Selain itu, aktifnya
Monsun Asia dan keberadaan fenomena La Nina lemah di sekitar wilayah NTT juga
meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai petir
dan angin kencang. Kondisi ini berpotensi terjadi di beberapa daerah di NTT, sehingga
masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat
berlangsung secara tiba-tiba.
Disampaikan pada
tanggal 14 sampai 16 Februari 2025 terdapat wilayah yang berpotensi hujan
sedang disertai petir dengan angin kencang berdurasi singkat yaitu Kota Kupang,
Kabupaten Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao, Manggarai, Manggarai Barat, Sumba
Tengah, Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, TTS, TTU, Belu, Malaka,
Alor, Ende, Sikka, Nagekeo, Ngada dan Manggarai Timur.
BMKG juga memperingatkan
kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi akibat hujan sedang dan angin
kencang. Dampak yang dapat terjadi meliputi banjir, banjir bandang, tanah
longsor, pohon tumbang, jalan licin, serta kerusakan pada bangunan dan
fasilitas umum. Masyarakat diminta untuk selalu memantau informasi terbaru dari
BMKG serta meningkatkan kesiapsiagaan, terutama bagi yang berada di wilayah
rawan bencana.
Untuk mengurangi risiko
akibat cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat agar menghindari aktivitas di
luar ruangan saat terjadi hujan lebat dan angin kencang. Selain itu, nelayan
dan pengguna transportasi laut juga diingatkan untuk memperhatikan kondisi
gelombang laut yang dapat meningkat akibat pengaruh cuaca ini. Informasi lebih
lanjut mengenai perkembangan cuaca dapat diakses melalui kanal resmi BMKG atau
menghubungi pihak terkait untuk tindakan pencegahan yang lebih optimal. *** rri.co.id