PESONA DALAM RONA BUNGA Mawar
(Pada Taman Jalan Setapak)
(Pada Taman Jalan Setapak)
Aku ingin rebah di sudut netramu yang mengembun.
Ia seumpama pagi berkabut dengan taman bunga mawar yang rimbun,
membuat kaki-kaki kecil yang bernama rindu menggaduh,
dalam jarak kenangan yang menjauh.
membuat sosokmu dalam kepalaku kian riuh.
Ia seumpama pagi berkabut dengan taman bunga mawar yang rimbun,
membuat kaki-kaki kecil yang bernama rindu menggaduh,
dalam jarak kenangan yang menjauh.
membuat sosokmu dalam kepalaku kian riuh.
Hingga suatu pagi aku mulai menguraikan namamu pada bait-bait mawar-ku
menjadi sajak tentang sepotong kisahku yang memuja senyummu.
Berharap jika nanti aku akan menggenggam erat seikat mawar-ku di sampingmu.
menjadi sajak tentang sepotong kisahku yang memuja senyummu.
Berharap jika nanti aku akan menggenggam erat seikat mawar-ku di sampingmu.
Tahukah, tuan. Cinta tengah membahasakan dirinya menjadi seikat mawar,
dalam pesona, aroma, warna dan kenangan,
membuat sang penyair mencipta nyanyian kasmaran,
membuat kabut mencipta larik,
membuat angin mencipta bait,
membuatku mencipta puisi.
dalam pesona, aroma, warna dan kenangan,
membuat sang penyair mencipta nyanyian kasmaran,
membuat kabut mencipta larik,
membuat angin mencipta bait,
membuatku mencipta puisi.
Untukmu.
Harekakae, Kamis, 2 Juni 2020
Hempasan imajinasi tergores di kertas usang