Duka Maha Duka untuk Korban Pesawat Sriwijaya Air,
SJ 182
Sudah hampir beberapa hari
pesawat Sriwijaya Air meraung-raung di kepalaku
laut dan ombak mendebur kencang mataku
kepingan pesawat dan jenazah mengapung
mengepung mendung di jiwaku
Sabtu, 09-01-2021. Satu demi satu penumpang mendekat
ke pintu keberangkatan di Soekarno Hatta. Petugas check in pun menyambut mereka
dengan senyum.
Para penumpang pun bergembira, tanpa curiga bahwa
ajal sedang menantinya, bahwa itulah waktu terakhir baginya di dunia.
Demikianlah sekitar 56 penumpang mendekati
takdirnya.
Ada yang masih muda, bayi, seorang ibu, seorang
ayah,
Mereka di takdirkan dalam satu tujuan, satu tempat,
satu waktu, tanpa dibedakan ajalnya.
Tak ada yang tertukar.
Tak maju sedetikpun dan tak mundur sesaatpun.
Allah menyeleksi dengan perhitungan yang sangat
tepat.
Proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai
akhir perjalanan, hanya sebuah proses jalan untuk pulang, menjumpai takdir yang
tertulis di Lauh Mahfudz. Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita
jumpai.
Lalu kapan giliran kita pergi ? Hanya Allah yang
tahu.
Yang pasti hendaknya kita senantiasa dalam taqwa dan
mempersiapkan bekalnya, karena kepergian kita bisa setiap saat, kapanpun dan
dalam keadaan apapun.
Semoga hal ini menjadi renungan kita semua.
Turut berdukacita atas musibah jatuhnya pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
Semoga semua saudara/i yang menjadi korban mendapat
ampunan dan mendapat tempat terbaik di taman firdaus yang dijanjikanNya, serta para
keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan pahala dalam menghadapi
ujian ini. Amin
Tanah mendung Harekakae-Malaka,
Senin, 11 Januari 2020
Penimba Inspirasi Jalan Setapak
KESAKSIAN CAMAR
DAN OMBAK KEPULAUAN SERIBU
Karya :
Sugihartono
Serupa tapi tak sama
Antara Lion dan Sriwijaya
Oleng di udara
Terhempas di samudra
Jerit pilu
Tangis menderu
Memecah bening sunyi biru
Kepulauan Seribu
Camar-camar bersimpuh
Sayap-sayapnya lumpuh
Matanya luruh
Hatinya keruh
Ombak merintih
Wajahnya membuih
Menyaksikan pedih
Pesawat letih
Hidup memang pilihan
Di daratan atau di lautan
Diam-diam atau terang-terangan
Mati hidup sudah suratan
Serupa tapi tak sama
Semua telah terencana
Dimengerti tak bisa
Ini rahasiaNya
*) Januari 2021.
Lekas Pulang
jiwa jiwa yang tak kunjung datang
ada banyak air mata berjatuhan
menantikan sebuah kepulangan
terbanglah yang tinggi
dan mendaratlah di singgasana surga
lekas kembali
Jiwa jiwa yang masih hilang sampai hari ini
Momen Pencarian Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air, SJ 182 yang jatuh