Teroris Mujahidin Indonesia Timur Serang Empat Petani Kristen di Poso

Teroris Mujahidin Indonesia Timur Serang Empat Petani Kristen di Poso

Ilustrasi kelompok teroris


Setapak rai numbei - - - Dua hari sebelum hari Idulfitri dan Kenaikan Yesus Kristus, teroris dari Mujahidin Indonensia Timur menewaskan empat petani kristen termasuk satu orang katolik di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Keempat petani itu meninggal dunia saat bekerja di perkebunan kopi di Desa Kalimago, pukul 08.25, Selasa, 11 Mei.

Adapun identitas keempat korban tersebut telah teridentifikasi, yakni MS, S, P, dan L. Jasad mereka telah dimakamkan pada 12 Mei lalu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah, Didik Supranoto mengatakan, seorang petani lain lolos dari serangan lima teroris Mujahidin itu.

Petani tersebut langsung melaporkan kejadian itu kepada kepala desa dan pihak Kepolisian. Ia mengaku, para teroris itu menggunakan senjata tajam menyerang mereka.

Didik Supranoto juga menyampaikan bahwa korban tewas mengalami luka di leher.

“ Pelaku adalah anggota Mujahidin Indonesia Timur, petaninya mengenal salah satu dari mereka, Qatar, dari daftar yang paling buron, kata Supranoto kepada Uca News.

Setelah peristiwa itu, tim satgas Madagoraya, pasukan gabungan TNI dan POLRI segera memburu para teroris tersebut.

Menanggapi aksi Mujahidin itu, Stanislaus Riyanti, analis intelejen dari Universitas Indonesia mengatakan kepada Uca News bahwa Mujahidin Indonesia Timur memiliki 10 anggota.

Pemimpinnya, Ali Kalora juga menjadi buronan dari polisi. Ali Kalora juga telah mengikrarkan janjinya kepada Negara Islam.

“Mereka semakin ditekan karena menjadi buruan tim gugus tugas, polisi dan aparat militer, sehingga mereka membunuh masyarakat setempat,” ujarnya seperti Uca News laporkan.

 

Berulang

Sebelum kejadian itu, pada November tahun lalu, kelompok yang sama juga melakukan aksi serupa. Dan menewaskan empat orang Kristen dan membakar sebuah gereja di Desa Lembatongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Mujahidin Indonesia Timur diyakini telah ada sejak 2012. Tidak seperti kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang wilayah operasinya mencakup seluruh Indonesia, Mujahidin lebih berpusat di sekitar provinsi Sulawesi Tengah.

Kelompok ini juga telah berafiliasi dengan Negara Islam dan Abu Sayyaf, kelompok teroris yang berbasis di Filipina Selatan.

Pemimpin pertamnya, Santoso, menjadi korban dalam baku tembak pada 2016 lalu.

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama