MAKNA “CINTA” DI ZAMAN NOW Semakin redup ataukah terang?

MAKNA “CINTA” DI ZAMAN NOW Semakin redup ataukah terang?


MAKNA “CINTA” DI ZAMAN NOW

Semakin redup ataukah terang?

(Oleh: Frederick Mzaq)

Apa Itu Cinta???

Bila telapak tanganmu berkeringat,
Hatimu dag dig dug,
Suaramu bagai tersangkut di tenggorokan,
Itu bukan cinta, tetapi SUKA.

Bila tanganmu tidak dapat berhenti memegang dan
menyentuhnya,
Itu bukan cinta tetapi BERAHI.

Bila kamu menginginkannya karena tahu
Ia akan selalu berada di sampingmu,
Itu bukan cinta tetapi KESEPIAN.

Bila kamu menerima pernyataan cintanya
Karena kamu tak mau menyakiti hatinya,
Itu bukan cinta tetapi KASIHAN.

Bila kamu bersedia memberikan semua
Yang kamu sukai demi dia,
Itu bukan cinta tetapi KEMURAHAN HATI.

Bila kamu bangga dan selalu ingin memamerkannya
Kepada semua orang,
Itu bukan cinta tetapi KEMUJURAN.

Bila kamu mengatakan padanya bahwa ia adalah
Satu-satunya hal yang kamu pikirkan,
Itu buk an cinta tetapi GOMBAL.

Kamu MENCINTAINYA,
Ketika kamu MENERIMA KESALAHAN DIA,
Karena itu adalah bagian dari kepribadiannya.

Ketika kamu RELA MEMBERIKAN HATIMU, KEHIDUPANMU,
BAHKAN KEMATIANMU;

Ketika HATIMU TERCABIK BILA IA SEDIH,
dan BERBUNGA BILA IA BAHAGIA;

Ketika kamu MENANGIS UNTUK KEPEDIHANNYA
Biarpun ia cukup tegar menghadapinya;

Ketika kamu tertarik kepada orang lain
Tetapi kamu masih SETIA bersamanya.

CINTA adalah PENGORBANAN;

MENCINTAI berarti MEMBERI DIRI.

CINTA adalah KEMATIAN ATAS EGOISME dan EGOSENTRISME.

Kadang itu menyakitkan, tetapi itulah harga yang harus
dibayar...
Untuk sebuah CINTA...

Semua diatas adalah kata perumpamaan, tapi Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita
cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan.
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

 

Cinta, seringkali diartikan sebagai ungkapan perhatian dan kasih sayang kepada seseorang. Cinta juga sering diartikan sebagai hasrat menggebu kepada suatu objek. Karenanya setiap kali kata cinta terucap, kita hanya akan berpikir tentang kasih sayang itu sendiri.

Kasih sayang yang kita tahu selama ini, timbul karena adanya kenyamanan. Artinya, cinta lahir karena ada kenyamanan. Kenyamanan ada karena kecocokan dan keserasian.

Refleksi yang mudah kita lakukan untuk memaknai cinta, adalah "Apakah yang terjadi pada cinta ketika sudah tidak ada lagi kasih sayang dan keserasian?" 

Apakah cinta menghilang? Jika cinta adalah perasaan yang bisa menghilang, lalu untuk apa cinta hadir? Bukankah kita sering mengangungkan cinta ketika kita jatuh cinta terhadap seseorang? 

Sejenak refleksi diperlukan di sini. Cinta yang kita agungkan ketika kita jatuh cinta, adalah semata-mata karena kita sedang "jatuh" terhadap cinta itu sendiri. Sedang cinta, sifatnya tak pernah menjatuhkan siapapun.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Dorothy Tennov yang ditulis oleh Gary Chapman dalam bukunya yang berjudul "The 5 Love Languages", menemukan bahwa obsesi terhadap romantisme(yang di sini saya sebut sebagai jatuh cinta itu sendiri) hanya bertahan selama kurang lebih 2 tahun. 

Lalu kita kembali bertanya, untuk apa cinta hadir kalau begitu? Bukankah cinta adalah kesempurnaan perasaan dari semua perasaan yang ada?

Cukup sederhana sebenarnya. Kita tahu bahwa "jatuh cinta" hanya berkisar antara 2 tahun saja. Maka, setelah "jatuh", yang perlu kita lakukan adalah "bangun". Saya sebut ini sebagai "bangun cinta". Karena cinta sejati, merupakan sintesis antata "jatuh dan bangunnya cinta."

Pembangunan itu, hakikatnya dimulai dari 0. Dan pembangunan itu, tidak bertujuan apa-apa selain bangunan yang hendak kita bangun. Bangunan itu adalah cinta.

Yang namanya bangun, tidak pernah lepas dari tantangan demi tantangan yang menyulitkan. Contoh sederhananya bangun di pagi hari. Kita sudah tahu bahwa bangun pagi adalah baik dan wajib untuk kita. Misal untuk solat shubuh, untuk persiapan menuju sekolah, kerja. Tetapi, sehebat apapun pengetahuan kita tentang bangun pagi, tetap saja diperlukan usaha yang kuat untuk "bangun" agar tidak "terjatuh" lagi ke dalam alam tidur kita.

Begitu pun cinta. Jika kita benar-benar mengagungkan cinta, sudah seharusnya kita bergerak dan berusaha untuk eksistensial cinta itu sendiri. Bukan untuk diri kita, pun bukan untuk objek cinta kita seperti pasangan, orang tua, anak, dan yang lain. Sebagaimana dikatakan oleh Kahlil Gibran, bahwa "Cinta tidak memberikan apa-apa melainkan dirinya. Dan tidak mengambil apa-apa melainkan daripada dirinya. Cinta tidak mengawal siapapun, dan cinta tidak boleh dikawal siapapun. Karena cinta lengkap dengan sendirinya."

Maka, hari ini, kau boleh dan bebas mencintai siapapun. Kau boleh bergembira dengan euforia cinta di dalam perasaanmu. Namun sekali kau memutuskan untuk memilih cinta, maka kau tidak boleh hanya "jatuh", tapi kau juga harus "bangun".

Jika pasanganmu, atau seseorang yang engkau cintai, pada hari ini, tidak mencintaimu balik, tidak mencintaimu lagi, berubah menjadi seseorang yang tidak pernah engkau kenal dan harapkan sebelumnya, maka jangan kau salahkan dia. Jangan pula kau salahkan dirimu, apalagi menyalahkan perasaan cintamu.

Karena cinta, bukan hanya sekedar kasih sayang dan perhatian. Tapi cinta, adalah bergabungnya semua emosi yang ada pada manusia; kebahagiaan, hasrat, kesedihan, kemarahan, kekecewaan, ketakutan, menjadi satu kesatuan perasaan yang utuh dan sempurna bernama cinta.

Adalah bukan cinta, jika satu jenis emosi mendominasi emosi yang lainnya. Maka pembuktian cinta, tidak bisa hanya terbatasi oleh status hubungan; pacaran, pernikahan, orang tua-anak dan sebaliknya. Pembuktian cinta melebihi itu semua. Pembuktian cinta adalah keabadian cinta itu sendiri. Karena cinta, seperti kata Rocky Gerung, adalah energi paling purba sebelum nafas ada.

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama