Foto: PapuaSatu.com |
Berdasarkan hasil pengembangan penyelidikan aparat
setempat, kelompok terduga teroris ini diketahui menargetkan Uskup dan Gereja
Katedral Merauke.
Dalam keterangannya kepada media, Kapolres Merauke
AKBP Untung Sengaji menjelaskan bahwa salah satu terduga teroris sudah pernah
ke Katedral saat ibadah Misa Paskah beberapa waktu lalu.
Menargetkan
Uskup Merauke
Bermotif hendak mencari kos-kosan, terduga teroris
itu membawa tas besar dan diterima dengan baik oleh seorang pastor di gereja
tersebut.
"Sasarannya kan Uskup dan mengebom gereja. Jadi
datang orang itu dengan alasan mencari rumah kos, dia membawa tas besar. Dari
pemeriksaan tim (Densus 88) kan diketahui tujuannya mencari Uskup dan
meledakkan gereja," ungkap AKBP Untung Sangaji pada Selasa (1/6/2021).
Ia melanjutkan, terduga teroris itu sempat
dipersilakan duduk oleh salah seorang pastor di gereja.
"Bersyukur saat itu, Bapak Uskup tidak datang.
Kalau saat itu yang disasar (Uskup Merauke) datang, tidak tau jadi apa saat
itu," ucap Kapolres melansir OkeZone.
Untung Sangaji menambahkan, dengan ditangkapnya satu
terduga teroris, total 11 orang terduga teroris kini telah diamankan. Kesebelas
terduga ini diamankan di sejumlah tempat berbeda.
Dari jumlah itu, ada wanita yang turut diamankan.
Wanita itu mempunyai anak usia lima bulan.
"Ia total ada sebelas sudah diamankan di
beberapa tempat berbeda di Kabupaten Merauke. Ada wanita juga yang mempunyai
anak usia lima bulan yah," ucapnya.
Barang Bukti Bom
Dalam penangkapan itu juga sejumlah barang bukti
berhasil diamankan aparat keamanan termasuk benda yang merupakan bom dibuat
dari benda cair berbahaya.
"Benda cair berbahaya dan sejumlah barang bukti
lain, buku-buku tauhid mereka, ajaran mereka. Barang bukti benda cair kita
tinggalkan sementara di TKP dan dijaga ketat. Mudah meledak yah, gesekkan dikit
saja meledak. Jadi kita tinggalkan sementara, nanti diambil oleh tim
khusus," tutur AKBP Untung Sangaji.
Dari penyelidikan ini menurut AKBP Untung Sangaji,
para terduga teroris tersebut sudah merencanakan aksinya sejak lama di Bumi
Aminam.
Namun berkat kesigapan aparat keamanan rencana jahat
para terduga teroris ini berhasil di gagalkan. Dari sebelas yang diamankan,
pihak Densus 88 masih terus melakukan pengembangan.
"Rencana mereka ini sudah lama, termasuk saat
ibadah paskah lalu, dan sholat idul Fitri. Itu rencana besar mereka. Namun
Alhamdulillah berkat kesigapan aparat kita kita dapat antisipasi, rencana
mereka kita gagalkan," ujarnya.
Pihaknya pun menyebar semua anggota ke sejumlah
titik yang dideteksi jadi sasaran kelompok tersebut.
Kesebelas terduga teroris ini saat ini sudah
diamankan di Mako Brimob Merauke dan rencananya mereka akan diterbangkan ke
Jayapura untuk proses hukum selanjutnya.
Berbaiat ke ISIS
Sementara itu, Mabes Polri menyebutkan 10 terduga
teroris yang ditangkap di Merauke telah melakukan sumpah setia atau baiat ke
kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka berencana
melakukan aksi teror ke gereja dan kantor polisi di Merauke.
"Jadi, 10 orang itu sebagai kelompok Ansharut
Daulah yang ada kaitannya dengan ISIS. Mereka juga mengikuti latihan fisik
(i'dad) di sana menggunakan senjata," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri
Irjen Argo Yuwono seperti dikutip dari Antara, Selasa (1/6/2021).
Kesepuluh terduga teroris ditangkap oleh Tim Detasemen
Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di Merauke, Papua pada Jumat (28/5).
Adapun 10 terduga teroris yang diamankan yakni AK,
SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP dan IK, dari 10 orang ada pasangan suami istri
yakni AP dan IK (perempuan).