Makalah Biografi Perjalanan Karier Didi Kempot (GodFhater Of Broken)

Makalah Biografi Perjalanan Karier Didi Kempot (GodFhater Of Broken)

BAB I

Pendahuluan




a.     Latar Belakang Penulisan

Pada tanggal 5 Mei 2020 hari Selasa lalu, Indonesia kembali dikejutkan dengan kehilangan salah satu entertainer seniornya. Didi Kempot yang kerap disebut Dewa Patah Hati alias Godfather of Broken Heart tersebut meninggal dunia di usia 53 tahun karena serangan jantung yang dideritanya.

Maestro musik campur sari tersebut diketahui menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jateng. Punya peranan besar di industri entertainment Indonesia, Didi Kempot mempunyai banyak Sobat Ambyar (fans) dari segala usia dan juga lapisan masyarakat.

Sebelum jatuh sakit dan meninggal dunia, Didi Kempot sempat perform pada 18 April 2020. Siapa yang menyangka jika konser penggalangan dana bantuan untuk tanggap wabah Corona itu menjadi penampilann  ya yang terakhir.

Namun tak banyak yang tahu jika sebelumnya perjalanan karir sang musisi legendaris ini penuh dengan lika-liku. Sebelum akhirnya berhasil mencapai puncak, ia tanpa lelah telah berjuang dari nol.

Dari Perjalanan karier di atas, penulis ingin menuliskan biodata lengkap tentang Didi Kempot, dengan julukan Godfather of Broken Heart.

                                                                                                                                    

b.      Rumusan Masalah

Dari latar belakang penulisan di atas, adapaun beberapa rumusan masalah yang dibuat oleh penulis yakni:

1.      Bagaimana Biografi dan Karier kehidupan Didi Kempot?

2.      Bagaimana gaya music dan pengaruhnya terhadap fenomena kehidupan social?

3.      Penghargaan apa yang diterima Didi Kempot selama terjun di dunia music?

 

c.       Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini untuk mengetahui bibliografi kehidupan Didi Kempot dan untuk mendapatkan nilai tugas Seni Budaya.

 

BAB II

Pembahasan

Didik Prasetyo (bahasa Jawa: ꦝꦶꦝꦶꦏ꧀ꦥꦿꦱꦼꦠꦾ, translit. Dhidhik Prasetyå; lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 31 Desember 1966 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 5 Mei 2020 pada umur 53 tahun) atau lebih dikenal dengan nama panggung Didi Kempot adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu campursari dan congdut dari Surakarta. Ia merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel (dikenal dengan Mbah Ranto), serta adik kandung dari pelawak senior Srimulat, Mamiek Prakoso.

Hampir sebagian lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan. Alasan sengaja memilih tema tersebut karena rata-rata orang pernah mengalaminya dan ingin dekat dengan masyarakat, juga menjadi alasan Didi Kempot menggunakan nama-nama tempat sebagai judul atau lirik lagunya.

Kini, Didi Kempot banyak diminati oleh kalangan muda dari berbagai daerah yang menyebut diri mereka sebagai "Sad Boys" dan "Sad Girls" yang tergabung dalam komunitas Sobat Ambyar dan mendaulat Didi Kempot sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan "Lord Didi". Julukan tersebut berawal dari beberapa lagu-lagu Didi Kempot yang menceritakan tentang kesedihan dan kisah patah hati.

 

a.      Biografi dan karierKehidupan awal

Didik Prasetyo lahir dari keluarga seniman. Ayahnya, Ranto Edi Gudel, adalah pemain ketoprak yang berasal dari Kota Surakarta, sedangkan ibunya, Umiyati Siti Nurjanah adalah pesindhen yang berasal dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kakaknya adalah Lilik Subagyo (kurang aktif di dunia seni) dan Mamiek Prakoso (pelawak Srimulat), dan adiknya Eko Gudel (pemain ketoprak serta penari latar dalam video-video musik Didi Kempot).[

1984–1986: Awal karier

Didi Kempot memulai kariernya pada 1984 sebagai musisi jalanan. Dengan alat musik ukulele dan kendhang, Didi Kempot mulai mengamen di kota kelahirannya, Surakarta, selama tiga tahun.

1987–1989: Mengadu nasib di Jakarta

Pada 1987, Didi Kempot memulai kariernya di Jakarta. Ia kerap berkumpul dan mengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, maupun Senen. Dari situ, terbentuk julukan "Kempot" yang merupakan kependekan dari "Kelompok Pengamen Trotoar" yang menjadi nama panggungnya hingga saat ini.

Sembari mengamen di Jakarta, Didi Kempot dan temannya mencoba rekaman. Kemudian, mereka menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya mereka berhasil menarik perhatian label Musica Studio's. Tepat pada tahun 1989, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya. Salah satu lagu andalan di album tersebut adalah "Cidro".

Lagu "Cidro" diangkat dari kisah asmara Didi yang pernah gagal.[8] Jalinan asmara yang ia jalani bersama kekasih tidak disetujui oleh orang tua wanita tersebut. Itulah yang membuat lagu "Cidro" begitu menyentuh hingga membuat pendengar terbawa perasaan. Sejak saat itulah Didi Kempot mulai sering menulis lagu bertema patah hati.

1993–1999: Awal kesuksesan

Stasiun Solo Balapan, yang menjadi latar tempat lagu "Stasiun Balapan" yang menceritakan perpisahan terhadap seseorang yang akan pergi menggunakan kereta api. Karya ini membuat Didi diangkat menjadi Duta Kereta Api Indonesia oleh PT KAI.

Pada 1993, Didi Kempot mulai tampil di luar negeri, tepatnya di Suriname. Lagu "Cidro" yang dibawakan sukses meningkatkan pamornya sebagai musisi terkenal di Suriname.

Setelah Suriname, Didi Kempot lanjut menginjakkan kakinya di Eropa. Pada 1996, ia mulai menggarap dan merekam lagu berjudul "Layang Kangen" di RotterdamBelanda. Kemudian, Didi Kempot pulang ke Indonesia pada 1998 untuk memulai kembali profesinya sebagai musisi. Tak lama setelah pulang kampung pada awal era reformasi, ia mengeluarkan lagu berjudul "Stasiun Balapan".

Kembalinya Didi Kempot ke Indonesia ternyata membuat kariernya semakin populer. Hal itu dibuktikan dengan keluarnya lagu-lagu baru di awal 2000-an.

Didi Kempot kembali terkenal setelah mengeluarkan lagu berjudul "Kalung Emas" pada 2013 dan "Suket Teki" pada 2016. Lagu tersebut mendapatkan apresiasi yang tinggi dari warga Indonesia.

Pada 11 April 2020, ia menggelar konser siaran langsung dari rumah dan mengumpulkan donasi sebesar Rp7,6 miliar untuk melawan COVID-19. Pada 1 Mei 2020, ia merilis lagu berjudul "Ojo Mudik" yang berisi imbauan supaya masyarakat tidak kembali ke kampung halaman selama Idulfitri untuk mencegah penyebaran koronavirus meluas.[10]

 

b.      Kehidupan pribadi

Yan Vellia yang merupakan istri ketiga Didi Kempot

Didi menikah dengan istri pertamanya Saputri pada tahun 1989. Ia dikaruniai tiga anak, tetapi hanya dua yang dilahirkan, yaitu Lintang Ayu Tyas Prastri dan Siola Putri Reginaresi. Anak pertamanya Lintang, meninggal dalam usia enam bulan, sedangkan anak ketiganya, meninggal dalam kandungan. Salah satu lagu karya Didi, "Bayi Suci", menceritakan tentang anak pertamanya. Namanya juga disebut dalam lagu tersebut. Kini hanya Siola yang menjadi satu-satunya anak Didi Kempot dari Saputri yang masih hidup.

Didi Kempot juga diketahui mengangkat seorang anak bernama Enny Suwinawati yang kemudian dibesarkannya bersama Saputri.  Berdasarkan keterangan dari Staso putra pertamanya, Didi Kempot menikah dengan Dian Ekawati, yang menjadi model pada video musik "Stasiun Balapan" versi pertama. Dari pernikahannya dengan Ekawati, dikaruniai tiga anak yaitu Staso, Stansa, dan Stania. Staso menyatakan bahwa namanya merupakan kependekan dari "Stasiun Balapan".

Didi menikah lagi dengan penyanyi dangdut Yan Vellia pada tahun 2005. Dari pernikahannya dengan Vellia, Didi dikaruniai dua orang anak, yaitu Saka Praja Adil dan Seika Zanithaqisya Prasetya.

Kontroversi

Didi Kempot mengatakan bahwa ia tidak menolak jika lagu-lagunya dibawakan ulang oleh penyanyi lain selama penyanyi tersebut meminta izin padanya karena setiap karya yang ia hasilkan memiliki hak cipta. Ia menganalogikan bahwa seseorang yang membawakan ulang sebuah lagu tanpa izin pihak pencipta sama dengan mencuri karya orang lain. Hingga saat ini, ia mengaku belum menerima royalti dari perihal tersebut.

Didi mengatakan, banyak musisi yang sudah tidak mengerti bagaimana menghargai hak cipta seseorang. Sebagai penulis lagu dan penyanyi, ia juga merasa dirugikan karena pembawa ulang lagu mendapat royalti, sedangkan pencipta karya tidak mendapatkannya.

Kematian

Didi Kempot meninggal dunia pada 5 Mei 2020 pukul 07.45 WIB dalam usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta akibat henti jantung. Ia sempat mengalami sakit panas pada hari sebelumnya. Jenazah Didi Kempot dimakamkan pada hari itu juga pada pukul 15.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum Desa MajasemKecamatan KendalNgawiJawa Timur yang berdekatan dengan makam anak sulungnya.

 

c.       Gaya musik, pengaruh, dan fenomena sosial

Gaya musik dan kepenulisan lagu

Gaya dan genre musik Didi Kempot dideskripsikan sebagai campursaricongdutpop Jawa, dan koplo. Terkait penulisan lagu, Didi menuliskan lagu-lagunya dengan bahasa Jawa, dan sedikit menyisipkan kalimat berbahasa Indonesia, contohnya "daagh, selamat jalan" pada lagu "Stasiun Balapan". Teknik penulisan yang lebih menekankan bahasa Jawa dan sedikit memasukkan kalimat bahasa Indonesia membuat Didi disebut-sebut sebagai "penjaga bahasa dan tradisi Jawa dalam budaya populer". Musik Didi Kempot dipengaruhi oleh sejumlah musisi campursari, keroncong, dan langgam Jawa seperti Manthous, Waldjinah, Mus Mulyadi, dengan menyertakan pengaruh dari dangdut. Didi pernah berkata bahwa musik-musik karya mereka kurang memberikan perhatian kepada anak muda, sehingga ia "mencoba membuat lagu yang sekiranya anak-anak muda mau menerima.” Ia kemudian meracik genre-genre campursari tersebut dan menambahkan unsur dangdut dalam lagu-lagunya sehingga lahirlah genre congdut seperti yang dikenal sekarang. Masuknya tabla dan suling bambu membuat genre ini menjadi disukai anak muda.

Terkait kritikan atas singel-singelnya yang hanya bertemakan patah hati dan perpisahan, ia menganggap bahwa patah hati itu "ora sah (tidak usah) ditangisi, nek prelu (kalau perlu) justru dijogeti." Walaupun begitu, ada beberapa lagu yang sama sekali tidak bertemakan patah hati, misalnya lagu terakhirnya "Aja Mudhik" yang berisi imbauan bagi masyarakat untuk tidak mudik, menjaga jarak, mencuci tangan, serta tetap belajar, bekerja dan beribadah dari rumah hingga pandemi koronavirus benar-benar berakhir di Indonesia. Selama belajar ilmu agama Islam bersama Gus Miftah, ia juga pernah merekam lagu "Islam Nusantara" karya Muslih untuk Nahdlatul 'Ulama (NU).

Tokoh-tokoh yang banyak mengutip atau membagi pengaruh bermusiknya pada Didi Kempot kebanyakan berada di jalur campursari dan koplo, seperti Nur Bayan, Denny Caknan, Sonny Josz, Ndarboy Genk, Dory Harsa, Hendra Kumbara, Cak Diqin dan Dimas Tedjo "Blangkon".

Idola kaum milenial

Saat ini, Didi Kempot menjadi salah satu idola kaum milenial yang akrab dengan media sosial. Sebagai penyanyi senior, ia memperlakukan penggemar layaknya sahabat. Dia bahkan tidak ragu mengajak penggemarnya bernyanyi bersama di atas panggung. Dia juga sering memberikan motivasi kepada penggemarnya agar tidak menyerah untuk berkarya.

Oleh penggemar kalangan muda, ia diberi gelar "The Godfather of Broken Heart" alias "Bapak Patah Hati Nasional" karena kepiawaiannya membawa pendengar larut dalam emosi ketika mendengarkan lagunya.

d.      Diskografi

Album studio

Judul

Detail album

Eling Kowe

Rilis: 1997[47]

Label: GP Records

Format: CD, unduhan digital

Sukses

Rilis: 2000[48]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Emas Didi Kempot Yen Ing Tawang

Rilis: 2001[49]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Emas Didi Kempot Sewu Kuto

Rilis: 2002[50]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Didi Kempot (2002)

Rilis: 2002[51]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

King of Tembang Jawa

Rilis: 2002[52]

Label: GP Records

Format: CD, unduhan digital

Hotel Malioboro

Rilis: 2007[53]

Label: GP Records

Format: CD, unduhan digital

Lagu HITS

Rilis: 2010[54]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Emas Didi Kempot

Rilis: 2010[55]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Didi Kempot (2010)

Rilis: 2010[56]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Campursari In Fantasy Orchestra

Rilis: 2010[57]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Lagu-Lagu Terbaik Campursari

Rilis: 18 Juli 2011[58]

Label: Citra Suara

Format: CD, unduhan digital

Didi Kempot Dangdut Koplo (feat. Yan Vellia)

Rilis: 31 Mei 2012[59]

Label: Citra Suara

Format: CD, unduhan digital

Didi Kempot Get Joss

Rilis: 12 Agustus 2012[60]

Label: Sandi Records

Format: CD, unduhan digital

Legendaris Didi Kempot Walang Kekek

Rilis: 2013[61]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Legendaris Didi Kempot

Rilis: 2013[62]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Sukses Didi Kempot

Rilis: 2014[63]

Label: Dasa Studio

Format: CD, unduhan digital

Ketaman Asmoro

Rilis: 6 Juni 2016[64]

Label: IMC

Format: CD, unduhan digital

Kasmaran

Rilis: 6 Oktober 2016[65]

Label: Teta Record

Format: CD, unduhan digital

Didi Kempot Umbul Jambe

Rilis: 23 Oktober 2016[66]

Label: Teta Record

Format: CD, unduhan digital

Campursari Dangdut Koplo

Rilis: 18 Desember 2017[67]

Label: Citra Suara

Format: CD, unduhan digital

The Best Didi Kempot, Vol. 1 (Compilation)

Rilis: 23 Februari 2018[68]

Label: Sumbu Records

Format: CD, unduhan digital

Didi Kempot Live Studio Session

Rilis: 10 Desember 2018[69]

Label: Krama Entertainment

Format: CD, unduhan digital

 

Singel

Ciri khas

Didi Kempot telah menulis sekitar 700 lebih judul lagu yang sebagian besar lagu-lagu tersebut ditulis dalam bahasa Jawa dengan tema patah hati dan kesedihan. Selain itu, beberapa lagu yang ia ciptakan memiliki ciri khas pada judul lagunya, yaitu menggunakan beberapa nama tempat, seperti "Stasiun Balapan", "Terminal Tirtonadi", "Kopi Lampung", "Perawan Kalimantan", "Parangtritis", "Pantai Klayar", "Tanjung Perak", "Tanjung Mas Ninggal Janji", "Magelang Nyimpen Janji", "Ademe Kutho Malang", "Kangen Magetan", "Kangen Nickerie". Ide tersebut muncul ketika ia sedang berjalan-jalan dan mendengar tentang cerita dari warga setempat. Dengan ciri khas tersebut, ia meyakini bahwa sebuah tempat memiliki kenangan tersendiri bagi setiap orang.

Penghargaan

Tahun

Penghargaan

Kategori

Hasil

2001

Anugerah Musik Indonesia 2001

Artis Solo Pria/Wanita Terbaik

Menang

Anugerah Musik Indonesia 2001

Penyanyi Terbaik

2002

Anugerah Musik Indonesia 2002

Artis Solo/Duo/Group/Kolaborasi Terbaik

Menang

Anugerah Musik Indonesia 2002

Album Terbaik

Anugerah Dangdut TPI 2002

Lagu Dangdut Etnik Terbaik

Anugerah Dangdut TPI 2002

Penyanyi Rekaman Lagu Dangdut Etnik Terbaik

Nominasi

2003

Anugerah Musik Indonesia 2003

Karya Produksi Tradisional Terbaik

Menang

Anugerah Dangdut TPI 2003

Penyanyi Rekaman Lagu Dangdut Etnik Terbaik

2005

Anugerah Musik Indonesia 2005

Dangdut Kontemporer

Nominasi

2010

Anugerah Musik Indonesia 2010

Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik

Menang

2011

Anugerah Musik Indonesia 2011

Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik

Menang

2012

Anugerah Musik Indonesia 2012

Solo Pria Dangdut Kontemporer

Nominasi

2013

Anugerah Musik Indonesia 2013

Produser/Penata Musik Dangdut

Nominasi

Anugerah Musik Indonesia 2013

Solo, Duo/Grup Dangdut Berbahasa Daerah

Menang

2014

Anugerah Musik Indonesia 2014

Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik

Nominasi

2015

Anugerah Musik Indonesia 2015

Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik

Nominasi

2016

Anugerah Musik Indonesia 2016

Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik

Nominasi

2018

Indonesian Dangdut Awards 2018

Penyanyi Dangdut Solo Pria Terpopuler

Nominasi

2019

Indonesian Dangdut Award 2019

Lagu Dangdut Terpopuler

Nominasi

Indonesian Dangdut Award 2019

Penyanyi Dangdut Solo Pria Terpopuler

Indonesian Dangdut Award 2019

Penghargaan Khusus Maestro Campursari

Menang

Total

11X Menang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bab III

Penutup

Empat pelajaran hidup yang bisa kita pelajari dari Didi Kempot.

Kerja keras bahkan saat sudah sukses

Didi adalah pribadi yang tidak gampang menyerah. Perlu Kawan GNFI ketahui, nama Kempot ialah singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar. Ya, Didi mengawali karier sebagai pengamen sebelum akhirnya ia meraih kesuksesaan seperti sekarang.

Bahkan diusianya yang sudah tak lagi muda, Didi masih aktif di dunia musik dengan perform sebanyak 30 kali dalam satu bulan.

Selalu ingatkan tentang Pentingnya Pendidikan

Walaupun Didi putus sekolah, namun ia selalu memberikan pesan kepada penggemarnya yang kerap disebut Sobat Ambyar bahwa pendidikan itu penting. Ia juga menyemangati Sobat Ambyar untuk tidak merasa putus asa jika belum memiliki kesempatan, untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Produktif dengan menjalani apa yang ia cintai

Selama 30 tahun perjalanan kariernya, Didi sudah menciptakan sebanyak 800 lagu. Kecintaannya pada musik membuatnya tak hanya terkenal di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Ia juga ditunjuk sebagai duta KAI karena lagunya yang berjudul Stasiun Balapan dan duta antinarkoba, karena ia telah menunjukan kreativitas yang tinggi dalam berkesenian tanpa menggunakan narkoba.

Memiliki kepedulian yang tinggi

Di tengah musibah pandemi Covid-19, Didi ikut ambil peran untuk menangani krisis ini. Ia melakukan konser amal untuk penggalangan dana bagi orang-orang yang terdampak Covid-19 hingga menghasilkan total donasi sebanyak Rp7,6 Milyar.

Itulah empat kisah hidup Didi Kempot yang bisa Kawan GNFI pelajari. Selamat jalan Didi Kempot, The Godfather of Broken Heart. Terima kasih untuk warisan musik dan juga pelajaran hidup yang sangat berharga.

 

 

DAFTAR PUSTAKA:

https://id.wikipedia.org/wiki/Didi_Kempot#Kehidupan_pribadi

https://www.cermati.com/artikel/perjalanan-karir-didi-kempot-yang-legendaris-inilah-fakta-fakta-di-balik-kesuksesannya

https://jateng.suara.com/read/2020/05/05/115657/biografi-didi-kempot-the-godfather-of-broken-heart?page=all

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/05/06/pelajaran-hidup-yang-bisa-kita-ambil-dari-didi-kempot

 

 

 

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama