“Saya ingin mengirimkan doa saya untuk para korban
banjir yang beberapa hari ini melanda Indonesia dan Timor Leste,” kata Paus
Fransiskus dalam Audiensi Umum mingguan pada hari Rabu (7/4).
Banjir yang dipicu topan Seroja telah menewaskan
sedikitnya 119 orang di beberapa pulau di Indonesia, serta 27 orang di negara
tetangga Timor Leste.
Puluhan orang masih hilang karena hujan terus
mengguyur wilayah itu dan menghambat operasi penyelamatan.
Paus mengatakan dia memohon kepada Tuhan untuk
menerima orang mati di surga, menghibur keluarga mereka, dan mendukung mereka
yang kehilangan rumah.
Sejak topan melanda pada Minggu Paskah, ratusan
polisi, tentara dan penduduk dilaporkan telah menggali puing-puing dengan
tangan kosong, sekop dan cangkul untuk mencari mereka yang terkubur.
Ribuan rumah telah rusak dan ribuan orang mengungsi
akibat cuaca, yang diperkirakan akan berlanjut hingga setidaknya Jumat saat
badai bergerak ke selatan menuju Australia.
Olahraga untuk
Pembangunan dan Perdamaian
Dalam seruan terpisah, Paus Fransiskus mengenang
peringatan Hari Olahraga Internasional untuk Pembangunan dan Perdamaian pada
hari Senin (5/4), yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Saya berharap ini dapat menggerakkan sekali lagi
pengalaman olahraga sebagai acara tim, untuk mempromosikan dialog melalui
budaya dan masyarakat yang berbeda,” katanya.
Dan dalam perspektif itu, Paus melanjutkan:
"Saya dengan senang hati mendorong Atletik Vatikan untuk
melanjutkan komitmen mereka untuk menyebarkan budaya persaudaraan di dunia
olahraga, menempatkan perhatian pada mereka yang paling lemah, sehingga menjadi
saksi perdamaian."
Takhta Suci meluncurkan tim atletik resminya pada
Januari 2019 setelah diterima oleh Komite Olimpiade Italia (CONI). Tim atlet terdiri
dari suster, pendeta, Garda Swiss, pekerja museum, tukang kayu, dan pekerja
pemeliharaan.
https://www.ikatolik.net/2021/04/paus-fransiskus-berdoa-untuk-korban-banjir-di-indonesia-dan-timor-leste.html