Tanda Salib: "Dalam" atau "Demi" Atau "Atas" ....(Pendalaman Iman Katolik)

Tanda Salib: "Dalam" atau "Demi" Atau "Atas" ....(Pendalaman Iman Katolik)



Suara Numbei News - Setiap kali umat Katolik membuat tanda salib, selalu sambil berkata entah dalam hati maupun dalam suara dengan bibir "Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin!". Buku Tata Perayaan Ekaristi yang baru masih mencantumkan dalam kurung kata lain yang bisa dipergunakan selain "dalam", yaitu "demi" (Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin!). Beberapa orang masih ada yang menggunakan kata "atas" (Atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin!).

Kata "atas" memang terasa kurang pas. Yang lebih pas adalah kata "dalam" atau kata "demi". Kata tersebut diterjemahkan dari Bahasa Latin : In nomine Patris et Filii et Spiritus Sancti, Amen!. Bahasa Inggris menggunakan rumusan : In the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit, Amen!.

Baik kata "in" Bahasa Latin maupun Bahasa Inggris dapat diterjemahkan ke Bahasa Indonesia "dalam". Kata "dalam" tentu saja tidak menunjuk kategori ruang atau tempat seperti halnya bila orang mengatakan "dalam rumah" atau "dalam kota". Kalau kita berdoa dan mengatakan "Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus", itu berarti bahwa kita berdoa seraya menyadari penyertaan Bapa dan Putra dan Roh Kudus dalam hidup kita, dan hidup kita dalam kehadiran Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Artinya, kita mempercayakan seluruh hidup dan doa kita pada penyelenggaraan Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Kuasa dan daya ilahi melingkupi, menyertai dan menaungi kita. Dengan demikian segala sesuatu yang kita lakukan diharapkan selaras dengan kehendak Bapa dan Putra dan Roh Kudus.



Bila digunakan kata "demi", hal itu dimaksudkan bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan dan doakan menjadi persembahan bagi Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Dalam arti ini, terjemahan Bahasa Jawa sangat tepat dan pas dengan maksud ini : Konjuk ing asma Dalem Hyang Rama saha Hyang Putra tuwin Hyang Roh Kudus, Amin!. Kata "konjuk" searti dengan kata "katur", yang merupakan jenis krama inggil (tingkatan Bahasa Jawa yang amat halus dan luhur). Kepada yang kita hormati, kita akan mengatakan "Katur : Katur paduka Bapa Uskup (dengan segala hormat untuk Bapa Uskup). Sedangkan kepada Allah, tidak ada kata lain yang tepat selain menggunakan kata "konjuk" (dengan segala hormat kemuliaan), berarti "amat sangat" dihormati dan dimuliakan.

Tanda Salib atau dalam bahasa latin 'Signum cruis' adalah sebuah gerakan ritual tangan yang diiringi dengan pengucapan rumusan Trinitaria. Tanda Salib merupakan sebuah tindakan fisik yang dimaksudkan untuk mengindikasikan relevansi dari Salib, yakni pengorbanan Yesus dalam kehidupan umat kristiani yang menggunkan tubuhnya untuk menegaskan apa yang diyakininya.

Gerakan Tanda Salib dilakukan dengan menyentuh jemari tangan kanan pada dahi, dada atau perut, dan kedua bahu dengan diiringi pengucapan rumusan Trinitarian : di dahi, Dalam Nama Bapa (bahasa latin: In Nomine Patris); di dada atau perut, Dan Putra (dalam bahasa latin : et Filii); dari bahu kiri ke kanan, Dan Roh Kudus ( bahasa latin : et Spiritus Sancti); dan di akhiri dengan pengucapan Amin.

Tanda salib juga memiliki makna dalam setiap gerakannya. Tanda Salib dibuat dengan menggunakan tiga jari, dengan melakukan gerakan : dari atas kebawah (karena Kristus turun dari Surga ke bumi), dari kiri ke kanan (karena dari sengsara/kiri kita harus menuju kemuliaan/kanan)

Itulah makna doa tanda salib : Dalam (demi) nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus!

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama