CVR Belum Ketemu, Proses Evakuasi Sriwijaya Air Diperpanjang

CVR Belum Ketemu, Proses Evakuasi Sriwijaya Air Diperpanjang



Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito dalam konferensi pers di kawasan Posko Darurat Sriwijaya Air, JICT, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021) menyampaikan, Basarnas memperpanjang pencarian SJ-182 selama 3 hari dengan fokus mencari korban, potongan pesawat dan memory CVR.  

Jakarta, CNN Indonesia -- Tim penyelam operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) dari TNI Angkatan Laut (TNI AL) masih terus berupaya menemukan memori 'cockpit voice recorder' (CVR) kotak hitam (black box) pesawat nahas Sriwijaya Air SJ-182.

CVR adalah satu bagian dalam 'black box' yang merekam percakapan antara pilot dan kopilot selama berada di kokpit. Saat ini, tim baru menemukan baterai dan casing dari kotak tersebut.

"Kita juga menemukan 'casing' atau kotak CVR. Sementara memori CVR masih dalam pencarian," jelas Wadan Satgas SAR TNI AL Kolonel Laut (P) Teddie Bernard di Jakarta, Minggu (17/1), seperti dikutip Antara.

 Lihat Juga:

5 Bencana Melanda Indonesia di Awal Tahun 2021

Tanda Tanya Suara 'Tolong' di Video Pencarian Pesawat Sriwijaya


Sebelumnya, tim penyelam dari TNI AL telah menemukan sejumlah bagian dari perekam suara kokpit (Cockpit Voice Record/CVR) seperti serpihan baterai dan sampul(casing)CVR.

Pencarianbagian utama dari CVR, disebut terkendala kondisi gelombang laut dan keadaan berlumpur yang cukup mengganggu jarak pandang.

Selain masih melakukan pencarian memori CVR, tim penyelam SAR TNI AL juga menemukan sejumlah identitas korban.

"Ditemukan paspor, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP)," kata
Identitas pada paspor tertulis atas nama Geraceland Gloria Natalie, sedangkan KTP atas nama Yamanzai dan STNK atas nama Ali Wardana.

Pada Minggu, tim SAR TNI AL juga mempersempit ruang pencarian Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

"Kita menyimpulkan untuk mempersempit ruang pencarian dengan luas 30x30 meter yang dibagi empat kuadran," katanya.

Kuadran pertama dilaksanakan oleh Tim Basarmas beserta Polri, kedua dilaksanakan penyelaman Tim Denjaka dan Taifib, yang ketiga Tim dari Kopaska, dan Tim keempat dari Dislambair.

Petugas juga mendapatkan serpihan pesawat Sriwijaya Air yang terkumpul di KRI Kurau.

"Juga ditemukan body part korban yang ikut penerbangan. Temuan ini selanjutnya akan diserahkan ke Posko Basarnas di JICT dermaga," katanya.

Hingga hari kesembilan pencarian, kata Teddie, TNI AL telah berhasil menemukan serpihan yang terkumpul dalam 31 kantong bagian pesawat dan 14 kantong bagian tubuh korban.


Evakuasi Pencarian Sriwijaya Air SJ182 Diperpanjang Lagi 3 Hari

Jakarta - Proses evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ182 kembali diperpanjang. Basarnas kembali memperpanjang masa pencarian selama 3 hari ke depan.

"Saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang 3 hari lagi. Saya ulangi, setelah mempertimbangkan berbagai hal tadi kita berbincang, rapat dengan Kemenhub, KNKT, DVI, dengan pihak terkait sehingga operasi SAR kita perpanjang 3 hari lagi," kata Kabasarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).

Operasi SAR pencarian Sriwijaya Air diperpanjang hingga Kamis (21/1). Bagus mengatakan pihaknya bakal melakukan evaluasi harian untuk melihat perkembangan di lapangan.

"Seterusnya kita akan evaluasi per hari untuk melihat hasil, melihat efektivitas, kendala dan segala sesuatu yang ada di lapangan. Hari pertama, kedua, dan perpanjangan akan kita lihat untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya," ujar Bagus.

Bagus menyebut ada dua pertimbangan Basarnas kembali memperpanjang masa pencarian. Pertama alasan kemanusiaan dan kompensasi cuaca buruk.

"Kenapa diperpanjang, yang jelas pertama adalah kemanusiaan. Sampai saat ini dari DVI baru merilis 29 identifikasi. Tentunya tim SAR gabungan berusaha sekuat mungkin evakuasi korban, semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan, evakuasi korban akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," ucapnya.

"Tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek, dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan operasi SAR itu sendiri. Jadi 2 hal itu, selain kita mengalami cuaca jelek dan juga faktor kemanusiaan," imbuhnya.

Bagus pun memahami pihak keluarga korban yang mengharapkan anggota keluarganya bisa ditemukan. "Kita memahami situasi keluarga korban yang sangat mengharapkan ini bisa ditemukan dalam bentuk apapun itu," ucapnya.

Sebelumnya, Basarnas mengumumkan untuk memperpanjang masa evakuasi Sriwijaya Air SJ182 dari Jumat (15/1) hingga Senin (18/1).

"Siang ini diputuskan bahwa operasi SAR gabungan dalam rangka pencarian atau evakuasi korban SJ182 saya perpanjang 3 hari. Saya ulangi saya perpanjang 3 hari. Berarti sampai dengan hari Senin," ujar Bagus Puruhito dalam jumpa pers di JICT II, Jumat (15/1).

 GALERI FOTO:








Sumber Berita:

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210118025128-20-594904/memori-cvr-black-box-sriwijaya-air-masih-belum-ditemukan

https://news.detik.com/berita/d-5338970/evakuasi-pencarian-sriwijaya-air-sj182-diperpanjang-lagi-3-hari?_ga=2.177346656.457759952.1610892290-1570471835.1610715700



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama