FILOSOFI POHON BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

FILOSOFI POHON BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


MENIMBA MAKNA HIDUP DARI POHON DAN TUMBUHAN HIJAU

Filosofi adalah filsafat yaitu (1) pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya; (2) teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; (3) ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi; (4) falsafah (KBBI Luring). Menurut kami filsafat adalah pengetahuan yang lebih rinci, detail dan lengkap tentang sesuatu di alam semesta (termasuk didalamnya kehidupan manusia itu sendiri) yang memberi arti bagi kebaikan hidup setiap manusia di dunia ini.
Dunia dengan segala unsur yang ada di dalamnya menyimpan rahasia yang perlu diungkapkan oleh manusia. Pengungkapan, penelusuran dan pencarian semacam inilah yang banyak disebut oleh orang lain (kalangan intelektual) sebagai ilmu pengetahuan. Sadar ataupun tidak Ilmu pengetahuan diperoleh dari hasil belajar mengerti tentang kehidupan sendiri, sesama manusia, alam sekitar dan pada akhirnya alam semesta. Pada dasarnya pengertian yang benar tentang bumi ini adalah bagian dari ilmu pengetahuan.
Ada banyak pelajaran yang diberikan oleh lingkungan sekitar. Sayang, tidak semua itu baik adanya melainkan setiap hal memiliki sisi buruk dan ada juga sisi baiknya. Ketika anda mampu mencermati informasi dengan selalu kritis dan selektif terhadap semua hasil pengamatan yang telah dilakukan, alhasil pelajaran buruk bisa ditepis sedangkan pelajaran baiknya bisa diambil untuk membuat hidup lebih baik dari hari ke hari. Kami sendiri, melakukan hal ini dan andapun bisa asalkan dekat dengan aktivitas lingkungan, memahami dasarnya, mengerti tujuannya dan mampu mengamati prosesnya.
Di dunia ini, semua pengetahuan sumbernya berasal dari alam semesta. Hanya saja, kita terlalu fokus dengan diri sendiri sehingga tidak lagi memperhatikan aktivitas tumbuhan, hewan dan alam sekitar. Padahal, jikalau kita mau belajar lebih, ada banyak sekali pelajaran yang bermanfaat untuk mendatangkan kebaikan dalam kehidupan manusia pribadi lepas pribadi (individu) maupun secara kelompok sosial. Bila kita memiliki pengertian yang bagus tentang kehidupan maka perlakuan terhadap sesama, makhluk hidup lainnya dan lingkungan sekitar sudah barang tentu menjadi lebih baik lagi.
Bila pekerjaan anda jauh dari kehidupan alam sekitar, berikanlah kesempatan selama beberapa waktu untuk berwisata ke destinasi yang dekat dengan kehidupan alam, misalnya kehidupan pantai, wisata air terjun, pemandian air panas bumi, jalan-jalan di perbukitan, kebun binatang (suaka margasatwa), taman bunga dan lain sebagainya. Amati baik-baik kehidupan setiap makhluk yang ada disana lalu ambillah makna positif dari setiap peristiwa yang disaksikan. Jika anda cerdas maka gerakan-gerakan kecil akan sanggup memberi arti dalam kehidupan.
Dari yang kami pelajari selama ini, satu hal yang harus kita jaga dalam kehidupan adalah “kemampuan menjaga keseimbangan alam.” Kita perlu menyadari bahwa manusia dengan segala kegemilangannya hanyalah makhluk yang cenderung lebih suka mengkonsumsi lalu menghancurkan segala sesuatu. Akan tetapi dibalik perilaku buruk ini, ada tanaman hijaulah yang kembali menyusun bagian-bagian yang telah hancur tersebut menjadi bahan-bahan yang lebih lengkap dan bisa dimanfaatkan kembali atau disebut juga sebagai bahan pangan alias senyawa organik.
Filosofi kebaikan yang patut kita pelajari dari tumbuhan hijau

Ada sifat-sifat tertentu dari tanaman disekitar anda yang membuat hati tergugah jikalau bisa dipahami dengan baik. Kecerdasan, wawasan, ketelitian dan perhatian yang tertuju kepada lingkungan sekitar akan menjadi fusion (perpaduan) yang baik untuk menelaah kehidupan makhluk lainnya. Bawa semua pengetahuan itu dalam bingkai positif agar bisa memberi manfaat bagi kehidupan manusia hari demi hari. Berikut ini, apa-apa saja pelajaran berharga (filosofi) yang bisa ditiru oleh manusia dari kehidupan tanaman hijau.
1.      Prinsip hidup yang tangguh.
Beberapa pohon pada dasarnya memiliki konsistensi yang tinggi. Mereka akan tetap tumbuh, lurus ke atas tanpa berkelok-kelok ke kanan atau ke kiri. Kita perlu meniru sikap ini, yakni tetap berpegang pada prinsip-prinsip yang diyakini benar dari awal hingga akhir kehidupan.
2.      Kesabaran yang kuat.
Sifat yang sangat baik untuk ditiru oleh manusia adalah kesabarah pepohonan hijau. Saat anda mengusiknya, ia tidak risih; saat orang memukulnya ia tidak marah, saat teman menimpanya, ia diam saja; saat mereka melukainya, ia tidak berteriak. Bukankah ini kesabaran yang sangat luar biasa?
3.      Pemeliharaan yang luas.
Pepohonan yang sudah berumur tua akan sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk di sekitarnya. Mereka akan menaungi kehidupan berbagai-bagai tanaman kecil di bawahnya dan binatang tertama
burung juga serangga. Terlebih untuk beberapa tanaman yang menghasilkan buah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup lainnya termasuk manusia juga. Seandainya manusia bisa demikian, semakin berumur, semakin bijak dan semakin luas manfaatnya bagi kehidupan orang lain juga lingkungan sekitarnya. Seorang dewasa sudah seharusnya mampu mengayomi dan menopang kehidupan orang-orang disekitarnya.
4.      Sanggup menyusun hal-hal kecil menjadi lebih besar.
Peran besar tumbuhan hijau adalah saat mereka mampu mengubah bahan-bahan anorganik yang berasal dari dalam tanah dan udara sangat kecil menjadi bahan-bahan organik yang kompleks (karbohidrat, protein, lemak) dan berwujud nyata. Beginilah sebaiknya kemampuan kita, menyusun hal-hal yang dianggap sederhana kepada bagian-bagian yang lebih lengkap dan kompleks. Proses semacam ini disebut juga sebagai proses membangun atau proses menciptakan sesuatu. Setiap manusia kreatif pada dasarnya bisa menyusun sesuatu, setidak-tidaknya perkataan untuk memberi nasehat kepada sesama.
5.      Kemampuan mengubah hal-hal jorok menjadi bermanfaat.
Jikalau tanaman hijau mampu mengubah sampah bahkan kotoran manusia menjadi sesuatu yang baik, mengapa kita tidak mampu meniru hal yang demikian? Seharusnya prinsip semacam inilah yang kita terapkan agar kehidupan ini lebih hijau dan ramah lingkungan. Setiap sampah yang kita hasilkan sebaiknya bisa didaur ulang lagi menjadi bahan baku yang bermanfaat untuk membuat barang lain yang lebih berguna.
6.      Kerendahan hati sebatang padi.
Ini sering disinggung oleh beberapa orang bijak, “pakailah ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk.” Kita patut mencontoh kerendahan hati ini agar kesombongan tidak menguasai hati, terlebih ketika ada segelintir kelebihan di dalam diri masing-masing. Rendah hati itu tidak sulit tetapi menantang. Pada dasarnya, sikap yang rendah hati bermanfaat untuk mengimbangi kelebihan yang anda miliki agar muncullah yang namanya keseimbangan.
7.      Kemampuan untuk bertahan dari berbagai cobaan.
Pernahkah anda melihat tumbuhan hijau ketika diterpa angin? Ambil saja contoh kelapa yang hidup
di pinggir pantai. Bukankah angin yang berhembus di sana cukup keras sampai membuatnya melambai-lambai ke kanan dan ke kiri? Tetapi sadarilah bahwa semua tekanan itu tidak akan membutnya patah terkulai. Seharusnya demikianlah manusia, selalu tegar dalam menghadapi berbagai-bagai kemelut yang hadir dalam setiap hari-harinya.
8.      Kesetaraan – prinsip keadilan sosial.
COba amati dedaunan yang terdapat dalam sebuah pohon, bukankah mereka sama saja, sekalipun
letaknya di atas atau di tengah, di kanan atau di kiri? Seharusnya demikianlah juga kehidupan manusia, yakni setara antara satu dengan yang lainnya dari segi pendapatan, lmu pengetahuan dan kekuasaan. Sedangkan dahan dan ranting yang menopang kehidupan kita adalah perusahaan tempat kita bekerja dan minikmati hidup. Tetapi batang dan akarnya adalah negara sebagai kapitalis tunggal.
9.      Kemampuan untuk membersihkan hal-hal yang kotor.
Tanaman tidak bisa mencuci dan membasuh diri tetapi mereka mampu membersihkan lingkungan sekitarnya dari berbagai-bagai jenis polutan. Sebaiknya, demikian jugalah peran kita, jangan hanya bisa mengotori sesuatu melainkan bertanggung jawab juga untuk membersihkannya. Tidak perlu membersihkan yang rumit-rumit, mulailah dari membersihkan dan merapikan kamar, membersihkan peralatan makan sendiri, menyuci pakaian sendiri dan lain sebagainya. Bukankah aktvitas ini mendatangkan manfaat bagi kehidupan sehingga memancing rasa bahagia di hati? Berhentilah bermalas-malasan lalu mulailah beraktivitas memberi manfaat bagi diri sendiri, Tuhan terkasih, keluarga tercinta, saudara-saudari, sahabat, rekan kerja, rekan belajar dan masyarakat luas.
10.  Pada dasarnya, semua itu tentang memberi manfaat pada waktunya.
Hampir semua tanaman mendatangkan manfaat bagi kehidupan manusia bahkan rerumputan sekalipun tetap bermanfaat untuk mengurangi dampak erosi permukaan tanah oleh aliran air. Sebaiknya demikianlah juga manusia, saat kita masih bayi-kecil terus saja dilayani oleh orang tua dan kerabat bahkan semua orang yang ada disekelilingmu. Tetapi, ketika sudah besar jangan hanya melulu dilayani orang melainkan mengabdikan diri untuk melayani orang lain. Kita bisa melakukannya dengan cara berbagi, setidaknya lewat kata-kata ramah (senyum, sapa, sentuh, tolong, maaf, terimakasih dan menjadi pendengar yang baik) juga melalui sifat-sifat yang diekspresikan (jujur, perhatian, peduli, displin, konsisten, setia, berbagi informasi, berbagi ide dan lain sebagainya). Selanjutnya anda bisa melayani orang lain lewat potensi dan sumber daya (materi) yang dimiliki.
Pada dasarnya, alam semesta beserta semua unsur yang ada didalamnya menyampaikan pesan khusus kepada manusia untuk dijadikan sebagai bahan ilmu pengetahuan demi menciptakan kehidupan yang lebih baik lagi hari lepas hari. Amatilah lingkungan sekitarmu baik-baik, diamlah dengan tenang, cermati berlama-lama, bandingkan satu sama lain, perhatikan penyebab & akibat, pahami awalnya, prosesnya dan akhirnya. Alhasil, cepat atau lambat usaha anda akan membuahkan hasil.
jalan setapak yang terlupakan
terkapar dibakar matahari
semak belukar di kedua tepi
berlomba menghapusnya

sejak jalan aspal datang
mengiris punggung bukit bunga
para peladang di hutan
lama tak lagi melintasi

ia berharap semoga ada bocah
yang tersesat di padang sana 
biar nanti para pencari
kembali lalulalang di atasnya

di mulutnya dulu aku berdiri terpaku
tak tahu arah mana menuju rumahku
bila kini kalian datang mencari
temukan aku di dahan pohon kayu


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama