PIAR NTT Meminta Pangdam Udayana dan KASAD Lakukan Investigasi Mendalam, Pesta Judi Sabung Ayam Dalam Markas Yonif 744 / SYB Belu

PIAR NTT Meminta Pangdam Udayana dan KASAD Lakukan Investigasi Mendalam, Pesta Judi Sabung Ayam Dalam Markas Yonif 744 / SYB Belu

Direktris PIAR NTT minta Pangdam IX Udayana dan KASAD Sikapi secara tegas kasus judi dalam markas Yonif RK 744 / SYB (Kolase / Jude Lorenzo Taolin)


Suara Numbei News - Direktris Pengembangan Inisiatif dan Advokasi Rakyat (PIAR) Nusa Tenggara Timur (NTT), Ir. Sarah Lerry Mboeik, kembali menyoroti dugaan didiamkannya aktifitas haram yakni judi sabung ayam dan bola guling yang digelar di dalam markas Batalyon Infanteri Raider Khusus 744 / Satya Yudha Bhakti di Atambua Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pesta perjudian dalam markas Yonif 744 / SYB di Belu  itu jelas - jelas  Komandan Yonifnya tahu, tidak mungkin tidak tahu. Kasus judi ini juga  melibatkan oknum anggota TNI dan Polri tapi didiamkan. Mau dibawa kemana negeri ini", kritik Sarah Lerry yang diterima  NTTHits.com, Selasa, 18 Maret 2025.

Menurutnya, sangat miris dengan perjudian yang diberitakan di tengah - tengah orang menjelang minggu sengsara perayaan Paskah dan umat Muslim dalam bulan puasa.

"Situasi ini dianggap hal sepele hingga  terkesan dibiarkan oleh Polda NTT. Padahal bapak Uskup Atambua sudah dengan tegas menyatakan keprihatinannya terhadap perjudian yang diduga dilaksanakan didalam markas TNI di mana umat Kristiani sedang menjalani masa Prapaskah dan umat Muslim sedang menjalani puasa di bulan suci Ramadhan", katanya.

Lanjutnya, lebih memprihatikan ketika membaca pernyataan Komandan Korem (Danrem) 161 Wira Sakti, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, S.E., M.M. yang terkesan registrasi dan cenderung intimidatip.

"Harusnya turun melakukan investigasi kebenaran tentang perjudian tersebut,  bukan menantang balik, menuntut bukti adanya perjudian sabung ayam dan bola guling dalam markas Yonif 744 / SYB dan membuat pernyataan yang diduga melecehkan pemimpin Umat Katolik se Keuskupan Atambua yakni Uskup Dominikus Saku, Pr dan Paus Fransiskus, sebagai pemimpin gereja Katolik  di seluruh dunia", tandas Sarah.

Menurutnya, jawaban Danrem sesuai isi pemberitaan NTTHits.com merupakan pendekatan yang sangat tidak tepat untuk dipakai oleh seorang pemimpin.

"Apalagi yang menyampaikan keresahan itu seorang Uskup yang sangat prihatin dengan kondisi di Atambua, Kota Beriman yang marak terjadi perjudian sejak lama", tegas Sarah.

Sehingga lanjutnya, PIAR NTT minta kepada Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX / Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto yang baru menggantikan Mayjen TNI Muhammad Zamroni dan dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) untuk melakukan investigasi lengkap terhadap perjudian tersebut.

"Pangdam IX / Udayana dan KASAD sebaiknya segera melakukan investigasi lengkap kasus perjudian besar - besaran dalam markas Yonif 744 / SYB di Belu.  Tindakan ini sangat perlu dikoreksi oleh publik.  Apalagi arenanya didalam markas dan diduga ada keterlibatan oknum anggota polisi dan TNI. Kalau sudah begini, rakyat mana yang berani menyuarakan selain tokoh agama. Stoplah dengan pendekatan intimidasi yang terkesan arogan", tegas mantan anggota DPD RI ini.

Ia  juga berharap Polda NTT tidak terkesan pembiaran terhadap anggotanya yang ikut terlibat dalam perjudian.

"Kan sudah ada arahan presiden soal judi, masa ada pembangkangan", pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, PIAR NTT  kesalkan belum adanya sikap tegas Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT), Komandan Korem 161 / WS dan Denpom IX / 1 Kupang,  menyikapi berita viral terkait maraknya pesta judi sabung ayam dan bola guling besar - besaran, di dalam Markas Batalyon Infanteri Raider Khusus 744 / Satya Yudha Bhakti (Yonif RK 744 / SYB) di dusun Tobir, Kecamatan Tasifeto Timur, Kota Atambua, Kabupaten Belu, NTT.

Direktris Pengembangan Inisiatif dan Advokasi Rakyat (PIAR) Nusa Tenggara Timur (NTT), Ir. Sarah Lerry Mboeik,  menyayangkan sikap para petinggi masing - masing Institusi yang terkesan melakukan pembiaran terhadap masalah perjudian di masa Prapaskah saat ini.

"Sangat miris, di tengah umat Nasrani masuk dalam minggu sengsara perayaan Paskah, para Aparat Hukum hilang sensitivitas dan terkesan pembiaran yang dilakukan", katanya.

Iapun berharap Kapolda NTT dan Danrem 161 Wira Sakti segera mengambil sikap tegas.

"Seolah - olah di NTT tidak ada kantor polisi saja. Saya berharap Kapolda dan Danrem segera menyelidiki dan menindak tegas para pelaku apalagi jika terindikasi ada oknum anggota Polres Belu yang diduga terlibat aktif berjudi bahkan meja judi bola gulingnya dipakai panitia untuk dibuka dalam arena judi sabung ayam. Detasemen Polisi Militer  IX / 1 Kupang, saya mohon untuk segera menindaklanjuti pemberitaan media terkait kasus judi itu. Masyarakat NTT menanti perkembangan penanganan kasusnya", pungkas Sarah Lerry. (*) ntthits.com



 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama