Jenazah yang
diidentifikasi atas nama Nesy A.Y. Talan, 28, asal Timor
Tengah Selatan (TTS) itu ditemukan ayahnya, Yusak Talan, 59, dan
adiknya, Sony Talan, 21.
Kapolsek Kota Lama, AKP
Jimmy Oktovianus Noke yang dikonfirmasi, Minggu (23/6) membenarkan kejadian
tersebut. Dikatakan, pihaknya menerima laporan sekira pukul 20.54 Wita bahwa
telah terjadi kasus gantung
diri dan langsung dipastikan anggota dengan mendatangi tempat kejadian
perkara (TKP).
“Benar, tadi malam (Sabtu malam, Red) kami
menerima laporan dan sudah turun TKP dan
melakukan tindakan kepolisian dengan mengamankan TKP, olah TKP,” katanya.
Menurut keterangan
keluarga bahwa korban selama ini dalam kondisi sakit. Saat ini, ibu korban juga
dalam kondisi sakit dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Sehingga,
korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena stres dengan penyakitnya yang
tak kunjung sembuh.
“Keluarga menerima peristiwa ini sebagai
musibah dan jalan hidup almarhum. Sehingga mereka tidak menuntut atau mencari
tahu lebih jauh tentang kematian korban dibuktikan dengan surat pernyataan
penolakan autopsi dan tidak melanjutkan ke proses hukum,” ungkap AKP Jimmy
Noke.
Saksi Yusak Talan
mengaku baru tiba bersama adik korban dari rumah sakit karena ibu korban dalam
kondisi sakit. Setibanya di rumah, ia langsung masuk ke kamar korban namun
tidak melihat korban. Merasa penasaran, kemudian mereka mencoba mengecek ke
toilet.
“Kita sampe, kamarnya tertutup. Jadi, saya
buka dan mencari tapi tidak ada. Saya coba masuk kedalam kamar mandi (toilet)
yang berada di dalam kamar korban dan melihat korban posisi tergantung di pintu
kamar mandi dengan seutas tali nilon warna biru,” katanya.
Melihat anaknya
tergantung, dirinya berteriak meminta tolong dan meminta adik korban untuk
membawa pisau dengan tujuan memotong tali. Adik korban yang mendengar teriakan
itu langsung datang dan memotong tali.
“Saya langsung peluk
korban dan minta agar talinya dipotong lalu diturunkan dan dibaringkan di
lantai,” jelasnya.
Senada juga disampaikan
saksi Sony Talan. Ia mengaku selama ini kakaknya itu mengalami sakit hernia dan
batu ginjal serta mengalami depresi. Korban sempat menjalani perawatan di Rumah
Sakit Jiwa (RSJ) Naimata.
“Dia memang sakit tapi
dia bisa jalan-jalan. Karena mama dioperasi pukul 18.00 di rumah sakit, jadi
kami semua ke sana. Pulang kembali dia sudah gantung diri,”
ujarnya.
Menurut Sony, korban
baru beberapa hari di Kupang. Selama ini korban berada di Soe, TTS. Kamar yang
ditempatinya itu merupakan kamar adiknya yang sedang kuliah di salah satu
perguruan tinggi swasta di Kota Kupang.
“Jenazah korban akan
dibawa ke Soe untuk dimakamkan,” pungkasnya. *** Timex Kupang