Terpengaruh Miras, Suami di Ponu NTT Pukuli Istrinya Pakai Balok saat Sedang Masak

Terpengaruh Miras, Suami di Ponu NTT Pukuli Istrinya Pakai Balok saat Sedang Masak



Suara Numbei News - Kasus penganiayaan terjadi di Kampung Baru Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anle'u, kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Minggu 14 Juli 2024. Mathias Benu tega memukuli istrinya berinisial RG.

Kapolres TTU, AKBP Mohammad Mukhson melalui Kasubsi PIDM Humas Polres TTU, IPDA Markus Wilco Mitang membenarkan terkait insiden tersebut.

"Ya benar telah terjadi kasus penganiayaan di wilayah hukum Polsek Biboki Anle'u," ungkap Ipda Markus Wilco Mitang, Senin (15/7/2024).

Menurut Wilco Mitang, kasus tersebut bermula ketika RG sedang memasak di dapur, tiba-tiba datanglah pelaku yang saat itu dalam kondisi miras, serta dengan membawa sebatang kayu mengejar korban untuk memukulnya.

Melihat hal tersebut, korban langsung keluar dari dapur dan sempat menegur pelaku. Namun karena pelaku tak puas dengan teguran tersebut, pelaku langsung memukul korban menggunakan batang kayu yang dipegangnya hingga mengakibatkan luka sobek berdarah di tangan kanan serta terdapat luka memar di tangan kiri.

Atas insiden tersebut korban langsung mendatangi SPKT Polsek Bian guna melaporkan melaporkan pelaku untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

Peristiwa penganiayaan tersebut telah tercantum dalam laporan polisi dengan Nomor : LP / B / 22 / VII / 2024 / SPKT / SEK BIAN/ RES TTU/ POLDA NTT.

Tindakan Kepolisian dalam menangani kasus tersebut yakni menerima dan membuat Laporan Polisi Nomor : LP / B / 22 / VII / 2024 / SPKT / SEK BIAN/ RES TTU/ POLDA NTT.

"Kita periksa beberapa saksi," pungkasnya. *** okezone.com



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama