Aksi Heroik! Polisi di Kupang NTT Selamatkan Nyawa Ibu Melahirkan, Terjang Banjir, Perjuangan Menuju RS

Aksi Heroik! Polisi di Kupang NTT Selamatkan Nyawa Ibu Melahirkan, Terjang Banjir, Perjuangan Menuju RS

Seorang polisi di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelamatkan ibu melahirkan hingga rela terobos banjir dan jalan rusak. 


Suara Numbei News - Baru-baru ini viral kisah heroik seorang polisi di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) menyelamatkan nyawa ibu melahirkan hingga rela terobos banjir dan jalan rusak.

Sosok polisi tersebut tak lain adalah Aipda Johanis Gereth Lerrick.

Aipda Johanis Gereth Lerrick tak tega melihat kondisi seorang ibu melahirkan bernama Ria Magdalena Saluk (25) yang mengalami kekurangan darah.

Bhabinkamtibmas Desa Honuk dan Desa Saukibe, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), langsung mengambil kunci mobil dobel gardan miliknya, Kamis (18/4/2024) siang.

Lerrick merasa iba lantaran kondisi Ria lagi kekurangan darah (hemoglobin) hingga level tiga.

Jika tidak segera ditolong, maka akan berakibat fatal.

Ria baru saja melahirkan bayi kembar di rumahnya pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 Wita.

Setelah itu, dia pingsan karena perdarahan. Pada pukul 08.00 Wita, keluarga membawanya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Soliu, untuk mendapatkan perawatan medis.

Setelah diperiksa petugas medis, hemoglobinnya turun hingga level tiga.

Petugas medis kewalahan sehingga harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Leona Kota Kupang.

"Saat keluarga datang memohon kepada saya, kalau tidak segera ditolong, pasti kondisi kesehatannya akan memburuk, sehingga saya pakai mobil dobel gardan untuk mengantarnya ke Kota Kupang," kata Lerrick kepada Kompas.com, Minggu (21/4/2024) malam.

Menurut Lerrick, keluarga Ria sempat meminta bantuan bus dan pikap untuk mengevakuasi Ria ke Kota Kupang.

Namun upaya mereka tak membuahkan hasil karena tidak dilayani.

Sebab, saat itu hujan deras dan kondisi jalan sangat parah.

Ditambah lagi, untuk ke Kota Kupang yang berjarak sekitar 145 kilometer, mobil harus melewati tiga sungai besar dan belasan kali kecil.

Mobil ambulans milik Puskesmas Soliu yang selama ini digunakan, sedang rusak dan masuk bengkel di Kota Kupang.

Untuk menerobos jalan yang rusak parah dan sungai besar, hanya mobil dobel gardan yang bisa digunakan.

Bersama sejumlah petugas medis, Lerrick mengevakuasi Ria dan dua bayinya.

Perjalanan pun dimulai pada Kamis sore sekitar pukul 15.30 Wita.

Saat itu tanpa tabung oksigen, karena Puskemas Soliu hanya memiliki tabung oksigen berukuran kecil.

Mereka lalu bergerak menuju Puskemas Manubelon selama satu jam perjalanan untuk mengambil tabung oksigen besar.

Mobil pun bergerak tertatih-tatih menerobos sungai, lembah dan perbukitan.

Jalanan berlubang, tumpukan pasir tinggi di sepanjang kali pun dilalui.

Setelah menempuh perjalanan melelahkan selama sekitar lima jam, mereka akhirnya tiba di Kota Kupang.

"Kami sampai di Rumah Sakit Leona Kota Kupang sekitar pukul 20.30 Wita.

Petugas medis langsung menanganinya. Kondisinya mulai membaik," ujarnya.

Meski sudah larut malam, Lerrick bersama dua petugas Puskesmas Soliu, langsung kembali ke Soliu karena, harus masuk kantor pada Jumat (19/4/2024).

"Jadi pasiennya langsung ditangani dengan baik, dengan pemberian transfusi darah. Tadi malam saya telepon kakak iparnya, katanya keadaan pasien (Ria) sudah mulai membaik," ujar Lerrick.

Terkait kondisi infrastruktur di wilayahnya yang kurang memadai, Lerrick berharap ada perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Pemerintah daerah atau pusat agar segera memperhatikan infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan empat kecamatan yakni Kecamatan Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara dan Amfoang Timur," kata dia.

Berdasarkan pengalamannya beberapa waktu lalu, ada pasien rujukan yang meninggal dalam perjalanan karena cuaca buruk yang berujung banjir.

"Saat musim penghujan tiap tahun itu selalu saja ada yang meninggal saat dirujuk ke Kupang.

Kalau sudah banjir, mobil tidak bisa melintas karena tidak ada jembatan penghubung," ujar dia. *** poskupang.com




 




Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama