Orang Israel tidak hanya menemukan cara ajaib untuk
menghijaukan gurun mereka sendiri, tetapi juga telah membagikan penemuan mereka
ke seluruh dunia.
Israel menggunakan air tanah dan air danaunya, tapi
kunci keamanan airnya adalah upaya seperti mengebor sumur dalam desalinasi
besar-besaran, menggunakan kembali limbah yang diolah untuk pertanian,
merekayasa tanaman agar tumbuh subur dalam kondisi yang berat, membuat toilet
yang efisien dan penetapan harga air untuk mencegah pemborosan.
Israel menemukan teknologi baru untuk irigasi tetes,
ini memaksimalkan penggunaan air, irigasi tetes memiliki efisiensi 95 persen,
sedangkan irigasi biasa hanya memiliki efisiensi 30 persen, ini membantu secara
tepat mengontrol irigasi dan mengalirkan air secara merata, selain itu dengan
penggunaan yang tepat dia memiliki umur 25 sampai 30 tahun.
Irigasi tetes adalah bagian dari transfer
pengetahuan Israel dengan India dibawah Proyek Pertanian Indo Israel. Israel
berbagi pengalaman dalam merancang, menerapkan, memelihara, dan menggunakan
sistem irigasi tetes ini sudah digunakan secara luas di India bahkan negara ini
adalah pengadopsi teknologi terbesar di dunia.
Di banyak negara kepemilikan tanah sangat besar dan
untuk hasil terbaik petani harus mengetahui masalah yang dihadapi setiap bagian
dari ladang dalam pertanian presisi citra satelit dapat membantu anda
menentukan bagian lahan mana yang membutuhkan lebih banyak air, tanaman mana
yang terserang hama dan lain sebagainya.
Hal tersebut dapat membantu memanfaatkan Sumber Daya
dengan lebih baik, jadi jika satu tanaman sehat dan yang disebelahnya tidak,
maka harus memaksimalkan efisiensi dengan hanya menyemprotkan pestisida pada
tanaman yang terserang hama.
Di Israel tenaga kerja sangat mahal dan pertanian
presisi membantu para pekerja fokus pada area masalah, sekitar sepertiga dari
makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia secara global hilang atau
terbuang setiap tahun, di negara-negara berpenghasilan rendah sebagian besar
kerugian itu terjadi pada tahap awal dan pertengahan rantai produksi.
Satu masalah adalah sebagian besar biji-bijian dan
kacang-kacangan yang baru dipanen rusak oleh hama dan jamur sebelum mencapai
pasar, Grain Pro yang dirancang Israel menyediakan cara sederhana dan murah
bagi petani Afrika dan Asia untuk menjaga pasar biji-bijian mereka tetap segar.
Kantong besar yang ditemukan oleh konsultan teknologi pangan Internasional,
Prof.Salomo Navaro, dapat menahan air dan udara dan telah digunakan disekitar
100 negara termasuk di Afrika, Amerika Latin, dan Timor Tengah.
Untuk mencegah serangga, para ilmuwan Israel
mengembangkan berbagai macam pestisida, herbisida, serta metode pengendalian
biologis non kimia dan organik, selain itu mereka telah mengadaptasi rumah kaca
ke iklim kering, mengembangkan penutup plastik untuk desinfektan termol tanah
sebelum penanaman, serta kelambu berwarna berbeda untuk pengendalian hama yang
lebih baik.***