Asia Bibi adalah seorang penganut Agama Katolik yang
ditahan sejak tahun 2010 dan menunggu eksekusi mati karena dituduh telah
menghina Nabi Muhamad SAW oleh rekan kerjanya yang beragama Muslim.
Perempuan berusia 49 tahun tersebut awalnya terlibat
cekcok dengan rekannya pada 14 Juni 2009. Waktu itu hari sangat panas, ia
meminum air dari sumur menggunakan cangkir yang sama dengan wanita lain.
Celakanya, perempuan yang sehari-hari bekerja
sebagai buruh tani untuk menghidupi kelima orang anaknya dituduh mencemari air
minum tersebut karena dirinya seorang Kristen.
Buntut dari peristiwa tersebut, ia dilaporkan ke
aparat setempat dengan tuduhan melakukan penistaan agama. Ia kemudian dijatuhi
hukuman mati berdasarkan hukum Pakistan.
Tidak Menyangka
Itu Terjadi
Dalam pengakuannya kepada sejumlah media yang
mewawancarai dirinya, Bibi mengatakan dirinya sangat tidak percaya bahwa
kejaadian buruk itu akan menimpa dirinya.
Satu hal yang membuatnya merasakan kesedihan yang
sangat luar biasa adalah saat membayangkan anak-anaknya. Mereka masih sangat
kecil dan dia sendiri tidak bisa melakukan apa-apa atas kasus tersebut.
Selama berada di penjara, Asia Bibi sangat
terisolasi dan melakukan segala cara untuk menenangkan dirinya sendiri. Tetapi,
di atas segalanya ia tetap menempatkan Tuhan di dalam hatinya dan berdoa setiap
hari.
Ikhlas dan Terus
Berdoa
Sadar akan kemampuan dirinya yang terbatas, dalam
upaya menenangkan diri agar tetap kuat dan tidak putus asa, ia menerima
kejadian itu dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai cobaan yang dikirim Tuhan.
Asia Bibi selalu bedoa setiap hari dan mendapat
banyak tanda selama berada di dalam penjara. Pernah suatu malam, ia bermimpi
bertemu dengan seorang imam yang mengajaknya untuk membaca dan merenungkan
ayat-ayat Alkitab.
Pada saat itu Asia Bibi berpikir bahwa mungkin Tuhan
mengirimkan kepadanya sebuah tanda agar saya mulai merenungkan ayat-ayat
Alkitab yang akan membantu menopang keterpurukan.
Ia kemudian mulai membaca Alkitab secara lebih
sering dan merenungkannya secara teratur. Ayat Alkitab yang sangat
menyentuh bagi dirinya adalah ayat kitab Mazmur yang berbunyi: "Tuhan
adalah tempat berlindungku".
Dikaruniai Suami
yang Baik
Salah satu penopang hidup Asia Bibi selama menjalani masa-masa sulit adalah suaminya yang bernama Ashiq.
Ia adalah karunia Tuhan dalam hidup Bibi. Dia tidak
pernah melepaskan tangan Asia Bibi meskipun ada ancaman dan kesulitan.
Ashiq, juga menjadi orang yang memberi tahu dirinya
bahwa Anne-Isabelle Tollet, seorang jurnalis asal perancis adalah orang pertama
yang berbicara atas namanya.
Melalui Ashiq juga kabar suka cita tentang Paus
Fransiskus yang mengirimkan doa khusus untuknya disampaikan. Asia Bibi merasa
sangat bahagia. Dia beruntung dengan kehadiran suaminya itu.
Memaafkan Para Pembenci Dirinya
Sesaat setelah pembebasan Asia Bibi dari vonis
hukuman mati, gelombang protes besar-besaran terjadi di Pakistan. Mereka
menuntut agar dirinya dieksekusi mati. Ancaman pembunuhan pun datang silih
berganti.
Meski demikian, Asia Bibi tidak pernah membenci
mereka yang mayoritas adalah penganut Islam garis keras di Pakistan. Dalam
sebuah wawancara, Asia bahkan mengatakan telah memaafkan mereka dan
mendoakannya pada setiap kesempatan.
Beruntungnya, Asia Bibi bersama keluarganya berhasil
mendapatkan suaka di Kanada yang membuatnya harus meninggalkan Pakistan untuk
berlindung.
“Saya sangat sedih ketika harus meninggalkan
Pakistan, negara tempat saya dilahirkan. Tapi saya tahu, Tuhan akan menunjukkan
jalan-Nya kepada saya. Saya berpegang teguh pada harapan bahwa suatu hari nanti
saya akan kembali ke tanah kelahiran saya” ujarnya.
Asia Bibi tidak pernah lupa untuk bersyukur dan
berterima kasih kepada Tuhan atas perlindunganNya selama melewati cobaan sulit
tersebut. Dengan penuh keyakinan, ia mempercayakan hidupnya kepada Tuhan hingga
ia bebas dari hukuman mati karena imannya itu.
Referensi Berita:
https://www.ikatolik.net/2021/03/asia-bibi-dituduh-menista-agama-dan-dihukum-mati-namun-diselamatkan-tuhan.html
Lihat Juga:
Filsafat adalah Kamu, Kamu adalah Filsafat
Darius dan Donna Agnesia: Punya Pasangan Seiman Itu Nikmat Yang Luar Biasa
3 Orang Suster Yang Meninggal Saat Merawat Pasien Ebola Dipersiapkan Untuk Dibeatifikasi