman Now



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Asumsi utama merdeka belajar adalah pemberian kepercayaan kepada guru sehingga guru merasa merdeka dalam melaksanakan pembelajaran. Merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir dimana esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru terlebih dahulu. Penerapan kebijakan merdeka belajar menguatkan berbagai peran guru dalam proses pembelajaran. Guru tidak dapat memainkan hanya satu peran melainkan berbagai peran dijalankan oleh guru baik dalam mendesain pembelajaran maupun dalam melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan dan merujuk dari berbagai sumber maka dapat dikemukakan peran-peran guru yang relevan dalam implementasi kebijakan merdeka belajar. Dengan kata lain, konsep merdeka belajar mengurangi beban guru yang berkutat dengan pembuatan administrasi pendidikan, dari tekanan politisasi pendidikan untuk lebih leluasa dan bebas melaksanakan dan menilai hasil belajar siswa.

Salah satu peran guru adalah melaksanakan inovasi pembelajaran untuk menjawab kebutuhan peserta didik dan menciptakan iklim pembelajaran yang memerdekakan. Inovasi pembelajaran diharapkan mampu membantu peserta didik untuk merdeka berpikir, merdeka berinovasi, belajar mandiri dan kreatif, merdeka belajar untuk kebahagiaan. Peran guru dalam inovasi pembelajaran melahirkan guru inovatif. Guru inovatif maka guru bertanggungjawab membantu peserta didik untuk belajar dan berperilaku dengan cara baru yang berbeda. Hal ini berarti bahwa guru harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang diandalkan. Guru menguasai berbagai metode, strategi, dan media pembelajaran terbaru. Bahkan guru juga harus menguasai teknologi pembelajaran untuk menunjang kegiatan pendidikan. Guru inovatif adalah guru yang berdaya saing selain karena inovatif, kreatif dan kritis melainkan juga menguasai teknologi inovatif yang didesain dan diterapkan dalam pembelajaran.

Pembelajaran inovatif menegaskan bahwa inovasi dalam pembelajaran membantu guru dan siswa bertransformasi. Transformasi tersebut dapat dilakukan melalui visi dan misi sekolah, transformasi strategi dan metode pembelajaran, kegiatan belajar dan pembelajaran, teknologi pembelajaran. Belajar dan pembelajaran inovatif dalam pendidikan abad 21. Melalui sekolah, pengajaran dan pembelajaran, pembelajaran inovasi mendukung pengembangan pendidikan abad 21 dengan pendekatan mendasar belajar berpikir sebagai guru, belajar mengetahui sebagai guru, belajar merasa sebagai guru, dan belajar bertindak sebagai guru.

Implikasi inovasi pembelajaran meliputi inovasi metode pembelajaran dan inovasi desain pembelajaran. Inovasi metode pembelajaran berarti guru menggunakan metode baru dan bermakna, misalnya penerapan teknologi cloud, menyelenggarakan pendidikan online, atau penggunaan papan tulis elektronik untuk memecahkan masalah pengajaran dan menjadi papan tulis untuk memecahkan masalah dan keberadaan mengajar; inovasi desain pembelajaran, berarti sarana untuk menerapkan desain pembelajaran inovatif yang menginspirasi peserta didik untuk mengintegrasikan pengetahuan dengan kemampuan inovatif yang praktis dan fleksibel, memungkinkan peserta didik memberikan kontribusi yang lebih besar pada bidang-bidang yang relevan di masa depan.

Para ilmuwan membedakan empat aspek utama dalam konsep inovasi dalam pembelajaran, yaitu (1) proses penerapan strategi pembelajaran alternatif baru secara kreatif (produktif) dan tidak hanya terarah kepada reproduktif; (2) observasi orientasi pada realisasi potensi pribadi siswa; (3) inovasi menekankan tindakan timbal balik dalam proses berpikir kreatif intuitif; (4) inovasi mendorong aktualisasi segala bentuk kegiatan intelektual untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif produktif. Beberapa usaha yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kemampuan inovasi siswa adalah pembelajaran dilaksanakan dengan pengalaman nyata, kontens pembelajaran didesain sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara formatif sebagai diagnosis terhadap belajar sepanjang hayat, guru berfungsi sebagai fasilitator yang mendorong kebebasan dan keanekaragaman persepsi untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.

Secara spesifik, kebijakan merdeka belajar memiliki implikasi terhadap peran guru baik dalam pengembangan kurikulum maupun dalam proses pembelajaran yaitu, guru yang berkarya dalam tulus, guru yang genuine, guru yang memiliki prinsip. Guru yang berkerja dengan tulus dalam pembelajaran adalah guru yang diliputi dan didorong oleh nilai-nilai kebaikan serta keyakinan akan manfaat yang diperoleh peserta didik. Nilai kebaikan dan keyakinan akan mendorongnya untuk kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. Guru yang genuine akan melahirkan ide-ide kreatif, asli, berfilosofi dan berorientasi masa depan. Dia menghidupi dan hidup dari profesi guru tanpa mencari keuntungan pribadi menjadi seorang guru. Guru yang terbuka untuk belajar terus-menerus. Guru yang adalah seorang pembelajar. Peran guru dalam implementasi merdeka belajar tampak dalam mendesain program pembelajaran khususnya pemanfaatan strategi pembelajaran yang diterapkan. menunjukan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual dapat mewujudkan merdeka belajar di sekolah dasar. Hal ini terjadi karena dalam pembelajaran kontekstual siswa aktif, kolaboratif, komunikatif bahan berinteraksi secara terbuka dan langsung dengan berbagai sumber belajar. Peserta didik tidak hanya memahami materi tetapi memahami pula tujuan pembelajaran serta memahami karakter teman-temannya. Penerapan model REDECE (reading, answer, discuss, create and evaluation) dalam pembelajaran merdeka belajar membantu siswa mengingat dan memahami materi pembelajaran. selain itu dikembangkan karakter seperti tanggung jawab, kejujuran, kerja keras, teliti dan berani.

Kebijakan merdeka belajar juga melahirkan program baru penggerak yang digagas oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi guru melalui pembeajaran yang berpusat pada siswa. Guru penggerak menjalankan perannya sebagai penggerak komunitas belajar bagi para guru di sekolah/wilayah, sebagai fasilitator praktik mengajar untuk para guru, sebagai pendorong dan memfasilitator kepemimpinan bagi para peserta didik, berdiskusi dan bekerjasama dengan rekan-rekan guru dan berbagai pihak dalam meningkatkan mutu pembelajaran, sebagai pemimpin pembelajaran yang memfasilitasi kebaikan komunitas pendidikan. Tentang peran guru penggerak dalam komunitas guru belajar (KGB). Guru Penggerak berperan besar dalam menggerakkan dan mengelola komunitas guru belajar. Mereka bekerja sama dan berbagi tanggung jawab dalam menerapkan nilai-nilai, membangun suasana belajar, dan menerapkan proses pembelajaran kolektif melalui berbagi praktik yang baik. Contoh lain, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimana dilaksanakan kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran merdeka belajar bagi guru-guru.

 ***



 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama