PILKADA MALAKA YANG BERMARTABAT DAN DAMAI
(Sebuah catatan kecil untuk peristiwa
aksi lempar batu saat kampanye politik)
Kabupaten Malaka pada
taanggal 09 Desember 2020 akan menggelar momen penting bangsa, momen pelaksanaan
Pilkada yakni pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malaka walaupun dalam situasi pandemi
covid-19. Namun sepanjang proses tahapan pilkada, ada fenomena besar muncul
yang menjadi kekhawatiran masyarakat yakni munculnya fenomena fitnah
memfitnah, kabar-kabar hoax yang menyerang paslon terutama untuk Pilkada. Hal
tersebut dikuatirkan akan semakin meruncing dan berpotensi mengganggu
integrasi dan persatuan serta kesatuan bangsa. Pentingnya membangun pemilu
yang damai, bersih dan bermartabat menjadi perhatian banyak pihak khususnya
partai politik dan elit politik yang berkontestasi di Pilkada serentak
2020. Berdasarkan berita media online yang ada, terjadi aksi pelemparan batu saat perjalanan menuju
tempat kampanye . Kronologis peristiwanya sebagai berikut:
1.
Aksi Pelemparan Batu Yang Menimpa Mobil
Ketua Tim Kampanye Paslon SBS-WT
Memasuki hari ketujuh pasangan calon (paslon) Bupati Malaka,
dr. Stefanus Bria Seran, MPH
atau SBS berpasangan dengan Calon Wakil Bupati, Wandelinus Taolin atau WT
berkampanye di wilayah Kecamatan Kobalima Timur.
Rombongan paslon nomor urut 2 (dua)
ini bersama tim hendak berkampanye di Desa Alas Selatan, namun ditengah
perjalanan mobil ketua tim paslon SBS-WT atas nama Devi Hermin Ndolu dilempari
oknum yang tidak bertanggung jawab.
Devi Hermin Ndolu kepada Pos-Kupang
di Betun, Rabu (7/10) menuturkan, pada hari ketujuh pasca kampanye perdana
tanggal 2 Oktober lalu, paslon SBS-WT bersama tim akan berkampanye terbatas di
Kobalima Timur tepatnya ke Desa Alas Selatan.
Namun, lanjut Devi, saat melintasi
kawasan hutan yang tidak ada perumahan, tiba-tiba terdengar bunyi hantaman batu
pada body mobil yang ditumpanginya.
"Oknum warga melempar kena
body mobil dan begitu habis lempar langsung kabur. Ini kan cara-cara kurang
baik," ujar politisi PDIP ini.(Baca https://kupang.tribunnews.com/2020/10/08/polisi-masih-usut-oknum-pelaku-pelemparan-mobil-rombongan-paket-sbs-wt)
2.
Aksi Pelempran Batu Yang Menimpa Mobil
dan Pendukung Paslon SN-KT
Aksi tak terpuji dilakukan masa
yang di duga pendukung Paslon Stefanus Bria Seran dan Wandelinus Taolin
(SBS-WT) melempar pendukung Paslon Simon Nahak dan Louise Lucky Taolin atau
dikenal dengan tagline SN-KT saat beriring-iring pulang dari tempat pertemuan
terbatas. Pantauan media, kejadian tersebut terjadi persis di rumah Kuning
alias rumah tinggal calon Bupati Malaka sekira pukul 18.00 di Haitimuk,
kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, (Senin, 12/10/2020).
Kejadian tersebut terjadi ketika, tim kampanye paslon SN-KT pulang dari lokasi
pertemuan terbatas di Desa Seserai, Kecamatan Wewiku.
Tak disangka, tim SN-KT ketika tiba
di haitimuk, ternyata, masa yang diduga pendukung Paslon SBS-WT sudah berkumpul
di pinggir jalan, tepatnya di depan rumah calon Bupati SBS.
Ironisnya kejadian tersebut, pengakuan salah satu korban Maria Tresia Abuk,
ditonton juga calon Bupati SBS dan adik kandungnya Ketau DPRD Malaka Adrianus
Bria Seran di teras rumahnya. Pengakuan korban, mereka sempat berteriak minta
tolong, namun lemparan batu terus menerus bagaikan hujan.
(baca https://corpsnews.com/2020/10/12/aksi-pelemparan-tim-kampanye-sn-ktditonton-oleh-cabup-sbs-dan-ketua-dprd/)
Dari dua peristiwa naas
aksi pelemparan batu ini, hendaknya kita semua masyarakat Kabupaten Malaka,
berintrospeksi pada budaya adat istiadat kita
sabete saladi, neon ida laran ida hader rai Malaka. Tanggalkan kefanatikan
dan tindakan anarkis di saat kampanye hingga pilkada usai.
Hari-hari di bulan
oktober sampai 05 Desember 2020,
merupakan moment bagi setiap paslon bupati dan wakil bupati untuk
mengkampanyekan diri serta program visi dan misi kepemimpinannya nanti . Kampanye
selama ini seakan-akan dimaknai sebagai unjuk kekuatan oleh para kandidat
dengan berbagai modelnya. Momen kampanye terbuka ini bukan
saja penting dan strategis, tetapi juga sekaligus krusial. Dikatakan krusial
karena Kampanye terbuka biasanya mengundang atau mengerahkan banyak massa.
Kampanye politik juga dilakukan dalam semangat untuk memengaruhi
sebanyak-banyaknya calon konstituen demi memenangkan kontestasi. Jadi, jika
tidak disetting dengan baik atau dilakukan tanpa mematuhi aturan yang ada
bisa-bisa kampanye terbuka menimbulkan pergesekan, chaos, bahkan tindakan
anarkis yang lebih sebagaimana dua peristiwa naas yang disebutkan di atas.
Pilkada Malaka Yang
Bermartabat
Pilkada serentak tahun
2020 merupakan momen besar dalam sejarah perjalanan ketatanegaraan bangsa
Indonesia sebab baru pertama kali diselenggarakan Pemilu serentak di tengah pandemi
Covid 19. Karena dalam situasi dan kondisi pandemi, tentu saja diharapkan
partisipasi aktif bukan hanya dari para calon tapi juga seluruh rakyat
Indonesia untuk tetap mentaati protocol kesehatan sebagaimana yang sudah
dijalankan selama ini. Tentu saja partisipasi yang baik yang menjadikan pilakda
serentak berjalan lancar dan sukses. Untuk itu, semua pihak yang akan
berkontestasi di Pilkada Malaka 2020 harus menciptakan suasana damai dan
nyaman, menjaga agar tidak muncul dan menjadi besar hal-hal yang tidak baik
seperti kecurangan-kecurangan, politik uang, fitnah memfitnah, kabar-kabar
hoax dan tindakan anarkis yang dilakukan setiap pendukung paslon. Pilkada Malaka 2020 sangat membutuhkan kedewasaan
seluruh calon, pendukung dan rakyat yang sangat beragam latar belakang. Ini
harus dipahami benar, sebab makin mendekati hari H Pilkada, suasana pasti
akan semakin panas. Sebab, semua calon pasti berlomba-lomba untuk menaikkan
elektabilitasnya melalui kampanye baik secara langsung atau melalui media
sosial dan media lainnya..
Oleh karena itu,
fenomena kegiatan dukung mendukung juga kampanye terutama di media sosial
adalah sangat berpotensi besar berada di titik rawan konflik antar masyarakat
pendukung di kehidupanya riilnya. Sebab, pasti semua calon bupati juga calon
wakil bupati Malaka memiliki banyak pendukung yang fanatik. Di sinilah peran
para calon menjaga agar proses kampanye berjalan damai. Seluruh strategi
kampanye atau semestinya dititik beratkan pada mempersiapkan adu gagasan,
visi misi dan program-program lainnya yang tentunya untuk kesejahteraan
rakyat Malaka. Semuanya harus objektif. Sehingga rakyat melihat bahwa semua
calon tujuannya adalah untuk kesejahteraan rakyat. Untuk itulah, para politisi
mengedepankan kebersamaan dan rasa persaudaraan sehingga tidak menimbulkan
perpecahan di tengah-tengah masyarakat. Publik dalam hal ini harus
disuguhkan politik santun, bermartabat dan menyejukkan sehingga perbedaan
yang ada tidak berdampak terhadap stabilitas dan kerukunan hidup bermasyarakat.
Pihak media, sebagai
pilar demokrasi lainnya, memiliki peran yang sangat vital menciptakan pemilu
damai dan menciptakan kedamaian di masyarakat. Media harus cerdas dalam
menayangkan berita-berita ke masyarakat. Harus memilah mana berita yang layak
konsumsi mana berita yang tidak layak, jangan hanya gara-gara kejar rating dan
keberpihakannya, maka semua berita-berita diturunkan yang ujungnya akan
menciptakan ketidakstabilan situasi politik dan aktivitas sehari-hari di masyarakat.
Pilkada
Malaka Yang Damai
Pemilihan Kepalada
Daerah (pilkada atau pemilukada) adalah sarana untuk memilih pemimpin melalui sistem pemilihan yang demokratis,
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Tujuan Pemilu tidak hanya
sekadar memilih dan mengganti pemimpin saja, tetapi lebih dari itu adalah
membangun sebuah peradaban bangsa yang religius, maju, demokratis, berdaulat,
adil dan sejahtera.
Untuk itu, kepada para
peserta paslon yang sudah menyatakan komitmennya untuk menyelenggarakan
Pemilukada secara damai. Komitmen tersebut harus dibuktikan dengan tindakan
nyata, bukan hanya sekadar pemanis bibir belaka. Untuk hal tersebut, kepada
semua pihak khususnya elite politik untuk dapat mengedepankan etika
politik yang berkeadaban, santun dengan tidak menampilkan rasa kebencian dan
permusuhan yang dapat memecah belah dan merusak kerukunan bangsa dan tatanan social
kehidupan masyarakat.
Perbedaan pilihan
hendaknya disikapi dengan penuh kedewasaan, saling menghormati dan saling
memuliakan. Mendahulukan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok dan
golongan. Menjunjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan dan kesatuan. Jadikanlah
perbedaan aspirasi politik sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan
agar persaudaraan sebagai bangsa tetap terpelihara.
Oleh karena itu,
diharapkan penyelenggara Pemilukada wajib bersikap jujur, adil dan
profesional agar dapat terselenggara Pemilukada yang tertib, aman, damai dan
bermartabat. Sehingga rakyat dapat menggunakan hak pilihnya dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, merasa gembira dengan tanpa adanya tekanan dan paksaan.
Kepada peserta Pemilukada
baik pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Malak, partai politik, tim
sukses, dan juru kampanye hendaknya dapat menciptakan suasana yang kondusif.
Misalnya dalam menyampaikan pendapat harus tetap mengindahkan nilai-nilai kesantunan,
kepatutan, akhlak mulia, serta menjauhkan diri dari praktik politik kotor seperti
kampanye hitam, provokasi, intimidasi, ujaran kebencian, hoaks, fitnah, politik
uang dan politik SARA.
Untuk itu,
terciptanya pemilukada yang damai di Rai Malaka, adalah bagian dan wujud nyata
karakter kita bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila sebagai
dasar Negara dan pijakan masyarakat dalam bermasyarakat sehari-hari serta
diperkuat dengan nafas Bhinneka Tunggal Ika “walau berbeda-beda kita tetap
satu, bangsa Indonesia”. Maka sudah seharusnya kita menghayati dan melaksanakan
pesta demokrasi ini serta berbagai aktivitas dan tindakan dengan damai, santun
dan bertitik tolak untuk kesejahteraan masyarakat secara jasmani dan rohani.
Dengan demikian, sebagai
negara dan bangsa yang berpegang teguh pada prinsip – prinsip Pancasila serta
Bhinneka Tunggal Ika, maka tanggungjawab kita bersama, baik masyarakat,
pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya untuk merealisasikan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika demi terwujudnya
Indonesia yang damai khususnya di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara
Timur .
Untuk itu, Pilkada
damai dan bermartabat sebagai harga mati yang harus kita perjuangkan dan
wujudkan, siapapun pemenangnya adalah saudara kita yang harus kita hormati
dan bagi yang kalah juga merupakan saudara kita yang harus dihormati sebagai
putra terbaik yang peran dan kontribusinya tetap harus diakomodir guna
mensukseskan pembangunan nasional menuju masyarakat adil, makmur dan
sejahtera. Marilah kita jangan saling melemparkan batu kepada lawan politik,
tetapi mari kita lemparkan ide dan gagasan untuk tukar pikiran sebagai
inspirasi pemersatu agar masyarakat bijak dan kritis dalam memilih pemimpin
manakah yang tepat membawa perubahan bagi Rai Malaka tercinta Amin. ***