Lima
bencana terjadi di Tanah Air di pembuka tahun 2021. Mulai dari jatuhnya pesawat
Sriwijaya Air SJ182 pada 9 Januari 2020, disusul longsor Cimanggung, Sumedang
yang hingga kini menelan puluhan korban jiwa.
Berselang
satu pekan kejadian gempa bumi berkekuatan M 6,2 juga menghantam Kabupaten
Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, pada 15 Januari. BNPB merilis hingga saat
ini (Minggu, 17 Januari), 56 orang meninggal dunia.
Belum
kering air mata, banjir bandang juga merendam Kalimantan Selatan. Basarnas
mengungkap 2.600 warga yang terdampak harus mengungsi. Teranyar, banjir dan
longsor juga terjadi di Kota Manado, 6 orang meninggal dunia dan 500 lebih
warga yang terdampak mengungsi.
1. Sriwijaya Air Jatuh
Identifikasi
korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih terus dilakukan. Sampai hari
ini, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 188 kantong
berisi bagian tubuh.
"Kemudian
sampai hari ini jam 09.00 WIB juga, kami telah menerima total 188 kantong body
part (jenazah). Yang semua itu terdiri dari 162 yang telah kami periksa
dan sisanya 26 yang sedang kami periksa," ujar Komandan Disaster Victim
Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery
Wijatmoko, saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu
(17/1/2021).
Hery
menambahkan tim DVI masih melakukan proses identifikasi korban Sriwijaya Air.
Dia mengatakan sampel DNA yang telah diterima tim DVI sebanyak 351 sampel.
"Terdiri 208 dari sampel postmortem dan 143 dari antemortem. Jadi ada beberapa sampel antemortem yang sedang kami kejar, kami collect untuk dilakukan pemeriksaan lanjut, salah satunya adalah sampel yang dari Jawa Tengah. Karena untuk DNA, pemeriksaan DNA itu kalau jenis kelamin nya sama, kami harus melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam untuk menentukan si A si B-nya," bebernya.
Baca Juga:
Update Gempa Sulbar: 81 Orang Tewas, Pengungsi Akan Dites Rapid Antigen
Tanda Tanya Suara 'Tolong' di Video Pencarian Pesawat Sriwijaya
Dia
mengatakan total korban yang sudah dikenali sebanyak 24 penumpang. Ke-24 korban
yang sudah teridentifikasi ini, kata Hery, bisa teridentifikasi dengan
pemeriksaan DNA dan sidik jari.
"Perkembangan
terakhir kami telah mengidentifikasi sebanyak 24 korban dan kemarin sudah
dirilis semuanya oleh bapak Karo Penmas," tandas Hery.
Sebelumnya,
Tim DVI Polri memperbarui data korban Sriwijaya Air SJ182 yang teridentifikasi.
Tim DVI Polri kembali mengidentifikasi 7 korban Sriwijaya Air hari ini.
"Kemudian
untuk hasil identifikasi sampai jam 17.00 berhasil mengidentifikasi korban
sebanyak 7 korban," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi
Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim),
Sabtu (16/1).
Ketujuh
korban yang berhasil diidentifikasi kemarin adalah Rosi Wahyuni (51), Rizki
Wahyudi (26), Nelly (49), Beben Sopian (58), Makrufatul Yeti Srianingsih (30),
Arifin Ilyas (26), dan Arneta Fauziah (38).
2. Longsor Cimanggung
Sumedang
Korban
meninggal dunia dalam bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung,
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terus bertambah. Tim SAR gabungan kembali
menemukan dua orang korban berjenis kelamin perempuan dalam operasi yang
dilaksanakan pada Minggu (17/1/2021).
Penemuan
dua orang korban tersebut, menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 31
orang dan 9 orang korban lainnya masih dalam pencarian.
"Tim
SAR Gabungan kembali menemukan korban berjenis kelamin perempuan dalam keadaan
meninggal dunia. Kedua korban dievakuasi menggunakan ambulans ke Posko DVI
Polda Jabar di Puskesmas Sawah Dadap untuk dilakukan identifikasi," ujar
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah dalam keterangan resminya.
Kedua
korban tersebut ditemukan di sektor 1, yakni sektor hajatan dan lapangan voli.
Sekadar diketahui, sejumlah saksi mengatakan terdapat banyak orang di area
hajatan ketika bencana longsor datang pada Sabtu (9/1) petang. Diketahui,
ketika itu tuan rumah hendak menggelar pesta pernikahan pada Minggu (10/1).
3. Gempa Sulawesi
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban jiwa gempa di
Sulawesi Barat. BNPB mencatat hingga kini korban meninggal dunia mencapai 56
orang.
"Berdasarkan
data per 16 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan
Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat
gempa M 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu
setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 56 orang, dengan rincian 47 orang
meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 9 orang di Kabupaten Majane," kata
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati
seperti dilihat di laman situs BNPB, Minggu (17/1/2021).
BNPB
juga menjelaskan korban gempa Sulbar yang mengalami luka-luka. Hingga kini,
tercatat 600 lebih warga yang mengalami luka-luka.
"Selain
itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12
orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. Sedangkan di
Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap,"
ujar Raditya.
4. Banjir Bandang Kalimantan
Banjir
bandang merendam sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga saat
ini. Basarnas mengungkapkan sudah ada 2.600 warga terdampak banjir yang
mengungsi.
"Untuk
banjir Kalsel, saat ini masih berlangsung proses evakuasi. Dan jumlah pengungsi
saat ini berjumlah 2.600 orang," ujar Kepala Basarnas Marsma TNI Bagus
Puruhito dalam jumpa pers di JICT II, Jumat (15/1/2021).
Sejumlah
truk bermuatan barang tertahan di ruas jalan Ahmad Yani Km 55 akibat putusnya
oprit jembatan, di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan,
Jumat (15/1/2021). Ruas jalan nasional di Provinsi Kalimantan Selatan
menghubungkan antar Kabupaten dan Kota bahkan Provinsi Kalimantan Timur putus
akibat banjir yang merusak oprit jembatan Sungai Salim sejak Kamis (14/1/2021)
pagi.
Bagus
mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan dirinya bersama
Panglima TNI Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan ke Kalsel besok. Selain itu,
mereka akan mengunjungi Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) yang terdampak gempa
bumi.
5. Banjir dan Tanah Longsor Manado
Kota
Manado, Sulawesi Utara (Sulut), diterjang tanah longsor dan banjir hingga
setinggi 3 meter. Akibatnya, 5 orang dinyatakan meninggal hingga ratusan warga
lainnya mengungsi.
"Peristiwa
ini menyebabkan lima orang meninggal dunia, satu orang hilang masih dalam
pencarian serta 500 jiwa mengungsi yang masih dalam proses pendataan,"
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati
seperti dilihat di laman resmi BNPB, Minggu (17/1/2021).
Banjir
dan tanah longsor terjadi di Kota Manado akibat hujan dengan intensitas tinggi
dan struktur tanah yang labil pada Sabtu (16/1) pukul 15.09 Wita dengan tinggi
muka air sekitar 50 cm-3 m.
Sejumlah
kecamatan yang terdampak peristiwa ini antara lain Kecamatan Tikala, Kecamatan
Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan
Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil, dan Kecamatan Wenang.
"Pusat
Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan kerugian
materiil yakni dua unit rumah rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang,"
ujar Raditya.
Lihat Video:
Bencana datang silih berganti di awal tahun 2021 (Sajak Duka Negeriku Indonesia)