Korban penganiayaan, Cendi Bone mendapat beberapa jahitan di kepala |
Ketua RT 08, Kelurahan
Bakunase II, Kota Kupang, Herman Misa meyebut kejadian itu terjadi jam 4 pagi
tanggal 1 Januari 2024.
“Setelah kejadian saya
langsung buat laporan. Setelah itu langsung visum. Tanggal 1 siang kami
langsung ke Polda dan bertemu Propam,” kata Herman, Jumat (05/01/2024) siang.
Kejadian penganiayaan
itu sudah dilaporkan ke Polsek Oebobo dengan surat tanda penerimaan laporan
bernomor: STPL/2/1/2024/Sektor Oebobo.
“Hari Rabu tanggal 3
kami pergi lagi ketemu penyidik. Tapi belum ada jawaban,” kata Herman.
Pada Jumat 5 Januari
2024, Herman dan keluarga korban mendatangi Polda NTT.
“Kami tadi ke
Polda lalu diarahkan ke Polsek Oebobo lagi. Tapi saat kami ke Polsek
tidak ada polisi yang sebelumnya sudah janji dengan kami,” beber Herman.
Herman mengaku kesal,
sebab laporan yang sudah disampaikan sejak awal tahun itu belum juga diproses.
Agar ada efek jera bagi
para pelaku, Herman mengaku orangtua korban enggan untuk berdamai.
“Kami sebagai masyarakat yang tidak paham
hukum. Pihak pelaku kemarin dua kali datang supaya mau damai,” ujarnya.
Ketua RT 08, Kelurahan Bakunase II, Herman Misa |
Menurut Herman, korban
penganiayaan itu yakni Cendi Tobe, Jemi Tobe, Jundri Manek dan ibu kandungnya.
Salah satu korban,
Cendi Tobe menyebut jika mereka awalnya duduk di depan rumah pada subuh 1
Januari 2024.
Tiba-tiba rombongan
para pelaku yang berjumlah puluhan orang datang.
“Awal kami duduk
sama-sama di depan rumah. Pertama mereka pukul Jundri,” katanya.
Korban Cendi Tobe
memgaku saat itu hendak melerai, tapi dia juga ikut menjadi korban
penganiayaan.
Cendi mendapat pukulan
di kepala hingga harus mendapat beberapa jahitan.
Sementara itu, orangtua
salah satu korban Pace Ndun, meminta supaya masalah ini diproses secara adil.
“Pelaku ini kalau bisa
ditahan. Kami orangtua tidak mau berdamai,” tukasnya.
Selaku RT 08 Kelurahan
Bakunase Herman Misa sudah menyerahkan ke Polsek Oebobo untuk diproses. Tapi
para pelaku sampai saat ini belum diamankan.
Menurutnya, sudah ada
tiga orang yang divisum.
“Sebagai RT saya sudah
laporkan ke Polsek,” kata dia.
Kapolsek Oebobo AKP
Riky Dali sudah dihubungi VoxNtt.com sejak 5 Januari 2024 siang.
Dirinya sempat merespons singkat.
“B cek e,” katanya
ketika ditanya soal proses hukum itu.
Hingga berita ini
diturunkan, pihaknya belum memberikan keterangan.
Keluarga korban
menyebut jika kemarin 5 Januari 2024 siang para terduga pelaku terlihat
mendatangi Polsek Oebobo untuk menjalani pemeriksaan, namun kemudian mereka
pulang. *** voxntt.com