Pemulangan jenazah PMI asal NTT yang meninggal di
Malaysia. (Foto: Simon Selly/detikBali) |
Tiga jenazah itu diterima langsung oleh keluarga dan
pihak Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) di Bandara
El Tari Kupang. Tiga TKI itu merupakan pekerja perkebunan di Negeri Jiran.
Mereka disebut bekerja di sana lewat jalur ilegal.
"Ketiganya adalah Andreas Baun asal Kabupaten
Malaka, Dominggus Berek asal Kabupaten Belu dan Ermelinda Uma asal Kabupaten
Ngada," ungkap petugas BP3MI Kupang, Steven, Kamis (14/12/2023).
Kemenlu Pulangkan PMI Asal Lombok yang Ditahan 9
Bulan di Malaysia
Adapun, jenazah Andreas dan Dominggus telah diberangkatkan ke daerah asal
masing-masing menggunakan ambulans. Sementara jenazah Ermelinda Uma, rencananya
akan diberangkatkan ke Ende pada 15 Desember 2023 dengan pesawat.
"Setelah itu jenazahnya dijemput dengan
ambulans untuk diantarkan ke Desa Sogo, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten
Ngada," ujarnya.
Dia mengungkapkan Dominggus dan Andreas meninggal
akibat penyakit jantung, sedangkan penyebab kematian Ermelinda sendiri adalah
penyakit paru-paru.
"Penyebab kematian ketiganya ini, sesuai dengan
surat dari pihak KBRI di Malaysia yang mengurusi jenazah mereka," tambah
dia.
Steven mengatakan ketiganya telah lama bekerja di
Malaysia secara non prosedural alias ilegal yang bekerja pada kebun sawit.
"Mereka bekerja di kebun kelapa sawit, yang berbeda-beda
perusahaannya," kata Steven.
Statistik PMI
Asal NTT yang Meninggal
BP3MI mencatat sepanjang 2023 telah ada 143 PMI asal
NTT yang meninggal dunia. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam lima tahun
terakhir.
Steven merinci, pada 2018 BPMI memulangkan 105
jenazah dan 2019 sebanyak 119 jenazah. Kemudian pada 2020 sebanyak 87 jenazah,
2021 sebanyak 121 jenazah, dan 2022 sebanyak 106 jenazah.
Mirisnya, jenazah yang dipulangkan BP3MI Kupang
seluruhnya adalah ilegal. Steven mengimbau kepada masyarakat, untuk bekerja
secara resmi tanpa mengikuti ajakan dari calo maupun keluarga yang sudah berada
di Malaysia.
"Kerja secara resmi, cari informasi yang tepat
melalui Disnakertrans di daerah asal masing-masing," tegasnya. *** detik.com