Jalan Setapak
(Mzaq Chanell)
meliuk di pinggang bukit, lempang di landai pantai
rumpang-lesuh di kampung kumuh, dan terisolasi
Numbei itulah kampungku
di minggu pagi,
orang-orang, sebagian kecil orang di kampung ini
merayakan akhir pekan, melintasimu sambil menduga-duga
seberapa dekat
ujungmu pada tanjung
seberapa hampir tubirmu pada pasir
seberapa hirap harapmu pada lanskap
tapi bagi para
peronce perih
engkau tak lain rima di runcing lidah
syair yang gampang menggerung getir
umpama buku,
sampul mereka kuning belaka
terlalu ricu pada sandi sebab takut terduga
bila luka, merah mereka meraih rona
maka datang lagi
aku ketika mereka lelah-jemu
di hari-hari sibuk, di terik tarikh
mengetam kerak ngilu sekujurmu
engkau jalan
setapak yang mengantarku
ke hutan di pinggiran kampung Numbei
hutan yang belum pernah mereka temukan
Tanah, pasir,
lumpur, lempung..
Jalan itu tersedia dan sudah ada dari sononya. Begitu juga hidup kita,
sudah ada dari sononya.
Tapi apa arti sebuah hidup tanpa memiliki dan memilih jalan ?
Bukan tujuan
yang menentukan Anda memilih jalan. Tapi karena Anda telah berjalan maka Anda
dapat menetapkan tujuan.
Bukankah burung
Bangau terbang dahulu baru menentukan buruannya ?
Banyak orang mungkin bingung dan ketakutan untuk menentukan tujuan dan arah
hidupnya. Kalo orang Timor khususnya Malaka dengan bahasa Tetum bilang kmakur ten , hahaha kenapa ya?
Jawabannya simpel, takut mencoba ! gaya lambat !
Sebenarnya mencoba dan mendapat hasil yang buruk adalah wajar. Toh, life
isn't come with instruction. Tapi yang lebih penting adalah, apakah kita
bisa bersikap bijak dan belajar dari kesalahan yang kita buat ? Belajar dari
jalan-jalan yang telah Anda pilih.
Mama saya pernah berkata "ema nalo
sala (orang) salah itu dikoreksi, bukan dimarahi." Nah, sekali
lagi saya belajar, bahwa hidup itu adalah belajar berjalan :D
Sebenarnya adalah (maaf) bodoh jika Anda takut untuk berjalan dan memilih
sebuah jalan. Tidak peduli jalan apa yang Anda pilih sekarang ini, yang penting
pilih jalan ! Tidak perlu berpikir jalan yang besar-besar, jalan raya, jalan
kereta api dan lain sebagainya :p
yang penting awali dulu dengan jalan kecil.
Bukankah orang belajar berjalan dahulu sebelum belajar berlari ?
Sebuah awal dan sebuah akhir. Siapakah yang tahu ? Perjumpaan dan perpisahan.
Siapakah yang menyangka ? Sekali lagi, itu adalah jalan yang Tuhan telah
sediakan.
"Tuhan yang buat jalan, Anda yang pilih jalan."
Baik buruk jalan tetap Satu pembuatnya. Anda telah diberi kehendak bebas (free will)
untuk menentukan arah langkah dan jalan. Tapi percayalah, Dia Tuhan yang selalu
membimbing umatNya ke jalan yang benar dan membawa hidup. Mulailah berjalan
walau hanya setapak.