Kabasarnas: Total Ada 45 Kantong Jenazah Korban SJ182 hingga Malam Ini

Kabasarnas: Total Ada 45 Kantong Jenazah Korban SJ182 hingga Malam Ini




Jakarta - Jumlah kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang diterima Basarnas bertambah. Hingga malam ini, total ada 45 kantong jenazah yang sudah diterima.

"Yang terakhir saya melaporkan bahwa ada 18 kantong jenazah yang berisi bagian dari tubuh korban, hari ini kita mendapatkan 27 kantong jenazah. Sehingga total hari ini yang sudah kita dapatkan berjumlah 45 kantong jenazah," ujar Kepala Basarnas, Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Dermaga JITC 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Baca Juga:

SEDIH, Kembali Ditemukan Tubuh Korban Saat Pencarian Puing Pesawat Sriwijaya Air

TNI AL: Black Box Sriwijaya Air SJ182 Belum Ditemukan

Bagus menyampaikan operasi pencarian pada hari ini berjalan dengan aman dan lancar. Dia juga menegaskan operasi pencarian yang diikuti oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan potensi relawan lainnya itu berfokus pada evakuasi korban.

"Fokus operasi SAR difokuskan kepada evakuasi korban dan tentunya secara simultan diikuti oleh pencarian material dan yang lainnya, black box dan yang lain," ucap dia.

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB. Pesawat hilang kontak setelah 4 menit mengudara.

Operasi SAR masih terus dilakukan hingga saat ini. Bagian serpihan pesawat sudah mulai ditemukan, dan tim gabungan pun telah mendeteksi keberadaan black box pesawat di lokasi.

 


Sumber Berita:

https://news.detik.com/berita/d-5329859/kabasarnas-total-ada-45-kantong-jenazah-korban-sj182-hingga-malam-ini?tag_from=wp_hl_judul

 

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama