Kepala Kanwil Kemenag NTT, Reginaldus S S Serang menyampaikan sambutan dalam launching tahun kerukunan dan deklarasi pemilu damai. |
Menurut Kepala Kanwil Kemenag NTT,
Reginaldus S S Serang, indeks kerukunan umat beragama adalah ruang diseminasi
riset kebijakan berupa pemetaan kondisi kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Tahun 2021,
Provinsi Nusa Tenggara Timur menduduki posisi pertama berdasarkan data Litbang
Kemenag RI," kata Reginaldus, dalam launching tahun kerukunan dan
deklarasi Pemilu damai di aAula El Tari, Kantor Gubernur NTT.
Menurut Reginaldus, capaian
itu menempatkan NTT dengan indeks 81,07 diikuti Papua pada posisi kedua dengan
nilai indeks 80,20, dan posisi ketiga ada Sulawesi Utara dengan indeks 78,35.
Pada tahun 2022,
Provinsi NTT berada pada posisi kedua dengan indeks 83,93. Posisi pertama ditempati
oleh Provinsi Kepulauan Riau dengan indeks 85,78 dan posisi ketiga ditempati
oleh Provinsi Kalimantan Utara indeks 80,95.
"Di tahun 2023,
provinsi NTT menempati posisi pertama Indeks kerukunan umat beragama,"
ujarnya.
Ia menyebut, indeks KUB
dibangun dari beberapa variabel yaitu toleransi, kerja sama dan kesetaraan.
Disamping itu, peran agama dalam masyarakat sangat kompleks. Pada satu
sisi, agama dapat berperan sebagai unsur primordial yang mampu merekatkan dan
menciptakan harmoni di antara anggotanya.
Nilai-nilai moral,
etika, dan norma-norma agama sering kali menjadi dasar bagi pembentukan
solidaritas dan kebersamaan dalam komunitas agama tertentu. Ini dapat
menciptakan ikatan yang kuat dan saling penghargaan di antara para
penganutnya.
Namun, pada bagian
lainnya, agama juga dapat menjadi sumber potensi konflik dan pemecah belah
dalam masyarakat karena adanya perbedaan keyakinan, ekstremisme dan
intoleransi, politik identitas, ketidaksetaraan dan diskriminasi.
Penting untuk diingat
bahwa peran agama dalam masyarakat dapat sangat bervariasi tergantung pada
interpretasi dan praktiknya. Pendidikan, dialog antaragama, dan upaya
membangun pemahaman bersama dapat membantu mengatasi potensi konflik dan
mempromosikan harmoni di tengah keberagaman agama.
Sinergi antaragama dan
penghargaan, kata dia, terhadap keberagaman keyakinan dapat memperkuat fondasi
harmoni sosial.
Reginaldus
menyebut launching tahun kerukunan dan deklarasi Pemilu damai itu sebagai
antisipasi atas pelaksanaan pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada
14 Februari 2024. Kementerian Agama memandang perlu melakukan deklarasi
Pemilu damai sebagai langkah strategis menjaga kerukunan dan kebhinekaan di
NTT. *
sumber: pos-kupang.com
.