11 calon taruna Akpol
lulus seleksi panitia daerah Polda NTT. (Dok. Humas Polda NTT. |
Selain delapan anak
polisi, ada juga seorang anak jaksa, yaitu Brian Lee Sebastian Manurung.
Ayahnya merupakan pegawai kejaksaan.
Kabid Humas Polda NTT
Ariasandy menegaskan anak-anak polisi itu lulus murni setelah melewati
serangkaian tes. Menurutnya, beberapa di antara mereka juga ada yang pernah
gagal saat mengikuti seleksi catar Akpol pada periode sebelumnya.
Ariasandy membantah isu
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) kelulusan seleksi catar Akpol tersebut.
"Mereka yang lolos itu murni sesuai hasil tes. Bukan karena intervensi,
tetapi persiapan yang bagus," kata Ariasandy kepada detikBali, Jumat
(12/7/2024).
Adapun delapan anak
polisi yang lulus dalam seleksi catar Akpol 2024, antara lain:
- Yudhina Nasywa Olivia (Polwan), ayahnya sudah lama bertugas di SPN Polda NTT.
- Arvid Theodore Situmeang merupakan anak mantan Kabidkum Polda NTT Kombes Halasan Roland Situmeang yang saat ini menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Hukum Divkum Polri.
- Mario Cristian Bernalo Tafuy merupakan anak polisi di Polres Kupang.
- Ketut Arya Adityanatha merupakan anak dari Irwasda Polda NTT Kombes I Made Sunarta.
- Lucky Nuralamsyah merupakan anak dari AKP Firamuddin yang saat ini bertugas di Ditlantas Polda NTT.
- Madison Juan Raphael Kana Silalahi merupakan anak dari Dirkrimum Polda NTT Kombes Patar Silalahi.
- Mochamad Rizq Sanika Marzuki merupakan anak dari mantan Dirlantas Polda NTT Kombes Rahmat Hakim. Saat ini, Rahmat menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Gakkum Korlantas Polri.
- Timothy Abishai Silitonga merupakan anak dari Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga.
Seleksi Catar Akpol di Polda NTT Jadi Sorotan
Sebelumnya, seleksi
catar Akpol Panitia Daerah (Panda) Polda NTT menjadi sorotan publik. Mereka
mempertanyakan sedikitnya putra-putri asli NTT yang lolos dalam seleksi Akpol
2024. Dari 11 catar yang dinyatakan, hanya empat orang merupakan warga asli
NTT.
Ariasandy menjelaskan
enam catar Akpol yang lolos itu masuk ke dalam kuota reguler. Dari jumlah
tersebut, empat di antaranya merupakan anak asli NTT.
"Jadi, ada empat
anak asli NTT yang lulus yaitu dua orang Suku Timor, dua orang pendatang tapi
lahir besar di sini. Dua orang lagi itu dia ikut bapaknya yang dinas di sini
juga," kata dia, Senin (8/7/2024).
Ariasandy menegaskan
proses seleksi catar Akpol diawasi ketat oleh sembilan panitia eksternal yang
terdiri dari bidang kesehatan, psikologi, dan akademisi. Ia menegaskan nilai
yang sudah diperoleh masing-masing peserta tidak bisa diintervensi.
Hasil seleksi catar
Akpol yang ramai diperdebatkan di media sosial itu juga disoroti Ombudsman RI
Perwakilan NTT. Ombudsman menyinggung keadilan sosial dalam kelulusan calon
taruna Akpol tersebut.
"Ini bukan soal
anak-anak NTT mampu atau tidak mampu bersaing, tetapi lebih kepada keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, hal yang sering diucap Presiden Jokowi untuk
membandingkan wilayah Barat dan Timur," ujar Kepala Ombudsman RI
Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, Minggu (7/7/2024). *** detik.com