“Ya memang saya
mengimbau kepada umat Katolik yang hendak ke Timor Leste mengikuti aturan yang
ada, yang ditetapkan oleh Pemerintah Timor Leste,” katanya kepada ANTARA di
Kupang, Senin.
Hal ini disampaikannya
berkaitan dengan rencana kedatangan Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Bapa Suci
Paus Fransiskus yang ke Timor Leste.
Dia meminta agar aturan
yang berkaitan dengan masa berlaku paspor, tempat tinggal dan aturan lainnya hendaknya
ditaati sehingga tidak menjadi masalah bagi umat Katolik yang hendak menghadiri
misa suci tersebut.
“Berkaitan dengan
akomodasi juga ini juga yang ditekankan oleh pemerintah Timor Leste,” ujar dia.
Dia mengatakan bahwa
Bapak Suci Paus Fransiskus sebenarnya mempunyai agenda untuk berkunjung ke
Indonesia, tepatnya di Jakarta.
Namun banyak umat
Katolik dari Nusa Tenggara Timur yang memilih ke Timor Leste dengan alasan
lebih terjangkau dibandingkan dengan ke Jakarta.
“Alasan harga tiket
pesawat yang mahal dan penginapan yang mahal di Jakarta yang membuat banyak
umat kita lebih banyak ke Timor Leste,” ujar dia.
Bagi dia hal ini tidak
menjadi masalah. Karena kedatangannya ke Timor Leste juga bagian dari
rekonsiliasi untuk mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Timor Leste
khususnya NTT dengan Timor Leste yang memiliki hubungan yang sangat baik.
“Saya berharap semua
yang direncanakan bisa berjalan dengan baik, sehingga kedatangan Paus ke
Indonesia dan Timor Leste juga menjadi makna tersendiri bagi umat yang
menghadiri misa suci itu,” ujar dia. *** ANTARA