Gempa di Malang menyebabkan 8 orang meninggal dan ratusan fasum rusak. (Foto: ANTARA FOTO/IRFAN ANSHORI) |
"Sampai hari ini terdata korban jiwa yang meninggal dunia ada delapan orang meninggal dunia di Jatim dampak dari gempa bumi. Lima di lumajang dan tiga meninggal dunia di Malang. Ini data yang kita dapatkan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam jumpa pers, Minggu (11/4) sore.
Selain itu, BNPB mencatat ada 39 orang yang luka, dengan 36 orang kategori luka ringan, dua orang dengan luka sedang, dan satu orang luka berat.
Gempa yang terjadi pada
Sabtu dan Minggu ini juga berdampak kepada kerusakan bangunan. Raditya
menuturkan ada 642 unit rumah rusak berat, 845 rusak sedang dan 1.361 rusak
ringan.
"Dan 179 unit
fasilitas umum rusak," imbuhnya.
Raditya menambahkan
bahwa Kepala BNPB Doni Monardo sudah terbang dari Kota Kupang, NTT, menuju Jawa
Timur merespons perintah dari Presiden Joko Widodo.
Doni, kata dia, sudah meninjau lokasi terdampak ditemani dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi.
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah selatan kabupaten Malang pada Sabtu (10/4) kemarin.
Gempa terjadi pada
pukul 14:00:15 WIB. Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat titik 8,95
lintang Selatan (LS) dan 112,48 bujur Timur (BT) atau lebih tepatnya terjadi
pada 90 km barat daya, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gempa berada di kedalaman
25 kilometer.
Gempa susulan juga
terjadi pada Minggu (11/4) hari ini.
Kepala bidang Mitigasi
Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),
Daryono, menjelaskan guncangan gempa tektonik susulan ke-8 di Malang Raya, dan
sejumlah wilayah di Jawa Timur serta sebagian Yogyakarta, Minggu (11/4) pagi
pukul 06.54.58 WIB.
Daryono menuturkan
gempa susulan itu memiliki magnitudo 5,3 dengan episenter berada di laut pada
jarak 71 kilometer arah selatan kota Kepanjen, Malang, Jawa Timur.
Berita ini diambil dari: