Herman Musakabe Warning Penjabat Gubernur NTT: Tolong Jangan Bereksperimen

Herman Musakabe Warning Penjabat Gubernur NTT: Tolong Jangan Bereksperimen

Mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe. 



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk) Mantan Gubernur NTT Herman Muskabe memberi peringatan kepada Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake

Gubernur NTT periode 1993-1998 itu memberi catatan bagi Ayodhia Kalake berkaitan dengan menjaga dan pelestarian peninggalan dari pemimpin terdahulu.

Menurutnya, pelestarian itu berkenaan dengan hal-hal yang mengandung nilai kebaikan. 

Dalam keterangan tertulis yang diterima POS-KUPANG.COM, Kamis 14 September 2023, Herman Musakabe mengurai beberapa hal. 

Pria kelahiran tahun 1940 ini mengatakan, setiap Gubernur NTT, mulai dari WJ Lalamentik, El Tari, Wang Suwandi, Ben Mboi, Hendrikus Fernandez hingga dirinya, telah meninggalkan hal-hal yang dianggap baik untuk diteruskan oleh pemimpin berikutnya secara estafet.

"Kesinambungan kepemimpinan di daerah itu penting, ibarat lari marathon bukan sprint," ujarnya. 

Herman Muskabe kemudian mengungkapkan beberapa kebijakannya yang dianggap masih relevan hingga kini.

Pertama mengenai penggunaan baju berbahan tenun ikat untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Menurutnya, kebijakan itu pro rakyat kecil sebab mama-mama penenun dari desa bisa memperol penghasilan ketika tenunan dibeli ASN, yang punya penghasilan tetap.

Di samping itu, tukang jahit pun akan mendapat manfaat dari penggunaan tenun lokal itu. "Berdampak positif pada para penjahit pakaian, penjual tenun ikat, papalele, UMKM dan dn toko-toko souvenir."

Ia mengatakan, pemakaian busana tenun ikat ini sudah berjalan hampir 30 tahun dan patut kita syukuri. "Kita jaga dan lestarikan sebagai ciri khas budaya daerah Flobamora tercinta sekaligus bantu ekonomi rakyat kecil," ucapnya. 

Herman Muskabe memberi contoh ketika Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) saat upacara HUT RI di Istana Negara. Hal itu baginya, ada penghargaan dari pemimpin yang mestinya diikuti juga oleh orang-orang sebagai pemilik. 

Kedua, doa sebelum dan sesudah apel bekerja. Kebijakan yang lebih 30 tahun, bertujuan untuk memohon bimbingan dan kekuatan Tuhan karena serba  keterbatasan manusia.

"Mohon doa ini tetap dilestarikan sebagai ciri khas PNS Pemprov dn pemkab/ Kota NTT yang religious dn selalu memohon bimbingan Tuhan," katanya. 

Adapun buah tangan yang ditinggalkan Herman Muskabe adalah pembangunan GOR Flobamora dengan kapasitas 7.000 orang untuk olahraga indoor dan pertemuan berskala besar. 

Pembangunan lainnya adalah aula El Tari Kantor Gubernur NTT yang digunakan sebagai tempat pertemuan. Ada juga, arena promosi kerajinan rakyat Fatululi yang terdiri dari 12 lopo adat Kabupaten/Kota se-NTT. Tempat itu dilengkapi stand serta lapangan luas beraspal untuk kegiatan publik. 

"GOR Flobamora dan Aula El Tari masih berfungsi tapi Arena Fatululi sudah beralih fungsi menjadi mall dan RS Siloam," katanya. 

Herman Muskabe mengaku, berbagai tempat itu diresmikan oleh Presiden RI Soeharto dengan penanda tanganan Prasasti. Harusnya alih fungsi bangunan tersebut disampaikan secara terbuka dan transparan pada publik. 

Ia menyarankan sejumlah hal ke Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake.

Dengan masa tugas hanya satu tahun ini, Herman Muskabe mendorong Ayodhia Kalake agar fokus pada urusan persiapan Pemilu dan Pilkada. 

"Lebih baik bapak Pj Gubernur fokus bekerja untuk pembenahan birokrasi pemerintahan, konsolidasi keuangan daerah dan persiapan Pemilu dan pilkada agar lancar, aman, jurdil," katanya. 

Baginya tugas ini tidak ringan mengingat SDM dan anggaran yang terbatas serta geografi NTT yang kepulauan.

Selain itu, Herman Musakabe mengingatkan pola kerja di Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah agak beda sehingga tidak bisa disamakan. 

Apalagi daerah NTT, kata dia, dengan kekhasan mayoritas Kristen Protestan dan Katolik dengan kearifan budaya lokal tidak bisa disamakan dengan pola Pemerintah Pusat. 

Herman Muskabe menerangkan, tugas Gubernur atau kepala daerah hanya sebagai administrator pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Untuk itu perlu kerja sama dan kordinasi dengan tokoh masyarakat, agama dan adat setempat. "Tidak bisa berjalan sendiri," imbuhnya.

Herman Muskabe mengingatkan kembali agar Penjabat Gubernur NTT menjaga peninggalan pendahulu, dari fisik dan non fisik, yang dianggap baik dan pro rakyat agar dilestarikan sebagai warisan nilai budaya, nilai moral dn ciri khas daerah NTT.

"Menjaga NTT sebagai daerah dengan toleransi beragama tertinggi  agar predikat tersebut tetap eksis. Tolong jangan bereksperimen atau membuat kebijakan baru yang berpotensi mengganggu kehidupan toleransi beragama yang sudah berjalan baik," ujar Herman Musakabe. *** poskupang.com



.

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama