Hal itu sebagaimana isi
video tersebut, yang beredar luas sehari di berbagai platform media sosial
(medsos) pada Sabtu, 24 Agustus 2024 atau sehari setelah kejatian itu.
“Pak Melki sebentar,
Saya potong…! Bapak Eus Binsasi itu kakak saya. Malam itu saya datang, saya
dampingi bapak Melki. Saya tidak pake jembatan lain. Tidak kan? Betul tidak?
Saya tidak beri salam kepada bapak Melki malam itu, betul tidak? Saya pake
kacamata to? Bapak Eus malam itu dengan saya. Salam dari kakak saya, pandangan
ke langit! Etika itu dipakai. Itu budaya kita,” nasehatnya dalam nada mulai
mereda.
LM mengungkapkan
sebagaimana dalam video tersebut, malam itu (suatu malam tertentu dimana diduga
terjadi pertemuan Eusabius bersama LM dengan MLL, red) dirinya tidak menyalami
Calon Gubernur NTT dari Partai Golkar itu, alasannya karena ketika hendak disalami,
MLL pandangannya ke tempat lain.
“Betul tidak? Saya
ikuti sampe ke pintu pak Melki mau jabat tangan, saya tidak mau. Saya
perlu sampaikan ini. Saya juga orang politisi dari Partai Gerindra,” bebernya.
Sebagaimana video
tersebut, menghadapi sikap marah-marah kader Gerindra TTU itu, Calon Gubernur
MLL tampak tenang dan diam mendengarkan dengan sabar. Aksi marah kader
Gerindara itu juga disaksikan oleh sejumlah orang di sekitarnya
Video viral tersebut
diunggah sejumlah akun dan menuai respon yang berbeda dari nitizen. Aksi
marah-marah itu sampai saat ini belum diketahui penyebabnya, meski ada sejumlah
pendapat yang menduga hal tersebut terjadi, gegara SK dukungan Bakal Calon
Kepala Daerah (Bacakada) Kabupaten TTU.
Parahnya lagi, kejadian
tersebut berlangsung di kantor DPP Partai Golkar yang beralamat di Jalan
Anggrek Neli Murni, Kecamatan Palmerah Kota, Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
Setelah video tersebut
viral, informasi soal sosok yang melakukan aksi marah-marah terhadap Ketua DPD
I Gokar NTT itu pun diketahui. Dia adalah Lendelinus Meta, kader Gerindra yang
menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Calon Gubernur NTT,
Melki Lakalena yang dikonfirmasi awak media ini via pesan WhatssApp/WA pada
Sabtu, 24 Agustus 2024 mengaku tidak tahu alasan ngamuknya oknum kader Gerindra
TTU itu. “Kurang tahu juga, katanya DPRD TTU Gerindra terpilih,” tulisnya
menjawab wartawan.
Menurutnya, oknum
anggota Gerindra itu terkesan memaksa untuk diberikan SK Golkar ke jagoannya di
Pilkada TTU, yang akan berpasangan dengan kader Golkar TTU.
“Mau paksa kasih SK
Golkar ke jagonya mereka yg (yang) mau pasangan dgn kader Golkar TTU, kami
sudah bahas di Golkar sesuai aturan dan mekanisme tidak mungkin berubah,”
jelasnya.
Kader Gerindra TTU, LM
yang juga dikonfirmasi via pesan WA pada Jumat, 30 Agustus 2024 terkait alasan
dirinya mengamuk di depan MLL, tidak menjawab walau telah melihat dan membaca
pesan konfirmasi wartawan.
Hingga berita ini
diturunkan, LM juga belum memberi jawaban atau klarifikasinya terkait persoalan
tersebut.
Calon Bupati TTU,
Eusabius Binsasi yang juga dikonfirmasi awak media ini via pesan WA terkait
video viral tersebut, dan namanya yang disebut dalam video tersebut belum
menjawab, walau telah melihat dan membaca pesan konfirmasi wartawan.***korantimor.com