Kadal monitor tanpa telinga (Lanthanotus borneensis) yang juga dijuluki naga hidup dari Kalimantan. Foto: Kurit afshen/Shutterstock |
Kadal monitor dijuluki naga di dunia nyata karena
secara fisik terlihat seperti naga
yang banyak ditampilkan di cerita fiksi atau mitologi Eropa. Bedanya, kadal
monitor tidak memiliki sayap untuk terbang.
Kadal
monitor adalah reptil sangat langka sehingga dijuluki “cawan suci” herpetologi.
Mereka merupakan satu-satunya spesies anggota keluarga Lanthanotidae yang
diketahui. Artinya para peneliti belum menemukan spesies lain yang mirip dengan
kadal monitor yang masih hidup. Nenek moyang kadal monitor diperkirakan telah
menyimpang pada periode Kapur atau sekitar 145 juta hingga 66 juta tahun lalu.
Kadal monitor tanpa telinga (Lanthanotus borneensis) yang juga dijuluki naga hidup dari Kalimantan. Foto: reptiles4all/Shutterstock |
Kadal monitor tanpa telinga dapat tumbuh dengan
panjang mencapai 50 centimeter, bertubuh ramping, anggota badan kecil, dan ekor
yang bisa digunakan untuk menggenggam sesuatu. Di kepalanya tidak ada telinga
luar, inilah sebabnya mereka disebut sebagai naga tanpa telinga. Sedangkan
kelopak mata bagian bawahnya–yang menutup saat dalam air– tembus pandang.
Dilaporkan pada 2014 oleh organisasi satwa liar yang
berfokus pada perdagangan spesies liar, TRAFFIC, para ilmuwan masih belum
mengetahui banyak tentang kadal misterius ini, tapi mereka yakin adaptasi hewan
tersebut sesuai dengan gaya hidupnya di bawah tanah.
Dalam makalah yang terbit di Herpetological Review
dijelaskan, kadal monitor menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam tanah,
menggali lubang di bawah tumbuh-tumbuhan atau bebatuan di tepi sungai. Mereka
keluar di malam hari untuk mencari makan, seperti cacing tanah, kepiting, dan
ikan. Kotoran mereka akan menempel pada sisiknya, jadi saat keluar sarang,
kotoran itu bisa menciptakan kamuflase sempurna.
Kadal monitor tanpa telinga (Lanthanotus borneensis) yang juga dijuluki naga hidup dari Kalimantan. Foto: Kurit afshen/Shutterstock |
Naga mata biru ini menggunakan ekornya sebagai
jangkar, di mana ekornya bisa melingkar pada batu atau akar agar tidak tersapu
banjir. Mereka kawin di air dan bisa menghabiskan waktu berjam-jam.
Menurut Animal Diversity Web, penampilan kadal tanpa
telinga yang tak biasa ini telah membuat ilmuwan mengira mereka adalah mata
rantai yang hilang antara ular dan kadal, tapi hal ini kemudian dibantah. Menurut
IUCN Red List of Threatened Species, kadal monitor adalah hewan endemik
Kalimantan yang terancam punah akibat penggundulan hutan dan perdagangan hewan
peliharaan. ***