![]() |
LAPOR - Para korban usai melaporkan insiden penganiayaan di SPKT Polres Timor Tengah Utara. |
Selain itu, pihaknya
juga akan melakukan pemeriksaan tambahan terhadap empat orang saksi.
"Yang mana untuk
undangannya sudah dibuat oleh penyidik. Karena kemarin sempat terhambat karena
waktu libur. Jadi, dimungkinkan besok undangan kepada keempat saksi akan
digeser ke masing-masing saksi" ujarnya kepada POS-KUPANG.COM,
Rabu (9/4/2025).
Ia menegaskan, sejauh
ini belum ada terduga pelaku pengeroyokan. Namun, para pihak diperiksa dalam
status sebagai saksi. Sementara itu, kasus ini sedang dalam proses
penyelidikan.
Sebelumnya, pada Rabu,
2 April 2025 lalu, kata Wilco, dua orang mahasiswa Universitas Timor dianiaya
sejumlah pria di BTN, Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten
Timor Tengah Utara (TTU). Mereka dianiaya pada Selasa, 25 Maret 2025 dini hari.
Akibat penganiayaan
tersebut, mahasiswa bernama, Vandi Atok (Vandi) dan Kristianus Lilak (Kristo)
ini mengalami lebam dan bengkak di wajah mereka. Pasca insiden tersebut, kedua
korban kemudian melaporkan penganiayaan ini ke Mapolres TTU.
Wilco menyebut, insiden
ini bermula ketika kedua korban yang juga mahasiswa Universitas Timor ini
bergabung bersama rekan-rekannya menegak alkohol pasca menghadiri sebuah acara
di Blok C, BTN, Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU.
Tidak lama kemudian,
kedua mahasiswa ini pulang ke kos-kosan mereka. Ketika melewati sebuah
barbershop (tempat gunting rambut), terdengar bunyi lemparan batu di atap seng
barbershop itu.
Para pemuda yang
kebetulan berada di barbershop ini merasa bahwa yang diduga melempar batu
tersebut adalah kedua mahasiswa itu. Oleh karena itu, sekelompok pemuda
berjumlah sekitar 20 orang lebih kemudian mengejar kedua mahasiswa ini.
Kedua mahasiswa ini
kemudian dianiaya di kamar kost mereka secara membabi-buta oleh para pemuda
tersebut. Selain itu, kedua korban juga dianiaya menggunakan botol.
"Dan juga ada yang
sempat mengeluarkan sajam," ujarnya.
Korban atas nama
Kristo, kata Wilco, mengalami luka di pelipis bagian kiri, dan kepala bagian
kiri. Sedangkan, korban bernama Vandi mengalami di bagian pelipis, tiga gigi
copot dan luka di bagian dalam mulut.
Ia menyebut, kedua
korban mengenal para terduga pelaku. Hal ini mempermudah pihak kepolisian dalam
melakukan proses penyelidikan.
Wilco mengimbau kepada
seluruh mahasiswa dan masyarakat yang berdomisili di wilayah tersebut agar
mengurangi konsumsi minuman beralkohol. Pasalnya, salah satu penyebab insiden
ini adalah menenggak minuman beralkohol.
Selain itu, ia juga
meminta agar kaum muda yang berdomisili di sekitar wilayah ini tidak boleh
mengambil sikap main hakim sendiri dan keributan di wilayah tersebut. (bbr) *** poskupang.com