Dinas Pertanian Kabupaten Malaka Siap Bantu Petani Atasi Kekeringan

Dinas Pertanian Kabupaten Malaka Siap Bantu Petani Atasi Kekeringan

KADIS - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Januari Maria Seran di ruang kerjanya, Jumat 17 November 2023 



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Dinas Pertanian Kabupaten Malaka bersedia membantu petani dalam mengolah lahan basah maupun lahan kering untuk persiapan musim tanam satu atau MT1. 

Untuk lahan kering, tim dari Dinas Pertanian Malaka sedang gencar mengolah lahan masyarakat secara gratis di 127 Desa pada 12 Kecamatan di Kabupaten Malaka tersebut. 

"Dari pemerintah memberikan target olah lahan gratis ini sesuai pembiayaan sebesar 500 hektar," jawab Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran kepada POS-KUPANG.COM, Jumat , 17 November 2023. 

Menurut dia, mengolah lahan gratis ini, semua desa diintervensi walaupun mungkin jumlah luas olahan lahannya tidak sama. 

"Ada desa yang hanya dapat satu hektar dan desa lainnya jumlah olahan lahannya melebihi satu hektar. Ini memang kita harus melihat dari sisi penganggaran memungkinkan kita sedikit bergerak begitu leluasa. Pada prinsipnya kita siap membantu masyarakat petani," jelasnya. 

Setelah diolah lahan tersebut, pihaknya menyarankan komoditas yang ditanam adalah jagung dan kacang-kacangan. 

"Komoditas jagung dan kacang-kacangan tersebut tentunya sesuai dengan kecocokan lahan kita di wilayah Kabupaten Malaka," terangnya. 

Sementara untuk intervensi pengolahan lahan basah, pihaknya saat ini sedang melakukan pembagian saprodi untuk persiapan petani menanam. Pembagian saprodinya terdiri dari pupuk NPK, pupuk Urea, Insekta, dan benih padi ciherang. 

"Terkait bantuan ini kita sedang melakukan droping yang mungkin belum itu adalah pupuk Urea. Akan tetapi tiga item lain sementara dilakukan droping," katanya. 

Khusus lahan basah sesuai target yang diberikan pemerintah yakni dianggarkan 1750 hektar. "Ini lebih khusus untuk bantuan benih padi ciherang," demikian. 

Selain daripada intervensi luasan lahan basah 1750 hektar ini, pihaknya juga mendapatkan beberapa bantuan dari Provinsi yaitu misalnya dari APBN. 

"Kita mendapatkan bantuan benih kurang lebih 1450 hektar, itu semuanya adalah bantuan benih padi saja. Kalau yang dari kabupaten punya ini intervensi penuh - sprodi full jadi ada benihnya ada pupuknya bahkan sampai insekta,"paparnya. 

Dikatakan, pihaknya berharap luasan lahan yang akan diintervensi ini bisa sampai tiga ribu lebih hektar supaya meningkatkan produksi daripada padi.

Pastinya, pihaknya juga harus menyiapkan sarana-sarana yang lain misalnya memastikan bahwa ada bantuan untuk mengerjakan beberapa irigasi tersier di beberapa desa. 

"Kurang lebih tahun ini kita mengerjakan irigasi tersier di 15 desa di Kabupaten Malaka. Ini untuk mempermudah akses air dari  irigasi primer dan sekunder masuk ke sawah-sawah masyarakat," ucapnya. 

Selain itu juga, pada tahun ini pihaknya menyiapkan beberapa sumber air misalnya irigasi perpompaan dan sumur bor di beberapa titik yang diharapkan agar ketersediaan sumber air bisa mengatasi permasalahan masyarakat pada musim kemarau seperti saat ini. 

"Mungkin tidak banyak yang kita lakukan tetapi sejauh ini, kita terus bergerak dinamis untuk sedikit demi sedikit mengatasi persoalan-persoalan masalah kekeringan air," ungkapnya. 

Secara keseluruhan, pihaknya mendata potensi pertanian lahan basah dan lahan kering di Kabupaten Malaka kurang lebih 5269 hektar kalau potensi lahan kering 55710 hektar. 

Untuk tahun ini, lahan kering yang  diolah secara gratis hanya 500 hektar artinya dari 55710 hektar berrti kita hanya intervensi kurang lebih 10 persen saja. 

Kemudian untuk lahan basah terhitung dari 5269 hektar dan hanya diintervensi 1750 hektar dari APBD kemudian ada sekitar 1800an hektar lebih intervensi dari pihak provinsi maupun pusat sehingga total intervensi 3800an hektar dari 5269 hektar tersebut. 

"Artinya masih ada 2000an hektar yang masyarakat melakukan penanaman dengan swadaya atau dengan biaya sendiri," ujarnya. 

Pertanyaan terkait dengan fenomena El Nino, pihaknya menjawab bahwa hampir seluruh wilayah di NTT dapat merasakan dampaknya. 

"Kita harus tetap melakukan persiapan - persiapan untuk musim tanam satu atau MT1. Kita tidak boleh terlena dengan cuaca tapi kita terus menerus mencari solusi demi masyarakat," mengakhirinya. 

Petani Desa Suai, Karlus Seran mengatakan, saat ini pemerintah melalui dinas pertanian sudah melakukan pengolahan lahan kering secara gratis. 

"Kita menunggu turun hujan akan menanam padi dan kacang-kacangan," singkatnya.

Namun, untuk lahan basah sendiri belum bisa dilakukan pengolahan lahan atau balik lahan karena belum turun hujan.

"Biasanya bulan-bulan Desember kita sudah melakukan pembalikan lahan. Awal Januari sudah bisa bercocok tanam," tandasnya. (nbs) *** poskupang.com



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama