Kepala Stasiun
Meteorologi Kupang, Sti Nenot'ek, Kamis 18 Januari 2024 menyebut, wilayah NTT
telah berada pada periode musim hujan. Dalam analisis per 16 Januari 2024,
pihaknya mengungkapkan terdapat bibit siklon tropis 99S di Baines, daratan
Australia bagian utara, sehingga membentuk daerah belokan dan pertemuan angin
di NTT.
"Bibit siklon
tropis 99S bergerak ke arah timur, dan kemudian bergeser ke arah tenggara
dan masih bertahan di daratan Australia," katanya.
Sti Nenot'ek
mengatakan, suhu muka laut di wilayah NTT umumnya berkisar antara 29.0 °C –
31.0 °C dengan anomali suhu muka laut di wilayah NTT berkisar antara -0.5
°C hingga +1.0 °C.
Sedangkan tekanan udara
di wilayah Indonesia pada umumnya berkisar antara 1008 – 1012 hPa. Tekanan
udara di wilayah Asia berkisar antara 1012 – 1034 hPa, sedangkan di
wilayah Australia berkisar antara 998 – 1022 hPa.
Ia menjelaskan, Madden
Julian Oscillation atau MJO berada di posisi kuadran 4, memberikan dampak ke
wilayah NTT. Equatorial Rossby terpantau sedang aktif di wilayah Nusa Tenggara
Timur, sehingga menyebabkan meningkatnya intensitas curah hujan di
wilayah NTT," katanya.
Menurutnya, kondisi
cuaca umumnya berawan – hujan ringan. Suhu udara berkisar dari 19 – 34°C,
kelembaban udara berkisar antara 70 – 95 persen, arah angin Variabel Selatan -
Barat dengan kecepatan angin berkisar 20-50 km per jam.
"Waspada akan
potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat yang dapat
menyebabkan bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Bencana
hidrometeorologi yang dia maksud seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor,
pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum
lainnya.
Khusus untuk daerah
bertopografi curam atau tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir
bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
Dia mengimbau
mewaspadai sebaran debu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di wilayah Flores
Timur," tambah dia. *
sumber: pois-kupang.com